Mongabay.co.id

Maja, Tanaman Kaya Manfaat yang Banyak Tumbuh di Flores

 

 

Dua pohon maja [Aegle marmelos] terlihat di belakang rumah Emanuel Diaz, di Kelurahan Lokea, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Maja atau sering disebut bemaja dalam Bahasa Nagi [Larantuka] ada juga di kebun warga Kota Larantuka. Maja juga tumbuh di kawasan hutan Ile Mandiri [Gunung Mandiri].

Buahnya, saat muda berwarna hijau dan ketika matang menjadi kuning.

“Dulu maja banyak ditanam di kebun warga, namun kini ada yang ditebang. Kalau musim hujan banyak tumbuh anakannya. Maja biasa berbuah saat musim kemarau,” ujar Emanuel Diaz, Sabtu (21/01/2023).

Menurut dia, maja sering dimakan karena dagingnya lembut. Namun, perlu hati-hati sebab antara daging luar dan bagian dalam ada getah putih.

“Dulu, kami sering menggunakan getahnya untuk menempel kertas di dinding rumah,” sebutnya.

Warga di Kabupaten Flores Timur hingga Kabupaten Lembata, meyakini pohon maja sudah ada sejak lama. Bahkan, kerap dikaitkan dengan nama Kerajaan Majapahit.

Baca: Ternyata Buah Maja Bisa jadi Pupuk Organik, Begini Caranya…

 

Perbandingan buah maja yang masih muda [hijau] dan yang matang [kuning]. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Kandungan buah maja

Rismayani dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan [Puslitbangbun] Kementerian Pertanian dalam tulisan berjudul “Manfaat Buah Maja Sebagai Pestisida Nabati untuk Hama Penggerek Buah Kakao” menjelaskan maja terdapat di negara Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Maja merupakan tanaman dari suku jeruk-jerukan. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 500 mdpl dan termasuk keluarga Rutaceae.

“Kulit tempurung buahnya sangat keras, dua kali lebih keras dari tempurung kelapa sehingga banyak digunakan sebagai bahan perkakas rumah tangga,” terangnya.

Menurut Rismayani, buah maja selain mengandung marmelosin juga minyak atsiri, pektin, saponin, dan tanin.

“Senyawa saponin ini yang menyebabkan buah maja berbusa,” ungkapnya.

Menurut Hariana [2008], daging buah maja mengandung 2-furocoumarins-psoralen dan marmelosin [C13H12O3]. Buah, akar dan daunnya bersifat antibiotik, dapat digunakan untuk mengobati gigitan ular.

Baca: Menelusuri Jejak Budaya Maritim Majapahit di Jatim

 

Daging buah maja yang sudah matang. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Manfaat

I Nyoman Kuspianto dari BBP Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali dalam tulisannya di cybex.pertanian.go.id menjelaskan, penelitian di IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology menyebutkan, buah maja mengandung air, gula, protein, serat, lemak, kalsium, fosfor, kalium, zat besi dan Vitamin A, B, C.

Data terbaru dari Departemen Hortikultura Universitas Purdue, Amerika Serikat menjelaskan, 100 gram buah maja mengandung lemak 0,2-0,4 gram, karbohidrat 28-32 gram dan protein 1,8–2,6 gram.

Bersamaan dengan efek antibakteri, ekstrak dari buah, akar dan daun maja juga memiliki kemampuan antijamur dan antivirus yang baik. Minyak daun maja dapat menghambat jenis jamur umum yang dapat menginfeksi kulit.

Baca juga: Sorgum Sebagai Sumber Bahan Pangan, Kenapa Tidak?

 

Pohon maja yang tumbuh di Kelurahan Lokea, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Mengutip halodoc, buah maja atau yang disebut juga dengan bael fruit, menyediakan berbagai macam vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Buah ini bisa dimakan langsung atau dibikin jus.

“Berbagai nutrisi dan senyawa aktifnya bermanfaat untuk kesehatan. Mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga menurunkan demam,” jelas tulisan tersebut.

 

Exit mobile version