Mongabay.co.id

Berbahaya, Jauhi ‘Ubur-ubur’ Perang dari Portugis ini di Pantai

 

 

Jangan sentuh hewan ini jika menemukannya di lepas pantai!

Satwa dengan warna mencolok ini sepintas memiliki rupa menggemaskan tapi mempunyai sengatan lebih dari ubur-ubur biasanya.

Namanya adalah Portuguese man o’war atau Physalia physalis. Hewan laut ini sempat ramai di media sosial karena kemunculannya di beberapa pesisir pantai di dunia.

Baru-baru ini Pusat Referensi dan Repositori Laut Cina Selatan dari Institut Oseanografi dan Lingkungan Hidup di Universitas Malaysia mengumumkan kemunculan makhluk laut ini di sepanjang Pantai Terengganu, Malaysia. Jumlahnya cukup banyak yaitu lebih dari 50 ekor terdampar di lepas pantai.

Berdasarkan catatan mereka, Portuguese man o’war telah muncul dalam jumlah besar selama lima tahun terakhir. Biasanya, pada awal Januari dan Februari.

“Petugas sains senior menghubungi kami, bersama dengan ahli plankton Dr. Roswati Mat Amin, mereka telah mengumpulkan informasi dan mempelajari ubur-ubur ini selama beberapa tahun terakhir. Mereka mengumpulkan sampel untuk penelitian lebih lanjut,” tulis laporan tersebut.

baca : Berukuran Raksasa, Ubur-ubur Ini Hanya Hidup Satu Tahun

 

Satwa laut siphonopore Portuguese man owar yang mirip dengan ubur-ubur. Foto : Sergio sq/ Pixabay

 

Menurut National Ocean Service, Portuguese man o’war adalah spesies dari ordo siphonophore yang punya gelembung yang tembus pandang. Mereka sering mengapung dan sering juga disebut sebagai ubur-ubur api. Dinamakan man o’war portugis karena bentuk hewan ini dianggap mirip dengan kapal perang Man of War milik Portugis di abad ke-18.

Ciri khas mereka adalah memiliki bagian yang tampak seperti balon, biasanya berwarna biru atau keunguan transparan, serta sulur panjang yang tampak seperti tentakel. Meski terlihat mirip ubur-ubur, hewan ini sebenarnya tidak termasuk jenis ubur-ubur.

Man o’war masuk dalam kelas Hydrozoa, sedangkan ubur-ubur termasuk kelas Scyphozoa. Man o’war bukan hanya satu hewan, tapi berupa koloni dari organisme yang disebut polyp atau zooid. Organisme zooid ini tidak bisa hidup terpisah sebab memiliki fungsinya masing-masing membentuk kesatuan yang akhirnya dikenal sebagai hewan Portuguese man o’war.

baca juga : Unik, Ubur-Ubur Ini Bisa ‘Hidup Abadi’

 

Satwa laut siphonopore Portuguese man owar yang mirip dengan ubur-ubur. Foto : Andreas Schwind/Wikimedia CC BY 2.0

 

Sebenarnya mereka tidak berenang. Melainkan mengapung bersama arus laut, yang mungkin menjadi alasan mengapa man o’war banyak terdampar selama musim gugur atau musim dingin ketika angin laut bertiup kencang.

“Firasat saya ada pergeseran musiman dalam angin pasang, arus, atau frekuensi badai musim dingin yang menciptakan arus darat yang mendorong hewan-hewan tersebut ke pantai,” kata William Graham, direktur Institut Oseanografi Florida, seperti dikutip Miami Herald.

Man o’war juga banyak ditemukan di lepas Pantai Florida. Graham menjelaskan Kemunculannya tidak ada hubungannya dengan perkembangbiakan atau siklus hidup. Itu murni karena didorong oleh angin dan arus.

Yang membuat man o’war sangat mengganggu adalah untaian tentakel dan polipnya yang panjang. Tentakel itu mengandung nematokista yang berisi racun. Tentakel itu kadang menjuntai di bawah permukaan air dan panjangnya lebih antara 10 – 33 meter, untuk menangkap dan melumpuhkan ikan-ikan kecil, krustasea, dan mangsa lainnya.

“Meskipun sengatan man o’war jarang mematikan bagi manusia, sengatannya sangat menyakitkan dan menyebabkan luka lecet pada kulit yang terpapar,” katanya.

baca juga : Ubur-ubur Tanpa Sengat, Biota Unik di Danau Air Asin Papua Barat

 

Satwa laut siphonopore Portuguese man owar yang mirip dengan ubur-ubur. Satwa ini memiliki sengatan tentakel yang berbahaya bagi manusia. Foto : Taylor Boivin/ Unsplash

 

Efek samping sengatan Portuguese man o’war yang berbisa itu sangat parah dan menyakitkan. Bahkan setelah mereka mati. Meski begitu para peneliti mengungkapkan bahwa pertolongan pertama adalah dengan membilas luka sengatan dengan cuka dan air hangat.

Spesies ini biasanya ditemukan di Samudra Atlantik, Hindia dan Pasifik, namun juga pernah dilaporkan ditemukan di Melaka, Penang, dan Singapura. Diidentifikasi dari warna ungu kebiruan atau merah muda yang tembus pandang ditemukan di Malaysia memiliki tentakel sepanjang 3 meter.

Jadi jangan sekali-kali Anda memegangnya ketika menemukan man o’war di pantai Indonesia. Mungkin kedatangan mereka akibat angin laut yang sedang kacau, sehingga Anda perlu waspada dan menghindarinya. (***)

baca juga : Ubur-ubur Alien Bercahaya di Palung Mariana

 

Satwa laut siphonopore Portuguese man owar yang mirip dengan ubur-ubur. Satwa ini memiliki sengatan tentakel yang berbahaya bagi manusia. Foto : NOAA/Wikimedia/public domain

 

Referensi : livescience.com, thestar.com.my dan miamiherald.com

 

 

Exit mobile version