Mongabay.co.id

Lebih Dekat dengan Orangutan Kalimantan

 

 

Indonesia merupakan rumah besarnya orangutan.

Tiga spesies orangutan hidup di negara kita yaitu orangutan sumatera [Pongo abelii],  orangutan tapanuli [Pongo tapanuliensis] dan orangutan kalimantan [Pongo pygmaeus].

Terkait orangutan kalimantan, jenis ini terbagi dalam tiga subspesies. 

Pongo pygmaeus pygmaeus yang berada di utara Sungai Kapuas [Kalimantan Barat] hingga ke timur laut Sarawak [Malaysia]. Pongo pygmaeus morio yang hidup di Sabah [Malaysia] hingga ke selatan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Pongo pygmaeus wurmbii yang terlihat mulai dari bagian selatan Sungai Kapuas [Kalimantan Barat] hingga timur Sungai Barito [Kalimantan Tengah].

Baca: LSM: Habitat Orangutan Tergerus, Kala Pembukaan Hutan Masih Dilakukan Perusahaan HTI

 

Hutan prmer dan hutan sekunder bekas tebangan merupakan habitat penting bagi populasi orangutan di Kalimantan. Foto: Rhett A. Butler/Mongabay.

 

Dr. Puji Rianti, Dosen dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam [FMIPA], Institut Pertanian Bogor [IPB] University, menyebut bahwa berdasarkan analisa DNA mitokondria orangutan kalimantan, menunjukkan terdapat perbedaan genetik di antara populasinya. Dari tiga subspesies tersebut, ditemukan bahwa terdapat lima kluster orangutan.

“Hasil temuan ini menjadi pertanyaan lain, apakah orangutan hanya memiliki tiga subspesies atau lebih dari itu,” ungkap Puji, dikutip dari situs IPB University.

Menurut dia, terdapat empat kejadian mempengaruhi migrasi orangutan dan distribusinya. Di antaranya pergerakan lempeng bumi, zaman es, formasi sungai, dan erupsi gunung berapi. Ditambahkannya lagi, penelitian filogeni dan taksonomi orangutan tidak mudah dilakukan karena spesiasi genus ini tidak mengikuti pemahaman konservasi biologi spesies pada umumnya.

“Orangutan adalah spesies luar biasa, memiliki evolusi genetik yang sangat menarik dan unik. Untuk memahami sejarah kehidupan orangutan, kami telah melakukan penelitian filogeni berdasarkan evolusi genetiknya,” terang Puji.

Dari ketiga subspesies orangutan kalimantan tersebut, P.p. wurmbii merupakan sub spesies dengan ukuran tubuh relatif paling besar, sementara P.p. morio adalah sub spesies dengan ukuran tubuh relatif paling kecil.

Baca: Usia 40 Tahun, Orangutan Kalimantan Ini Melahirkan Bayi Keempat

 

Orangutan di pusat rehabilitasi Yayasan BOS Samboja Lestari. Foto: BOSF

 

Morfologi

Berdasarkan data Pusat Studi Primata IPB University, secara morfologi, orangutan kalimantan memiliki warna rambut lebih gelap dan tubuh lebih besar dibandingkan orangutan sumatera. Sedangkan tingkah laku orangutan kalimantan di alam yaitu bergerak lebih lambat, serta  sering melakukan aktivitas turun dari pohon dan menginjak tanah.

“Orangutan kalimantan adalah bagian dari keluarga besar kera dan merupakan mamalia arboreal terbesar. Satwa ini memiliki rambut panjang dan kusut berwarna merah gelap kecokelatan, dengan warna pada bagian wajah mulai dari merah muda, merah, hingga hitam,” tulis para peneliti pada Pusat Studi Primata IPB.

Selain itu, berat orangutan kalimantan jantan dewasa bisa mencapai 50 hingga 90 kg dan tinggi badan 1,25 hingga 1,5 m. Sementara betina dewasa memiliki berat 30 – 50 kg dan tinggi 1 m.

Bagian tubuh seperti lengan yang panjang tidak hanya berfungsi untuk meraih makanan seperti buah-buahan, tetapi juga untuk berayun dari satu pohon ke pohon lainnya, menggunakan jangkauan dan kaki untuk pegangan yang kuat.

Hal menarik lainnya, pelipis seperti bantal yang dimiliki oleh orangutan kalimantan jantan dewasa membuat wajah satwa ini terlihat lebih besar. Akan tetapi, tidak semua orangutan kalimantan jantan dewasa memiliki pelipis seperti bantal. Jakun yang dimiliki dapat digelembungkan untuk menghasilkan suara keras, yang digunakan untuk memanggil dan memberitahu keberadaan mereka.

Baca juga: Naik Status, Perlindungan Orangutan Kalimantan dan Habitatnya Harus Serius

 

Tiga spesies orangutan yang ada di Indonesia: Pongo abelii, Pongo tapanuliensis, dan Pongo pygmaeus. Sumber: Batangtoru.org

 

Ancaman populasi

Dikutip dari Borneo Orangutan Survival Foundation [BOSF] melalui laman orangutan.or.id, saat ini populasi orangutan kalimantan diperkirakan sebesar 57.350 individu. Pada tahun 1973, estimasi populasi orangutan Kalimantan sebanyak 288.500 individu.

Itu berarti terjadi penurunan sebanyak 80% dalam waktu kurang dari 50 tahun. Penurunan tajam populasi orangutan kalimantan, utamanya disebabkan kehilangan habitat hutan.

Tanpa adanya tempat berlindung, kehidupan orangutan akan lebih rentan. Konflik dengan manusia akan sering terjadi, ditambah lagi dengan kasus perburuan untuk diperdagangkan yang belum berhenti.

 

Exit mobile version