- Albino atau bulai terjadi tidak hanya pada manusia, tetapi juga terdapat di dunia hewan, terutama hewan bertulang belakang (vertebrata)
- Bulai merupakan bentuk kelainan karena hipopigmentasi yaitu kurangnya atau tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit dan rambut.
- Pada dunia hewan, satwa bule menjadi terlihat eksotis dan berbeda dibandingkan sejenisnya, serta sangat jarang keberadaannya di alam
- Satwa bule lebih rentan hidupnya dibanding sejenisnya yang normal
Mungkin selama ini kita hanya mengenal kasus albino atau bulai pada manusia. Ternyata bulai juga terjadi di dunia hewan, terutama hewan bertulang belakang (vertebrata) dan tumbuhan
Bulai merupakan salah bentuk kelainan karena hipopigmentasi yaitu kurangnya atau tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut. Albino atau albinisme –dari bahasa latin albus yang berarti putih—pada manusia membuatnya secara fisik cenderung berkulit dan berambut putih. Mungkin itu mengapa orang luar negeri, seringkali kita panggil bule.
Bulai ini diakibatkan oleh pewarisan gen resesif dari orang tua atau induknya. Pada manusia, seorang ‘bule’ akan memiliki keterbatasan fisik, seperti sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan dan kulitnya sangat sensitif terhadap sinar matahari.
Pada manusia, ada satu albino di setiap 20 ribu bayi yang baru lahir. Anehnya, di Afrika, di sebelah selatan Sahara, mereka terlahir jauh lebih sering.
baca : Orangutan Berwarna Putih Ini Ditemukan di Kalteng
Pada dunia hewan, satwa bule menjadi terlihat eksotis dan berbeda dibandingkan hewan sejenisnya. Hewan ‘bule’ ini sangat jarang keberadaannya di alam, tetapi mereka menjadi semakin banyak karena program pemuliaan (breeding program).
baca juga : Buka Jalan ke Relokasi, Penghuni Hutan Siosar Muncul
Karena penampilannya yang berbeda, satwa bule lebih rentan hidupnya dibanding sejenisnya yang normal. Tingkat hidupnya lebih rendah di alam, karena kurangnya kamuflase sehingga mudah dimangsa oleh hewan predatornya. Terkadang hewan bule ditolak oleh pasangannya dan dikeluarkan dari kelompoknya.
menarik dibaca : Kukang Albino Alby Kini Hidup Liar di Bukit Barisan Selatan
Saat ini ada lembaga perlindungan hewan bule, salah satunya Albino Squirrel Preservation Society (ASPS). Mereka dilindungi untuk kepentingan studi ekologi dan perilaku.
baca juga : Lumba-Lumba “Bule” Pertanda Datangnya Musim Ikan Pepija
baca : Drone Ini Berhasil Merekam Paus Langka