Mongabay.co.id

Kepulauan Widi, Surga Tersembunyi di Ujung Selatan Halmahera

 

Waktu baru menunjukan pukul 07.30 WIT di Pulau Gane Luar, ketika Hi Jassim dan anaknya Nyong Hi Jassim menyiapkan perahu fiber bermesin 15 PK dengan bahan bakarnya. Beberapa kebutuhan selama perjalanan juga ikut disiapkan.

Perahu yang sehari-hari digunakan menangkap ikan itu, kemudian mengantar saya ke gugusan kepulauan Widi, Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, provinsi Maluku Utara, akhir Mei lalu. Kunjungan ini ingin melihat dari dekat dan menikmati keindahan alam darat dan laut Kepulauan Widi.

Sekira pukul 08.30 WIT perahu meluncur. Perjalanan itu tanpa hambatan. Dari kejauhan pulau-pulau tak berpenduduk itu seperti terapung-apung. Laut yang tenang membuat perjalanan ditempuh hanya kurang lebih satu jam dan perahu yang ditumpangi mendekat ke gugusan pulau Widi.

Ketika memasuki kawasan kepulauan Widi, disambut oleh Pulau Dodawe Gane di sebelah kanan dan Pulau Dodawe Weda di sebelah kiri. Dua pulau yang cukup besar dibanding pulau-pulau lainnya. Memasuki selat diantara dua pulau ini, motoris lebih mengarahkan mendekat ke pulau Dodawe Gane.

baca : Pulau Kelapan dan Wisata Bawah Laut yang Menjanjikan

 

Hamparan pasir putih dengan laut berhijau tosca merupakan panorama keindahan di Pulau Widi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Foto : Mahmud Ichi/Mongabay Indonesia

 

Saat memasuki pulau ini, kekaguman akan keindahan laut dan alam pulau-pulau ini muncul. Laut yang bersih dan ikan karang bermain di sela karang terlihat jelas dari atas perahu. Perahu kemudian diarahkan masuk ke dalam sebuah ‘danau laut’ berwarna hijau tosca dikelilingi tumbuhan mangrove yang lebat di atas pasir putih yang menghampar mengelillingi pulau. Sesekali terlihat hiu bermain beriringan di sela-sela karang dan padang lamun.

Puas berputar di di danau laut yang menawan itu, perahu kemudian keluar melalui selat kecil yang sisi kiri kanannya tumbuh mangrove berdekatan saling menghimpit. Tidak hanya ditumbuhi mangrove, ada pinus dan beragam pepohonan khas pulau karang.

Kami kemudian melanjutnya perjalanan menuju Pulau Daga Kecil. Pulau ini juga keindahannya menghipnotis siapa saja yang berkunjung. Keaslian alamnya baik laut dan darat laksana surga tersembunyi.

Di sini di tahun 2018 lalu, sempat dibangun sejumlah fasilitas wisata. Seperti rumah-rumah panggung lengkap dengan fasilitasnya. Termasuk beberapa gazebo di atas laut. Fasilitas ini dibangun saat digelarnya acara memancing level internasional bertitel Widi International Fishing Tournament (WIFT). Menghadirkan para pemancing dari Indonesia dan beberapa negara tetangga. Sayang setelah acara itu, berbagai fasilitas itu rusak tidak terurus.

baca juga : Ikan Napoleon yang Makin Langka di Laut Maluku Utara

 

Kondisi berbagai terumbu karang dan Ikan karang di Taman Wisata Periaran Kepulauan Widi, Halmahera Selatan. Foto : dokumen RZP TWP WIdi

 

Di Pulau Daga Kecil, ada 15 KK nelayan yang berasal dari Desa Gane Luar. Mereka beraktivitas mencari ikan di pulau ini. Ikan yang ditangkap, dijual ke kampung sebelah, kemudian mereka balik lagi ke pulau ini. Karena Pulau Daga Kecil memiliki penghuni terutama para nelayan, pengunjung lebih banyak memilih pulau ini untuk berwisata atau memancing.

Tidak hanya di Pulau Daga Kecil, para nelayan sebenarnya sangat banyak beraktifitas di gugusan pulau-pulau kosong tersebut terutama menangkap ikan. “Banyak nelayan dari berbagai tempat di Maluku Utara mendatangi pulau pulau ini untuk mengail,” jelas Hi Jassim, nelayan desa Pulau Gane Luar yang mengantar kami ke Kepulauan Widi.

Dari banyaknya pulau di gugusan Kepulauan Widi, hampir semua memiliki keindahan alam yang menawan. Terutama pantai dan bawah lautnya. Karena itu Kepulauan Widi menjadi salah salah satu destinasi wisata penting di Maluku Utara.

Tak hanya pasir putih, laut berwarna tosca dengan ikan dan terumbu karang, hutannya termasuk mangrove menjadi tempat hidup berbagai jenis satwa burung khas Halmahera. Burung burung ini akan menemani kunjungan para wisatawan ke sini. Kicauan terdengar bersahutan, termasuk burung maleo yang sangat jinak di kepulauan ini.

“Jika berkunjung ke Widi banyak pilihan pulau bisa disinggahi. Hampir semua pulau di sini indah-indah. Ada kurang lebih 99 pulau baik pulau mangrove maupun pulau berpasir putih dengan pohon pinus. Ada pulau yang memiliki danau laut hijau tosca yang menawan,” jelas Hi Jasim.

menarik dibaca  : Pesona Pantai Tanjung Luar Pikat Hati Wisatawan

 

Biota kharismatik berupa hiu dan penyu di TWP Kepulauan Widi, Halmahera Selatan. Foto : dokumen RPZ TWP Widi

 

Dia menyebutkan ada sejumlah tempat indah yang bisa dikunjungi, ada Pulau Dodawe Gane, Dodawe Weda, Kapuraca, Daga Kecil, Daga Besar, Boku- boku, Boleu dan Sosara. Selain itu masih ada pulau lainnya yang menghampar ke arah selatan. Jika wisatawan yang membawa alat mancing, snorkeling atau perlengkapan diving, gugusan kepulauan Widi adalah tempat yang cocok untuk aktivitas tersebut.

Karena letak Kepulauan Widi yang cukup jauh, wisatawan yang bisa berkunjung ke sini hanya orang tertentu saja. Fasilitas pendukung seperti penginapan juga tidak ada. Rata-rata mereka yang ingin menikmati indahnya Widi, tinggal bersama nelayan yang menempati pulau Daga Kecil. Ada juga pengunjung pergi balik setelah puas menikmati keindahan Kepulauan Widi.

“Pengalaman kami mengantar tamu ke pulau ini, ramainya nanti ada libur panjang atau setelah hari raya. Tahun kemarin sehari saya antar tamu ke pulau ini 10 kali. Rata rata mereka datang rombongan. Kadang 8 orang 12 hingga 15 orang,” jelas Said Kahar nelayan asal desa Bisui yang ditemui di Pulau Daga Kecil.

Said memiliki perahu nelayan dengan kapasitas 5 GT, selain menangkap ikan di Widi, juga sering mengantarkan wisatawan ke pulau ini. Menurutnya para wisatawan ada yang datang dan langsung balik sore harinya, ada juga yang bertahan semalam, bahkan dua hari untuk meng-eksplore indahnya kawasan pulau Widi.

baca juga : Burung Gosong, Inilah Kerabat Maleo dari Maluku

 

Selat kecil sebagai akses masuk ke ‘danau laut’ di Pulau Dodawe Gane, Kepulauan Widi, Halmahera Selatan. Foto : Mahmud Ichi/Mongabay Indonesia

 

Sesuai data Dokumen Pengelolaan dan Zonasi Taman Wisata Perairan Kepulauan Widi dan Sekitarnya Provinsi Maluku Utara 2020 -2040, Perairan Kepulauan Widi merupakan bagian dari Kecamatan Gane Timur Tengah dan Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Kepulauan Widi dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Suaka Pulau Kecil (SPK) berdasarkan Surat keputusan Gubernur Maluku Utara Nomor 251/KPTS/MU Tahun 2015 dengan luas 7.690 ha. Juga ditetapkannya Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) melalui Peraturan Daerah Maluku Utara No.2 Tahun 2018, dengan luas kawasan konservasi Kepulauan Widi direvisi menjadi 324.945 ha.

 

Cara Menuju Kepulauan Widi dari Ternate

Untuk sampai ke Widi, jika dari Ternate, butuh waktu lumayan lama. Ada beberapa alternatif transportasi bisa digunakan. Dari Ternate naik speedboat menju Sofifi, ibu kota Maluku Utara kurang lebih 45 menit. Selanjutnya naik mobil menuju ke Desa Bisui, Kecamatan Gane Timur, Halmahera Selatan dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam. Selanjutnya dari Bisui mencari tumpangan perahu tempel menuju Widi sekitar dua jam. Sementara biaya sewa perahu sekitar Rp2 juta atau tergantung negosiasi.

Ada juga jalur lain untuk sampai ke Widi. Dari Ternate, pengunjung bisa naik kapal menuju Pulau Bacan sekitar 6 jam, selanjutnya menumpang speedboat atau kapal kayu menuju Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan sekitar 4 jam. Dari Gane Dalam naik mobil lagi ke Desa Gane Luar kurang lebih 40 menit dan menyambung perjalanan ke Widi dengan menyewa perahu tempel. Dari sini waktu tempuh ke Widi sekitar satu jam.

baca juga : Menikmati Panorama Eksotik di Pulau Pahawang

 

Ilustrasi. Keindahan panorama Pulau Guraici, Halmahera Selatan. Foto : Pemkab Halmahera Selatan

 

Pengunjung juga bisa lewat jalur kapal kayu, dari Ternate melalui Pelabuhan kapal di Bastiong, ke Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan kurang lebih 12 jam. Tiba di Gane Dalam selanjutnya, naik mobil menuju Desa Gane Luar. Dari Gane Luar menyewa perahu tempel menuju Pulau Widi sekitar satu jam.

Untuk sewa perahu tempel sekitar Rp1,5 juta dari Gane Dalam. Para pemilik perahu akan menunggu pengunjung baik yang pergi balik maupun bermalam satu atau dua malam mengkesplore keindahan di gugusan pulau ini.

Bahkan ada pengunjung menggunakan speed boat langsung dari Bacan meski jarak tempuhnya jauh dengan biaya agak mahal. Semua tergantung pilihan pengunjung memilih transportasi untuk mengantarnya sampai ke Widi.

 

 

Exit mobile version