Mongabay.co.id

Foto: Punai Gading Sang Pemikat Hati

 

 

Punai gading [Treron vernans] merupakan burung cantik yang biasa berkumpul dalam kelompok kecil di hutan terbuka. Di Aceh, burung ini disebut Rampineung.

Ukurannya seperti merpati, dengan dominasi warna hijau. Sang jantan memiliki ciri kepala abu-abu kebiruan juga di sisi leher dan tengkuk bawah. Ada garis melintang pada dada berwarna merah jambu, sementara di dada bagian bawah ada bulatan besar jingga dan perut hijau dengan bagian bawah kuning.

Sementara betina, meskipun didominasi warna hijau daun, namun bulunya cenderung tidak selebat jantan. Paruhnya abu-abu biru dengan pangkal hijau. Tubuh bagian atas mulai dari mahkota hingga tunggir berwarna hijau gelap. Bagian perut lebih terang dengan warna hijau kekuningan.

Saat berkicau suaranya terdengar aneh, yaitu Oooooo, cheweeeo-chweeo-cheweeo, atau krrak, krrak.

Foto: Takur Warna Warni, Burung Cantik Dilindungi

 

Punai gading, burung cantik yang memikat hati bagi siapa saja yang melihatnya. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Pinggiran hutan

Heri Tarmizi, pengamat burung di Aceh, mengatakan punai gading hidup di dataran rendah dan menyukai pinggiran hutan primer atau hutan sekunder. Green Pigeon ini juga menyukai lahan pertanian atau perkebunan masyarakat, hutan dekat pantai, serta lahan sedikit terbuka.

“Punai gading merupakan burung yang hidup bersosial atau mencari makan berkelompok. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mencari buah-buahan sebagai makanan utamanya, selain juga saling menjaga dari ancama predator,” ujarnya, awal Mei 2023.

Foto: Perkutut yang Dekat dengan Kehidupan Manusia

 

Punai gading merupakan jenis pemakan buah sehingga sering terlihat di pohon. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Heri mengatakan, jenis ini kerap berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari buah. Sebut saja buah ara, kersen, senggani, mara, dan nibung.

“Burung ini suka terbang rendah, namun jarang turun ke tanah selain untuk minum,” ungkapnya.

Sebarannya cukup luas, mulai Filipina, Thailand, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Vietnam, dan Singapura. Sementara di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.

Di habitatnya, burung ini sangat bermanfaat dengan menebar benih yang dimakannya.

“Biji-biji tersebut disebar ke berbagai tempat melalui kotorannya.”

Foto: Kedih, Primata Berjambul Khas Sumatera

 

Punai gading menyukai wilayah terbuka dan hutan sekunder. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Dikarenakan habitatnya di hutan sekunder dan dekat permukiman warga, burung ini terancam dijadikan buruan. Terlebih, statusnya tidak dilindungi.

“Jika terus ditangkap dan dijadikan peliharaan, dikhawatirkan jumlahnya menurun yang tentunya berdampak pada ekosistem lingkungan,” jelas Heri.

Foto: Ubi Hutan Sebagai Bahan Pangan di Samar Kilang

 

Punai gading jantan dan betina terlihat dari perbedaan warna tubuhnya. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Diburu

Rahmat, warga Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, mengatakan di tempatnya punai gading masih terlihat bermain dekat rumah penduduk dan persawahan.

“Pagi atau sore masih terlihat bertengger di pepohonan dekat sawah. Mereka berkelompok dan terbang jika didekati,” ungkapnya baru-baru ini.

Rahmat menuturkan, masih ada yang memburu jenis ini demi kesenangan.

“Padahal, jelas-jelas hidup burung itu di alam liar, bukan di kandang. Yang parah lagi, burung ini ditembak lalu dagingnya dimakan dengan dicampur mie,” jelasnya.

 

Punai gading sering terlihat berkumpul dalam kelompok kecil. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version