Mongabay.co.id

Berkat Namanya yang Unik, Pantai ini Justru Populer di Lamongan

 

Nama pantainya unik, membuat rasa penasaran dan ingin tahu sebagian orang. Muslimatul Abadiah salah satunya, perempuan berumur 28 itu mengaku penasaran dan ingin melihat pantai dengan memiliki nama unik tersebut. Bersama keluarga, dia lalu datang berkunjung ke pantai yang berada di Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

“Ini baru pertama kalinya berkunjung kesini, namanya unik bikin penasaran,” ujarnya sembari mengawasi anaknya yang sedang bermain pasir di bibir pantai, pada, Minggu (11/08/2019).

Pantai ini memiliki ombak yang kecil, sehingga nyaman digunakan anak-anak untuk berenang. Wisatawan juga bisa menikmati keindahan pantai ini dengan menyewa perahu kano menyusuri pantai, tentunya dengan pengawasan petugas. Selain itu, pengunjung bisa menyaksikan penduduk sekitar yang berprofesi sebagai nelayan, terlihat tenang saat melaut. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri.

baca : Uniknya Si Akar Langit, Pohon Harry Potter dari Lamongan

 

Wisatawan berjalan melewati jembatan yang terbuat dari kayu di kawasan wisata pantai Kutang, Labuhan, Kecamata Brondong, Lamongan, Jatim, Minggu (11/08/2019). Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Perempuan asal Tuban itu melanjutkan, bertandang ke tempat wisata yang ada di kawasan pantai Utara Pesisir Lamongan ini, awalnya mendengar cerita dari teman-temanya yang pernah datang berkunjung. Dia pun mulai penasaran, lalu mencari informasi melalui internet. Namun, karena papan infomasi dari jalan raya menuju lokasi kurang jelas, membuatnya sempat kesasar.

Untuk menuju pantai tersebut, jika dari pusat kota Lamongan, jarak tempuhnya sekitar 59 km, atau sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Jika dari Gresik maupun Tuban, pengunjung melewati jalan raya Deandeles, kemudian menuju Desa Labuhan.

Tidak seperti nama pantai pada umumnya, pantai ini memiliki nama unik yaitu pantai “Kutang”, merupakan pakaian dalam perempuan. Maka tidak salah, jika Muslimatul juga termasuk salah satu pengunjung yang penasaran dan ingin berkunjung berkat namanya. Dia pun merasa terkesan saat berada di tempat wisata ini.

“lumayan bagus ya, ada jembatanya, mangrovenya juga ada, sudah begitu pantainya juga bersih. Namun ada beberapa fasilitas yang kurang, seperti ruang bermain anak,” imbuh ibu rumah tangga ini.

baca juga : Menyusuri Solaria di Pesisir Lamongan Utara

 

Anjungan merupakan salah satu spot untuk swafoto para pengunjung yang datang di kawasan wisata pantai Kutang, Labuhan, Kecamata Brondong, Lamongan, Minggu (11/08/2019). Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Awal Mula

Pantai ini populer, justru berkat namanya. Setiap tahun pengunjung semakin bertambah. Umanto, Kepala Pengelola menceritakan, dulunya, sebelum menjadi tempat wisata, sekitar tahun 2000an. Kawasan ini merupakan kawasan yang kotor, banyak sampah berserakan. Meskipun keadaan seperti itu, masih sering di datangi pemuda-pemudi. “Mungkin karena pasirnya yang kelihatan bagus,” katanya.

Mengetahui ada potensi wisata, Karang Taruna yang merupakan organisasi kepemudaan setempat, kemudian mempunyai inisiatif untuk melakukan bersih-bersih kawasan itu. Disaat dilakukan pembersihan, disitulah banyak dijumpai sampah bra, yaitu pakaian dalam perempuan yang nyangkut di pohon mangrove. Selain itu, terdapat juga berserakan di pasir pantai.

Supaya mudah diingat, pemuda setempat kemudian memberinya nama pantai Kutang. “Dari situ justru membuat pengunjung penasaran, dan ingin tahu apa sih pantai Kutang itu,”. Kata Umanto, saat menjaga loket tiket masuk.

menarik dibaca : Pulihkan Mangrove di Pesisir Lamongan, Burung-burung Datang Kembali

 

Wisatawan dengan pengawasan petugas bermain perahu kano menyusuri pantai di wisata pantai Kutang, Labuhan, Kecamata Brondong, Lamongan, Minggu (11/08/2019). Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Untuk berkunjung ke pantai ini, pengunjung dikenai tiket masuk Rp3.000, untuk parkir motor Rp2.000. Sementara itu, parkir mobil Rp6.000, dan parkir bus Rp10.000. Sering digunakan untuk foto pasca nikah, petugas mematok dengan tarif harga Rp100.000.

Lanjut Umanto, setelah dibersihkan dan dikelola oleh pemuda setempat itu, pengunjung terus berdatangan. Namun itu tidak bertahan lama, hanya 6 bulan. Kemudian pihak Pemerintahan Desa mengambil alih pengelolaannya, untuk dimasukkan dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).

Pada akhirnya wisata ini dikelola oleh pemerintah Desa, pada tahun 2017 dikembangkan dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD). Pengembangan pertama, menambah fasilitas wisata dengan membangun jembatan kayu kurang lebih sepanjang 210 meter, menghabiskan dana Rp350 juta, itu masih 30 persen. “Dalam perkembanganya, semakin banyak pengunjung, bahkan perbulanya hampir 700 yang datang. waktu itu tiket masuk masih Rp1.000,” katanya.

baca juga : Foto : Asyiknya Mengikuti Edukasi Kopi di Kaki Gunung Kawi

 

Keberadaan pohon mangrove menjadi daya tarik tersendiri di wisata pantai Kutang, Labuhan, Kecamata Brondong, Lamongan, Minggu (11/08/2019). Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Karena perkembangan dirasa signifikan, lanjut dia, kemudian dilakukan pengajuan dana ke pemerintahan Desa lagi, untuk menyambung jembatan yang belum jadi. Untuk tahap kedua ini, bisa menyambung jembatan mencapai panjang 147 meter, dengan menghabiskan dana Rp250 juta.

Tahap berikutnya, pada akhir tahun 2017. Untuk final pembangunan tidak lagi menggunakan dana desa, melainkan menggunakan dana hasil wisata. “Waktu itu, menghabiskan dana Rp27 juta,” lanjutnya. Jadi, total panjang jembatan yang dibangun dari loket masuk menuju ke pantai mencapai kurang lebih 375 meter.

Setelah perjalanan sampai tahun 2018, pengunjung terus mengalami kenaikan. Menurut perhitunganya, bisa mencapai rata-rata hampir 150 ribu pengunjung per tahun, setiap bulannya kurang lebih 10 ribu.

Dikatakanya, liburan kemarin tahun 2019 ini mengalami kenaikan sampai 30 persen, “saya anggap itu bagus, karena bisa dikatakan ini tingkatan wisatanya wisata lokal, andai kata aksesnya tidak sempit kemungkinan akan bisa menambah lagi pengunjungnya” imbuhnya.

baca : Melihat aktivitas Pasar Satwa di Splendid Malang

 

Sejumlah anak-anak bermain air di wisata pantai Kutang, Labuhan, Kecamata Brondong, Lamongan, Minggu (11/08/2019). Pantai ini memiliki ombak yang kecil, sehingga nyaman digunakan anak-anak untuk berenang. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Pengembangan

Dengan dana hasil wisata itu, pengelola didukung pemerintah Desa, Umanto optimis, terus berupaya untuk mengembangkan wisata ini dengan menambah fasilitas-fasilitas baru. Saat ini, dana wisata yang sudah dihasilkan, diantaranya bisa menambah gazebo, ayunan, menambah lahan parkir, anjungan, dan juga brand tulisan wisata pantai itu.

Kedepannya, sudah ada perencanaan untuk menjadikan wisata ini sebagai sarana edukasi mengenal nama-nama jenis tumbuhan mangrove. Selain itu, juga ada program penanaman untuk anak-anak sekolah. Setiap satu bulan sekali, katanya, juga ada program paten, yaitu dilakukan kerja bakti bersih-bersih wisata pantai Kutang.

Semakin berkembangnya wisata yang dikelola oleh pemerintah Desa setempat itu juga diharapkan bisa membantu perekonomian warga. Zumrotin, misalnya, salah satu pedagang di kawasan wisata tersebut merasa senang bisa berjualan. “Dengan berjualan disini saya sudah tidak berfikir untuk merantau lagi,” ujar perempuan yang sebelumnya pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia itu. Jika hari libur, dia mengaku, bisa mendapatkan penghasilan Rp1.700 per hari.

 

Wisatawan berada di salah satu warung tenda warga sekitar di wisata pantai Kutang, Labuhan, Kecamata Brondong, Lamongan, Minggu (11/08/2019). Pemerintah setempat berharap, dengan adanya wisata ini bisa membantu perekonomian warga. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version