- Punai gading [Treron vernans]merupakan burung cantik yang biasa berkumpul dalam kelompok kecil dan terlihat di hutan terbuka.
- Di Aceh, burung ini disebut Rampineung.
- punai gading hidup di dataran rendah dan menyukai pinggiran hutan primer atau hutan sekunder.
- Sebarannya cukup luas, mulai Filipina, Thailand, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Vietnam, dan Singapura. Sementara di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Punai gading [Treron vernans] merupakan burung cantik yang biasa berkumpul dalam kelompok kecil di hutan terbuka. Di Aceh, burung ini disebut Rampineung.
Ukurannya seperti merpati, dengan dominasi warna hijau. Sang jantan memiliki ciri kepala abu-abu kebiruan juga di sisi leher dan tengkuk bawah. Ada garis melintang pada dada berwarna merah jambu, sementara di dada bagian bawah ada bulatan besar jingga dan perut hijau dengan bagian bawah kuning.
Sementara betina, meskipun didominasi warna hijau daun, namun bulunya cenderung tidak selebat jantan. Paruhnya abu-abu biru dengan pangkal hijau. Tubuh bagian atas mulai dari mahkota hingga tunggir berwarna hijau gelap. Bagian perut lebih terang dengan warna hijau kekuningan.
Saat berkicau suaranya terdengar aneh, yaitu Oooooo, cheweeeo-chweeo-cheweeo, atau krrak, krrak.
Foto: Takur Warna Warni, Burung Cantik Dilindungi
Pinggiran hutan
Heri Tarmizi, pengamat burung di Aceh, mengatakan punai gading hidup di dataran rendah dan menyukai pinggiran hutan primer atau hutan sekunder. Green Pigeon ini juga menyukai lahan pertanian atau perkebunan masyarakat, hutan dekat pantai, serta lahan sedikit terbuka.
“Punai gading merupakan burung yang hidup bersosial atau mencari makan berkelompok. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mencari buah-buahan sebagai makanan utamanya, selain juga saling menjaga dari ancama predator,” ujarnya, awal Mei 2023.
Foto: Perkutut yang Dekat dengan Kehidupan Manusia
Heri mengatakan, jenis ini kerap berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari buah. Sebut saja buah ara, kersen, senggani, mara, dan nibung.
“Burung ini suka terbang rendah, namun jarang turun ke tanah selain untuk minum,” ungkapnya.
Sebarannya cukup luas, mulai Filipina, Thailand, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Vietnam, dan Singapura. Sementara di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Di habitatnya, burung ini sangat bermanfaat dengan menebar benih yang dimakannya.
“Biji-biji tersebut disebar ke berbagai tempat melalui kotorannya.”
Foto: Kedih, Primata Berjambul Khas Sumatera
Dikarenakan habitatnya di hutan sekunder dan dekat permukiman warga, burung ini terancam dijadikan buruan. Terlebih, statusnya tidak dilindungi.
“Jika terus ditangkap dan dijadikan peliharaan, dikhawatirkan jumlahnya menurun yang tentunya berdampak pada ekosistem lingkungan,” jelas Heri.
Foto: Ubi Hutan Sebagai Bahan Pangan di Samar Kilang
Diburu
Rahmat, warga Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, mengatakan di tempatnya punai gading masih terlihat bermain dekat rumah penduduk dan persawahan.
“Pagi atau sore masih terlihat bertengger di pepohonan dekat sawah. Mereka berkelompok dan terbang jika didekati,” ungkapnya baru-baru ini.
Rahmat menuturkan, masih ada yang memburu jenis ini demi kesenangan.
“Padahal, jelas-jelas hidup burung itu di alam liar, bukan di kandang. Yang parah lagi, burung ini ditembak lalu dagingnya dimakan dengan dicampur mie,” jelasnya.