Mongabay.co.id

Homalictus, Lebah dengan Tubuh Warna-warni

 

 

Inilah penampakan lebah pelangi yang begitu memanjakan mata.

Lebah dengan tubuh warna-warni ini [dari genus Homalictus] banyak ditemukan di Australia dan wilayah Pasifik Barat Daya.

Menurut Aussie Bee, situs yang dikelola organisasi swasta bernama The Australian Native Bee Research Centre, Homalictus Bee [Homalictus] tampak berkilau dengan bercak aqua biru, keemasan, dan oranye.

Homalictus bersarang di liang tanah yang dalam. Bahkan, banyak betina berbagi satu liang sarang, meskipun mereka semua bertelur. Jenis ini sering disebut permata kecil karena ukuran tubuhnya yang kurang dari 8 milimeter.

Foto: Hebatnya Lebah Madu, Bisa Pecahkan Soal Matematika

 

Homalictus tatei, lebah dengan tubuh penuh warna bak pelangi. Foto: James Dorey/Flinders University

 

Dikutip dari Live Science, penelitian sebelumnya menunjukkan lebah ini berasal dari Australia, namun begitu belum ada riset mendalam bagaimana sejarah evolusinya.

Terbaru, sebuah studi baru menjelaskan bahwa memang, jenis ini berasal dari daerah tropis Australia yang kemudian menyebar ke daerah subtropis, beriklim sedang dan gersang, lalu meluas ke Pasifik.

Homalictus adalah penyerbuk tumbuhan generalis terkemuka di seluruh Australia dan ke China selatan,” tutur James Dorey, rekan penulis, yang merupakan kandidat doktor di Universitas Flinders di Adelaide, Australia, dalam sebuah pernyataan di EurekAlert!

Baca: Foto Makro: Pesona Lebah dan Perspektif Kita Memandang

 

Homalictus hadrander. Foto: James Dorey/Flinders University

 

Dalam penelitian berjudul “Origin and dispersal of Homalictus [Apoidea: Halictidae] across Australia, Papua New Guinea and Pacific” yang dipublikasikan 23 Maret 2020 di jurnal Transactions of Royal Society of South Australia, Dorey merupakan satu dari sejumlah peneliti yang terlibat, dengan peneliti utama Sentiko Ibalim dan Scott V.C. Groom.

Riset coba mengungkap dari mana lebah berasal dan bagaimana mereka tersebar luas di Asia Tenggara, Indonesia, Australia dan kepulauan di Samudra Pasifik, tempat mereka sekarang memainkan peran sebagai “penyerbukan kunci.” Hal lain yang coba dipahami adalah bagaimana evolusi tumbuhan dan lebah berlangsung di sini.

Foto: Bentuk Aneh Tengkorak Kepala Katak

 

Homalictus achrostus. Foto: James Dorey/Flinders Universit

 

Dorey, yang juga fotografer dan ahli lebah, bersama koleganya menganalisis DNA mitokondria tiga spesies Homalictus berbeda yaitu dari Papua Nugini, Pasifik, dan Australia.

Berdasarkan variasi DNA itu, para ilmuwan pun mengetahui dari mana mereka berasal dan bagaimana menyebar.

Para peneliti menemukan jawaban bahwa Homalictus berasal dari daerah tropis, sehingga tidak mungkin menyebar dari Afrika atau Antartika, sebagaimana spesies lebah lain yang ditemukan di Australia.

Riset juga menyebut, Homaclitus Bee datang dari daerah tropis di Asia. Mereka kemudian menyebar ke Pasifik, subtropis, dan daerah gersang di Australia.

Baca: Jenis Baru, Katak Mini dari Sumatera Bagian Selatan

 

Homalictus urbanus. Foto: Erica Siegel Wildlife Photography

 

Para peneliti berharap, dengan memahami dari mana lebah ini berasal akan diketahui bagaimana perubahan iklim berdampak pada hewan penyerbuk itu di masa depan.

“Semoga keanekaragaman lebah endemik akan membuat mereka lebih tahan terhadap risiko perubahan iklim. Hal yang sangat penting pada kondisi pertanian yang sedang berubah sekarang,” ujar Michael P. Schwarz, yang juga co-author pada penelitian itu.

Baca juga: Kecoak Raksasa Ini Ditemukan di Laut Dalam Indonesia

 

Exoneurella tridentate, spesies lebah yang berasal dari Antartika jutaan tahun silam dan ditemukan di Australia. Foto: James Dorey/Flinders University

 

Lebah [bee] berbeda dengan tawon [wasp]. Mengutip laman LIPI, lebah menghasilkan madu sementara tawon predator [pemangsa] bersifat parasitoid tanpa menghasilkan madu.

Lebah menyengat untuk mempertahankan diri dari gangguan sementara sengatan tawon berfungsi sebagai alat berburu mangsa.

 

 

Exit mobile version