Mongabay.co.id

Dua Paus Terdampar di Bali selama Pekan Ini

 

Kejadian mamalia laut terdampar kembali terjadi di Bali. Ada dua jenis paus yang berbeda terdampar di dua tempat. Paus pertama yang terdampar pada Sabtu (01/04/2023) ditenggarai Paus Bryde di Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Ditemukan sudah mati membusuk oleh warga sekitar, kemudian dikubur di sekitar pantai.

Kejadian terdampar berikut ditenggarai jenis Paus Sperma, ditemukan terdampar hidup pada Rabu (05/04/2023) di Pantai Yeh Malet, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Dari laporan sementara, pada pagi hari paus ini bisa dihalau kembali ke tengah laut, dengan bantuan air pasang. Namun beberapa jam kemudian kembali terdampar, kali ini paus mati, tidak bisa bertahan, ditemukan di pesisir lain, perbatasan Kabupaten Klungkung-Karangasem.

Cahya Krisnanta, salah satu petugas Yayasan Bali Bersih yang ikut memantau terdamparnya paus sperma mengatakan situasi pemantauan paus kondusif. Warga melihat dari pantai ketika para petugas respon cepat memantau pernafasan paus. Ia mengatakan, paus awalnya masih bernafas namun tidak bergerak, kemudian henti nafas.

Kedua paus ditemukan terdampar berjarak tiga hari dan terdampar di dua pesisir berbeda. Paus Bryde di sisi barat pulau Bali, sedangkan Paus Sperma di sisi timur.

baca : Seekor Paus Mati Terdampar di Pantai Mungu

 

Seekor Paus diduga berjenis Bryde terdampar mati di Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (01/04/2023). Foto : BPSPL Denpasar

 

Permana Yudiarso, Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan prosedur penanganan terdampar kini makin bagus.

“Respon aparat Pemda setempat lebih paham, termasuk peralatan di lapangan yang mudah dicari. Ada sewa eskavator saat kami di Tabanan,” katanya pada Mongabay, Rabu, 5 April 2023. Pihaknya juga melakukan edukasi pengenalan jenis mamalia dengan poster pada pengunjung dan aparatur daerah di lokasi penanganan terdampar.

Sampel paus Bryde di Tabanan sudah diambil untuk cek DNA yang akan dibantu oleh Yayasan Bali Bersih dan Bionesia Indonesia. Selain itu, Yudiarso mengatakan akan coba diperiksa kandungan pencemarannya atau PCB dibantu oleh Sekar Mira, peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) BRIN.

Laporan terdampar disebarkan warga di media sosial dengan video. Misalnya di Tabanan, paus ini disimpulkan sudah dalam kondisi kode 3, mati membusuk. Pada Senin, 3 April 2023, sejumlah pihak bekerja sama untuk menguburkan di pantai sekitar.

baca juga : Dua Paus Terdampar di Perairan NTT. Bagaimana Nasibnya? 

 

Proses penguburan seekor Paus diduga berjenis Bryde yang terdampar mati di Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (01/04/2023). Foto : BPSPL Denpasar

 

Dari catatan laporan disebutkan, proses penanganan berlangsung mulai pukul 08.00 WITA, dimulai pembuatan lubang galian sedalam 3 meter. Lokasinya sekitar 100 meter sebelah barat laut titik bangkai paus ditemukan, lokasi dipilih karena akses mudah, tanah landai serta aman dari pasang air laut.

Setelah proses pembuatan lubang galian, bangkai paus digiring secara perlahan ke lubang galian dengan alat berat, disusul pengumpulan beberapa tulang belulang yang tercecer.

Poster yang dibagi ke kepada beberapa instansi terkait penanganan biota laut dilindungi terdampar, biota laut dan dilindungi penuh/tidak dapat dimanfaatakan sama sekali, serta beberapa jenis biota yang dilindungi terbatas dan diatur perizinan pemanfaatannya.

Penguburan bangkai paus selesai sekitar pukul 15.00 WITA, dan Berita Acara Penanganan Paus Terdampar dengan Nomor BAP. 1341/BPSPL.4/PRL.420/IV/2023 ditandatangani oleh sejumlah pihak yang terlibat.

menarik dibaca : Miris! Paus Biru Bisa Memakan 10 Juta Keping Mikroplastik Setiap Harinya

 

Sampel bagian tubuh seekor Paus diduga berjenis Bryde yang terdampar mati di Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (01/04/2023). Foto : BPSPL Denpasar

 

Sedangkan Paus Sperma yang terdampar di Pantai Lepang, Klungkung berhasil dihalau ke laut, dilakukan pemantauan dari pinggir pantai. Namun, satwa ini mendamparkan dirinya kembali beberapa jam kemudian di pesisir lain, sekitar 40 km ke arah timur, kemudian mati.

Polres Karangasem kemudian memasang garis polisi untuk mencegah pencurian daging dan bagian tubuh paus sperma itu serta mengatur kerumunan masyarakat yang menonton.

BPSPL Denpasar telah berkoordinasi dengan beberapa dokter hewan untuk melakukan nekropsi paus sperma tersebut pada Kamis (6/4/2023) ini untuk mengetahui penyebab kematian dan setelahnya dilakukan penguburan di lokasi tersebut.

baca juga : Mampu Serap Karbon, Peneliti: Jangan Jadikan Paus sebagai Objek Biokredit!

 

Seekor paus diduga berjenis Sperma ditemukan terdampar hidup pada Rabu (05/04/2023) pagi di Pantai Yeh Malet, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Foto : BPSPL Denpasar

 

I Made Jaya Ratha, pegiat penanganan mamalia terdampar di Bali mengatakan otoritas telah melakukan kerja sama yang baik dengan para pihak untuk penanganan di lapangan.

Dari peristiwa di atas, berdasarkan catatan kejadian terdampar dan perjumpaan paus besar di sekitar perairan Bali, daerah ini bisa jadi merupakan daerah yang penting setidaknya untuk jenis paus sperma, paus bryde dan juga paus bungkuk (humpback whale). “Hal ini menarik untuk dipelajari lebih lanjut seperti misalnya untuk mengetahui populasi serta migrasi dan pola musimannya seperti apa untuk masing-masing jenis ini,” katanya.

Jaya menambahkan, beberapa tahun terakhir beberapa paper/jurnal dari catatan dan sampel dari kejadian terdampar yang dikumpulkan di Indonesia sudah dipublikasikan. Namun, sangat penting untuk mengumpulkan info sebanyak-banyaknya dari setiap kejadian terdampar karena masih bayak informasi yang perlu digali. Ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, namun perlu keterlibatan kerjasama banyak pihak, khususnya akademisi, peneliti, dan jaringan LSM.

baca juga : Teknologi Memungkinkan Manusia Berkomunikasi Dengan Paus Sperma

 

Warga mengerumuni seekor paus diduga berjenis Sperma yang akhirnya terdampar mati pada Rabu (05/04/2023) siang di Pantai Yeh Malet, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Foto : BPSPL Denpasar

 

Rekapitulasi Kejadian

BPSPL Denpasar merekapitulasi sedikitnya 13 kasus mamalia terdampar beberapa hari ini terdiri dari satu individu paus Sperma terdampar mati di Timor Tengah Utara, NTT yang ditangani bersama BPSPL dan BKKPN Kupang; satu individu paus Kogima Sima selamat hidup ke laut di perairan Kupang, NTT dan satu kasus paus Sperma terdampar mati, ditarik ke laut di Kepulauan Sapeken, Sumenep, Jatim.

Kejadian lainnya adalah dua kasus paus Sperma dan Bryde di Bali seperti dijelaskan di atas. Mamalia laut lainjya adalah 8 lumba-lumba di Sabu Raijua (terdiri dua lumba lumba di lokasi pertama, dan enam lumba lumba di lokasi kedua).

Sedangkan rekapitulasi kasus respon cepat 2022 menyatakan ada 15 ekor satwa paus terdampar di wilayah kerja BPSPL Denpasar yang meliputi Bali, Jawa Timur, NTB, dan NTT. Terdampar 12 ekor, tangkapan samping satu ekor, dan evakuasi satu ekor. Terbanyak di NTT sebanyak tujuh ekor, NTB dan Jatim masing-masing tiga ekor, dan Bali dua ekor. Kasus terbanyak pada Mei yakni tiga ekor. Diilihat dari jenisnya, terbanyak adalah jenis Paus Sperma sebanyak lima ekor, lalu Paus Bryde dan Kepala Melon masing-masing dua ekor. Jenis lainnya yaitu Paus Biru, Paus Bungkuk, dan Orca.

Sementara penanganan respon cepat pada 2021 merangkum data sebagai berikut. Penyu ada 43 kejadian (47 ekor), lumba-lumba 16 kejadian (34 ekor berbagai jenis), paus 16 kejadian (76 ekor), mamalia tidak teridentifikasi satu kejadian, hiu paus 6 kejadian, dugong 5 kejadian, mola-mola satu kejadian, pari gergaji satu kejadian. Peristiwa terbanyak pada penyu terjadi pada Februari dengan 14 kejadian. Sedangkan pada paus terbanyak pada September dengan 6 kejadian.

 

Warga melihat bangkai seekor Paus Sperma yang terdampar mati di Pantai Yeh Malet, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Rabu (05/04/2023) malam. Foto : BPSPL Denpasar

 

Exit mobile version