- Seekor hiu putih besar (Carcharodon carcharias) kira-kira seukuran minibus, tertangkap tidak sengaja (bycatch) oleh nelayan di perairan sebelah timur laut Taiwan.
- Hiu dengan berat sekitar 1,1 ton itu kemudian dijual di pasar ikan di Kota Su’ao, Kabupaten Yilan, Taiwan pada Rabu (20/3/2019) dengan harga sekitar Rp28 juta
- Ketika dibedah, perut hiu berisi 14 janin hiu. Jumlah janin itu menjadi informasi menarik bagi ilmuwan kelautan dunia
- Hiu putih besar merupakan hiu yang biasa ditemui di perairan subtropis, sehingga sangat jarang ditemukan di perairan Indonesia. Tetapi ada satu tercatat hiu putih besar tertangkap nelayan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Agustus 2013.
Seekor hiu putih besar (Carcharodon carcharias) berukuran panjang lebih dari 4 meter, kira-kira seukuran minibus, tertangkap tidak sengaja (bycatch) oleh nelayan di perairan sebelah timur laut Taiwan.
Hiu itu kemudian dijual di pasar ikan di Kota Su’ao, Kabupaten Yilan, Taiwan pada Rabu (20/3/2019) seperti dikutip dari Taiwan English News. Hiu berbobot sekitar 1,1 ton itu dilelang dan terjual kurang dari 2.000 dollar AS atau sekitar Rp28 juta
Pembelinya bernama Museum Seni Laut Taiwan (Taiwan Ocean Art Museum), yang sepertinya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang taxidermy laut.
baca : Hiu Ditemukan Pasca Banjir di Sentani, Apakah Hiu Langka Air Tawar?
Seorang peneliti dari Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Academia Sinica, Dr Jeng Ming-shiou mengatakan itu merupakan spesimen hiu putih besar terbesar yang pernah dilihatnya.
Dan yang menarik, ketika perut hiu itu dibedah, terungkap bahwa hiu adalah betina, dan berisi 14 janin hiu.
Hiu putih besar (Carcharodon carcharias), masuk dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) Apendix I sebagai spesies hiu yang rentan. Usia matang kelamin jantan hiu putih jantan pada umur 26 tahun, dan untuk betina pada umur 33 tahun.
Dilaporkan, banyak serangan hiu putih besar terhadap manusia. Pada Oktober 2012, seekor hiu putih besar berukuran 6 meter dan berat 1,75 ton ditangkap di lepas pantai Kabupaten Yilan, Taiwan.
Tertangkapnya hiu yang bunting dengan 14 bayinya itu menjadi informasi penting bagi ilmuwan tentang jumlah janin dalam satu kehamilan pada jenis hiu putih itu, kata David Ebert, seorang ilmuwan hiu dan Direktur Pacific Shark Analysis Heart at Moss Touchdown Marine Laboratories di California, Amerika Serikat.
“Sangat jarang menangkap hiu putih yang bunting, jadi paling tidak ada hiu itu ada tertangkap terdokumentasikan dengan foto,” kata Ebert kepada Dwell Science seperti dikutip dari techempirehq.com
“Dari sisi ilmiah, itu (jumlah janin dalam satu kehamilan hiu putih) adalah info yang bagus bagi kami sebagai ahli biologi,” kata George Burgess, seorang ahli biologi kelautan dan Direktur Emeritus Program Florida untuk Analisis Hiu di College of Florida. Burgess kepada Dwell Science seperti dikutip techempirehq.com mengatakan selama ini perkiraan jumlah janin terbanyak dalam kehamilan hiu putih adalah 12 janin.
baca juga : Hiu Unik Terancam Punah ini Tertangkap Nelayan di Pohuwato
Bukan Habitat Hiu Putih
Dharmadi Peneliti Utama pada Pusat Riset Perikanan Badan Riset dan SDM (BRSDM) Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan hiu putih besar merupakan hiu yang biasa ditemui di perairan subtropis, sehingga sangat jarang ditemukan di perairan Indonesia. Tetapi ada satu tercatat hiu putih tertangkap nelayan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Hiu putih besar pertama kali ditemukan di Indonesia pada Agustus 2013 di Samudera Hindia bagian timur. Hiu itu tertangkap nelayan di Tanjung Luar (Lombok Timur, NTB). Hiu itu ditarik dengan 3 kapal. Informasinya sudah terbit di Marine Biodiversity Journal 2014,” kata Dharmadi yang dihubungi Mongabay-Indonesia pada Selasa (26/3/2019).
Dia menduga hiu putih besar itu bisa sampai ke perairan timur Indonesia karena mengalami disorientasi. “Hiu itu ditangkap nelayan daripada nelayan yang diserang hiu itu,” katanya.
Karena masuk dalam daftar IUCN Apendix I, hiu putih besar dilarang untuk diperjualbelikan. “Pemanfaatannya tidak bisa dikomersialkan kecuali untuk kegiatan riset,” katanya.
Sedangkan di Indonesia, karena jarang sekali keberadaaan hiu putih besar yang merupakan hiu terbesar ketiga setelah hiu paus, maka belum ada peraturan pemanfaatannya.
menarik dibaca : Diantara Pasar dan Jaminan Kebijakan: Mencermati Ancaman Eksistensi Hiu dan Pari di Indonesia
