Mongabay.co.id

Setelah 60 Tahun, Misteri Monster Bigfoot Terungkap Melalui Investigasi FBI

 

Pada tahun 1958, seorang jurnalis dari harian Humboldt Times bernama Andrew Genzoli  membaca secara satu surat pembaca yang menyatakan bahwa pembaca tersebut telah menemukan jejak kaki berukuran besar yang misterius.

Dari surat tersebut, Genzoli kemudian menulis dalam salah satu kolomnya pada tanggal 21 September dengan memberi judul “Mungkin ini adalah saudara Yeti dari Himalaya,” sambil melampirkan surat tersebut. Genzoli tentu saja menulis itu dengan maksud untuk menemani pembaca di liburan  Minggu pagi.  Namun siapa sangka, ternyata para pembaca benar-benar terpukau dan menanggapi penemuan makhluk ini dengan serius.

Koran Humboldt Times terkejut dengan respon para pembaca, dan kemudian meminta Genzoli dan  koleganya  Betty Allen mempublikasikan artikel lanjutan tentang jejak si kaki besar tersebut, dan kemudian lahirlah nama “Big Foot” untuk makhluk misterius itu.

Dari dari sinilah, legenda ini dimulai.

baca : Benarkah Ini Penampakan Loch Ness, Si Monster Danau?

 

Ilustrasi penampakan bigfoot. Sumber : wikipedia

 

Kisah Bigfoot kemudian menyebar ke koran-koran dan media lain di seluruh Amerika Serikat.  Kisahnya kemudia melebar di novel-novel fiktif di tahun tahun sesudahnya, yang umumnya menempatkan Bigfoot sebagai makhluk primitif dan berbahaya yang mengintai manusia di hutan. TV-TV bahkan mengangkatnya dalam sesi film-film dokumenter dan menganggapnya sebagai predator dan siap menyerang manusia yang mendekat atau yang ditemuinya.

Baru pada tahun 1980-an, Bigfoot dianggap sebagai simbul kemurnian dan kelestarian hutan beserta segala isinya. Legenda Bigfoot bertahan hingga 6 dekade.

Singkat cerita, karena menjadi isu public yang begitu masif, Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat pun telah lama menyimpan berbagai file dan menginvestigasinya. Dan yang ditunggu-tunggu pun datang juga.  Rabu 5 Juni 2019 lalu, FBI  resmi merilis file  tentang Bigfoot.  File FBI tersebut berisi kliping berita dan surat resmi dari dan ke penyelidik monster itu sepanjang dekade 1970-an berupa hasil pemeriksaan 15 sampel rambut dan kulit yang diyakini berasal dari makhluk tersebut.

Peter Byrne, pemburu monster itu menulis surat kepada FBI pada tanggal 26 Agustus 1976 dengan kop surat berjudul  “The Bigfoot Information Center and Exhibition” menanyakan apakah FBI telah menyelidiki rambut yang diduga milik makhluk misterius “Bigfoot.”

Menurut informasi yang dia dapat, berdasarkan hasil penyelidikan FBI, rambut tersebut tidak bisa dibandingkan dengan rambut yang berasal dari makhluk apapun. Byrne  khawatir FBI tidak akan menganggap The Bigfoot Information Center serius. “Tolong mengerti bahwa penelitian kami di sini serius. Bahwa ini adalah pertanyaan serius yang perlu dijawab,” katanya.

baca juga : Makhluk Mirip Monster Loch Ness Terdampar di Pantai Timur Amerika

 

Sampel rambut yang diyakini milik Bigfoot dan dikirimkan ke FBI untuk diteliti. Foto : FBI/History.com

 

Dua minggu kemudian, tepatnya tanggal 10 September 1976, Asisten Direktur FBI dari divisi laboratorium, Jay Cochran Jr. menjawab surat tersebut. “Sejak publikasi Washington Environmental Atlas pada tahun 1975, yang merujuk pada pemeriksaan semacam itu, kami telah menerima beberapa pertanyaan serupa. Namun, kami tidak dapat menemukan referensi untuk pemeriksaan seperti itu di file kami,” katanya.

Baru pada  24 November 1976, Byrne merespon surat tersebut dan menyatakan bahwa dia tidak meminta informasi apapun, melainkan bantuan. “Secara singkat, kita tidak sering menemukan rambut yang tidak dapat kita identifikasi, dan rambut yang kami miliki sekarang, sekitar 15 helai yang menempel pada sepotong kecil kulit, adalah yang pertama yang kami peroleh dalam enam tahun. Ini penting,” tulisnya.

Pada saat proses surat menyurat tersebut berlangsung, Bigfoot sedang hangat dibahas dalam banyak  berita di media. Byrne sendiri telah mencari makhluk itu selama lima tahun, didukung oleh Akademi Ilmu Terapan (AAS/Academy of Applied Science), sebuah lembaga di Boston yang, menurut sebuah dokumen dalam file tersebut, juga mensponsori perburuan untuk monster Loch Ness di Skotlandia.

baca juga : Bukan Monster, Memang Begini Penampakan Kepiting Purba

 

Surat resmi dari FBI yang menjelaskan hasil penelitian tentang Bigfoot. Foto : FBI/History.com

 

The New York Times telah menggambarkan petualangan Byrne yang berusia 50 tahun pada Juni 1976,  dan menulis “Kebanyakan (penampakan Bigfoot) pada akhirnya dikategorikan sebagai tidak penting atau bahkan palsu,” tulis The New York Times. “Tapi segelintir orang bertahan dan diberi kredibilitas tinggi. Sejauh ini Byrne, meskipun dia belum pernah melihat Bigfoot sendiri, telah mengumpulkan perincian dari 94 penampakan yang dilaporkan yang tampaknya dapat dipercaya. Ada banyak lagi laporan tentang jejak (kaki bigfoot).”

Artikel itu juga menceritakan beberapa penampakan yang tampaknya lebih kredibel, dan kliping artikel itu dimasukkan dalam file FBI yang dirilis 5 Juni lalu. Dokumen berikutnya dalam file itu, dalam urutan kronologis, adalah instruksi Cochran untuk memeriksa rambut yang diberikan Byrne.

menarik dibaca : Mengungkap Misteri Monster Laut Berusia 520 Juta Tahun dengan 18 Tentakel di Mulut

 

Dan pemeriksaan pun benar dilakukan. Pada tahun 1977, laboratorium memeriksa 15 rambut yang diduga dari makhluk misterius tersebut. Surat terakhir dari Cochran, ditujukan kepada Howard S. Curtis, Wakil Presiden Eksekutif AAS, bahwa sampel rambut Bigfoot ternyata berasal dari bulu rusa. Hasil ini pun ditulis dalam surat Cochran ke Byrne.

Kini, Byrne masih hidup, dan mengaku tak puas dengan keputusan dari FBI tersebut. Meski begitu, ia mengatakan “Jika FBI menyatakan bahwa rambut-rambut tersebut berasal dari rusa, ya sudahlah”

Sumber: livescience.com, history.com, dan washingtonpost.com

 

Exit mobile version