Mongabay.co.id

Mengapa Hiu Tidak Memiliki Tulang Keras?

 

 

Hiu, predator laut yang ditakuti, sekaligus pemain penting dalam ekosistem laut, telah menjelajahi lautan sejak 400 juta tahun lalu, hidup jauh sebelum era dinosaurus.

Dijuluki “fosil hidup”, hiu menyimpan banyak misteri, salah satunya: apakah hiu memiliki tulang? Sebagai predator terkuat di lautan, hiu terkenal dengan kekuatan giginya yang luar biasa. Logikanya, hewan ini pasti memiliki tulang yang keras.

Tapi, kenyataannya, berbeda dengan ikan lain, hiu memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan, bukan tulang keras.

Rahasia kekuatan hiu terletak pada kerangkanya yang unik: bukan tulang keras, melainkan tulang rawan, sama seperti tulang yang kita miliki pada bagian hidung dan telinga.

Tulang rawan adalah jaringan yang lebih lunak, ringan, fleksibel, dan kuat, memungkinkan hiu bergerak gesit dan bermanuver dengan lincah di air.

Hiu masuk dalam keluarga elasmobranch, kelompok hewan yang mencakup hiu dan ikan pari, yang ditandai dengan adanya tulang rawan sebagai kerangka internal mereka, berbeda dengan ikan lain yang memiliki kerangka tulang.

Baca: Hiu Lebih Tua dari Dinosaurus. Apa Rahasia Mereka Bisa Bertahan Hidup Selama Itu?

 

Hiu yang ternyata tidak memiliki tulang keras. Foto: Pexels/George Desipiris/Free to use

 

Mengapa hiu tidak memiliki tulang keras?

Emma Bernard, kurator fosil ikan dari Natural History Museum, London, Inggris, mengatakan, “Sepertinya, hiu-hiu purba mengembangkan rangka kartilaginous [bertulang rawan] karena lebih cocok dengan gaya hidup mereka. Tulang-tulang rawan tersebut lebih ringan dan lebih fleksibel daripada tulang, sehingga hiu dapat berenang lebih cepat daripada ikan bertulang.”

Kartilaginous beratnya hanya sekitar setengah dari tulang. Selain fleksibel, struktur rangka mereka membantu memberikan gigitan yang kuat pada beberapa spesies hiu. Rahang atas mereka tidak menyatu dengan tengkorak kartilaginous, memungkinkan mereka membuka mulut sangat lebar. Ini membuat gigitan mereka ke bawah lebih cepat dan keras.

Satu fakta lain yang menarik untuk diketahui adalah hiu harus terus berenang agar tidak tenggelam. Sebagian besar ikan memiliki “kandung renang” [swim bladder], yaitu organ seperti balon di dalam tubuhnya berisi gas yang memungkinkan tetap mengapung dan bertahan di dalam air.

Namun, hiu tidak memiliki “kandung renang”, sehingga hiu akan tenggelam ketika mereka tidak berenang. Hal ini juga ditambah dengan lebih beratnya tubuh mereka daripada air. Beberapa jenis hiu, termasuk hiu putih besar dan hiu kepala palu justru harus terus berenang agar bisa bernapas. Mereka harus terus bergerak maju berenang, agar dapat menyalurkan air yang mengandung oksigen ke insangnya.

Kesimpulannya, karena keberadaan tulang rawan, bukan tulang keras seperti ikan lainnya, membantu hiu menjadi satwa laut luar biasa seperti yang kita kenal. Tulang rawan ini ringan dan fleksibel, memungkinkan hiu bergerak dengan cepat dan lincah di air, bagaikan perenang handal dengan kostum elastis yang membantu bermanuver.

Beberapa keunggulan tulang rawan yang dimiliki hiu adalah:

 

Baca juga: Hiu, Penyu dan Penguin Sering Berenang Membentuk Lingkaran. Apa Sebabnya?

 

Rangka tulang hiu yang merupakan tulsang rawan. Ilustrasi: Enault & Auclair Kraniata Osteology

 

Kalau tidak bertulang, dari mana fosil-fosil hiu bisa bertahan sampai sekarang?

Meskipun rahang hiu tidak terbuat dari tulang seperti kebanyakan ikan, melainkan tulang rawan, hiu tetap bisa menjadi fosil. Rahang hiu kering mungkin terlihat seperti tulang, tapi sebenarnya itu adalah tulang rawan yang terkalsifikasi, artinya diperkuat dengan mineral seperti kalsium. Seiring bertambahnya usia hiu, garam kalsium mengendap di tulang rawannya, membuatnya lebih keras dan tahan lama.

Mineral-mineral inilah yang memungkinkan sebagian besar hiu dapat menjadi fosil. Jadi, meskipun bukan tulang, rahang hiu yang terkalsifikasi ini bisa bertahan lama setelah hiunya mati dan menjadi fosil, memberikan sekilas gambaran tentang keberadaan hiu di masa lalu. [Berbagai sumber]

 

Ukuran Hiu Terbesar yang Pernah Ada di Bumi Terungkap

 

Exit mobile version