Mongabay.co.id

Lahan Pertanian Masyarakat Tertutup Abu Vulkanik Erupsi Gunung Lewotobi, Dampaknya?

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, pada 23 Desember 2023, pukul 07.14 WITA. Foto: PVMBG,Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM]

 

 

Hamparan tanaman padi dan jagung terlihat layu di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur [NTT].

Yonis Soge, warga Desa Lewotobi, tampak mencabuti padi dan jagung yang mati.

“Terkena abu panas akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak akhir Desember,” ucapnya, Selasa [6/2/2024].

Yonis menanam akhir November saat hujan mulai turun. Ia tak menyangka, erupsi berkepenjangan hingga penghujung Januari 2024. Dia pasrah, sebab bencana tidak bisa diprediksi.

“Empat hari lalu hujan sehingga padi dan jagung terlihat agak bersih.”

Menurut Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda, lahan pertanian warganya terdampak abu vulkanik dan banjir lahar dingin. Sekitar lebih empat hektar lahan pertanian jagung, padi, dan jambu mente milik 20 warga rusak.

“Datangnya hujan sangat membantu memulihkan tanaman,” ucapnya.

Baca: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Level Waspada Ditetapkan

 

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada 23 Desember 2023. Foto: PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM

 

Abu vulkanik dan dampak El Nino

Pegiat dan petani sorgum Maria Loretha, mengakui lahan pertanian di Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong juga terdampak abu vulkanik.

Selain dampak El Nino, abu vulkanik membuat tanaman pertanian rusak berat.

“Padi ladang dan jagung gagal panen. Kalau sorgum banyak yang baru ditanam akhir Januari sehingga tidak terdampak,” tuturnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur, Sebast Sina Kleden, menjelaskan pihaknya tengah mendata kerugian tanaman pertanian yang terdampak erupsi Lewotobi.

Lahan pertanian yang rusak juga berada di Kecamatan Titehena, Demon Pagong, dan Pulau Solor bagian barat.

“Perkiraan kami, kerusakan bisa mencapai seratus hektar,” ujarnya.

Sebelumnya, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] NTT, Ambrosius Kodo, menyarankan para petani untuk tidak menanam padi karena periode musim tanam mundur, dipengaruhi El Nino.

Ini dikarenakan, padi umurnya panjang dan tidak ramah kekeringan. Bila ingin menanam palawija, harus diidentifikasi yang berkontribusi pada ketahanan pangan.

“Terancam gagal panen akibat musim tanam bergeser hingga dua bulan,” ujarnya, Rabu [10/1/2024], dikutip dari Katong NTT.

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Ribuan Warga Mengungsi

 

Tanaman jagung dan singkong di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, tertutup abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Manfaat abu vulkanik untuk pertanian

Dosen Fakultas Teknologi Pangan, Pertanian dan Perikanan, Universitas Nusa Nipa Maumere Henderikus Darwin Beja, menjelaskan dampak abu vulkanik terhadap tanaman pertanian bervariasi, tergantung berbagai faktor. Sebut saja jenis tanaman, konsentrasi abu, komposisi kimia abu, dan kondisi lingkungan setempat.

Sementara dampak umum abu vulkanik terhadap tanaman pertanian mengandung berbagai nutrisi seperti fosfor, kalium, dan unsur hara lain.

“Ketika abu mengendap dan terurai di tanah, nutrisi ini diserap tanaman dan meningkatkan kesuburan tanah serta produktivitas tanaman,” ungkapnya, awal Februari 2024.

Abu vulkanik juga dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan bahan organik, serta menahan air.

“Ini mengurangi erosi tanah dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan.”

Abu vulkanik memiliki sifat yang umumnya basa [alkalis], dapat membantu menetralkan keasaman tanah [pH rendah] di beberapa daerah.

“Abu vulkanik memberikan habitat baru bagi mikroba tanah, yang penting untuk siklus nutrisi dan kesehatan tanah keseluruhan. Ini dapat meningkatkan aktivitas mikroba dan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.”

 

Dampak kekeringan, petani di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, mengandalkan sumur bor untuk mengairi areal persawahan. Foto: Ebed de Rosary/Mongabay Indonesia

 

Darwin mengingatkan, meskipun ada beberapa potensi manfaat, namun ada juga dapat negatifnya. Pertama, konsentrasi toksik. Abu vulkanik dapat mengandung senyawa-senyawa beracun seperti sulfur dioksida dan fluorida.

“Konsentrasi tinggi senyawa-senyawa ini dapat meracuni dan menghambat pertumbuhan tanaman.”

Kedua, penutupan cahaya matahari. Lapisan abu vulkanik yang tebal di atas tanaman dapat menghalangi cahaya matahari masuk ke daun tanaman, sehingga mengganggu fotosintesis dan pertumbuhan tanaman.

“Sejumlah petani mungkin mengalami peningkatan kesuburan tanah setelah letusan vulkanik. Namun, penting diperhatikan dampak negatif tanaman pertanian keseluruhan,” ujarnya.

Gunung Lewotobi merupakan gunung berapi kembar yang masih aktif. Gunung ini berada di sebelah tenggara Pulau Flores. Gunung Lewotobi terdiri dua puncak yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki [1.584 mdpl] dan Lewotobi Perempuan [1.703 mdpl]. Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada 23 Desember 2023, pukul 07.14 WITA.

 

Berkah dan Musibah bagi Pemilik Gunung Api Terbanyak di Dunia

 

Exit mobile version