,

Buka Jalan ke Relokasi, Penghuni Hutan Siosar Muncul

Sepekan pasca pembukaan hutan Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masyarakat di Kacaribu, Kabanjahe, heboh dengan temuan ular phyton albino, oleh Jaya Pinem.

Awal November, Pinem menemukan ular saat membantu TNI memperbaiki dan membuat jalan baru. Dia yang selama ini mengungsi di Gedung KNPI Kabanjahe, bergantian membantu pembuatan jalan baru di hutan itu.

Ketika menimbun tanah, tiba-tiba ular putih kekuning-kuningan keluar dari semak belukar dan melewatinya. Pinem berhasil melumpuhkan ular yang melawan ketika ditangkap.

Pinem, heran dengan kemunculan spesies melata ini di hutan Siosar. Dia meletakkan ular di rumput setelah berhasil menjinakkan. Dia bingung, phyton albino, bisa hidup dalam hutan lebat.

“Ular ini biasa menjadi peliharaan manusia yang hobi binatang melata. Jika peliharaan, mengapa melawan saat ditangkap? Setahu saya, binatang peliharaan, sudah biasa bau manusia, tidak melawan . Bingung aku.” Pinem selama ini dianggap mampu mengobati orang yang digigit ular.

Dua hari kemudian, warga yang membantu pembukaan jalan menemukan elang hitam, jatuh dari pohon besar yang ditebang.

Elang hitam yang terjatuh dari pohon yang baru ditebang. Kini ia dalam perawatan warga. Foto: Ayat S Karokaro
Elang hitam yang terjatuh dari pohon yang baru ditebang. Kini ia dalam perawatan warga. Foto: Ayat S Karokaro

Tubuh tidak terlihat luka tetapi elang tak bisa bergerak. Nano Ginting yang menemukan  khawatir. Dia mengambil air dicampur garam, dan meminumkan ke burung yang tidak berdaya ini.

Setengah jam setelah minum air bercampur garam, elang mulai bergerak. Perlahan mengepakkan sayap, namun terjatuh kembali. Ginting mengatakan, kemungkinan burung ini kelaparan lalu jatuh sakit. Ditambah lagi, sarang tumbang.

“Kami gak tau ada sarang elang. Jadi waktu ditebang, elang jatuh, barulah kami sadar. Kasihan juga.”

Ginting iba lalu membawa satwa itu ke rumah sahabat di Kabanjahe. Dia berniat merawat dan memberikan obat. Dengan sangat hati-hati, Ginting membawa ke pengungsian, setelah berbenah, dia pergi ke Kabanjahe, menggunakan sepeda motor pengungi lain.

Data BNPB, menyebutkan, penanganan pengungsi Sinabung dan pembangunan relokasi terus berjalan. Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menyatakan, 600 personil TNI membangun jalan dan lahan relokasi. Pembangunan pondasi rumah mulai sejak Kamis (13/11/14).

Pembangunan jalan utama sejauh 2,7 km masih berjalan. Perbaikan jalan 2.400 meter dan 14 November, lanjutan pembentukan badan jalan sejauh 300 meter.

“Pemotongan pohon  dan pencabutan akar mencapai 3.700 meter, pengupasan dan pembentukan badan jalan sudah 1.000 meter. Ini terus berjalan,”  kata Sutopo.

Sedang  status Sinabung masih Siaga III, dan pengungsi 2.986 jiwa, atau 956 keluarga yang ditampung pada 10 titik.

Kala ditangkap, ular melawan. Kini, ular berada di tangan warga. Foto: Ayat S Karokaro
Kala ditangkap, ular melawan. Kini, ular berada di tangan warga. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh