Mongabay.co.id

Mengapa Jenis Ini Disebut Karang Kaktus?

 

 

Keanekaragaman hayati laut Indonesia, belum banyak terungkap.

Meski begitu, pada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, ada yang memanfaatkan sumber-sumber laut sebagai bagian dari tradisi dan budaya. Mulai dari fungsi obat hingga terkait mitologi.

Bagi masyarakat Suku Bajo di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, selain akar bahar yang dijadikan aksesoris dan bahan obat, mereka memanfaatkan  terumbu karang Pavona sp.

Jenis ini, mungkin belum terlalu akrab bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Apalagi, bentuknya yang beragam dengan banyak jenis. Di sisi lain, hasil penelitian ilmiahnya juga masih terbatas.

Jika diperhatikan detil, karang ini seperti memiliki daun yang berdiri tegak menyerupai kaktus. Karena itu, ada yang menamainya karang kaktus. Masyarakat Suku Bajo sendiri mempunyai sebutan khusus.  

“Bagi orang bajo di Togean, nama lokalnya kulape,” kata Terperi Lahaling, warga Bajo di Pulau Papan, Togean, kepada Mongabay Indonesia, baru-baru ini.

Baca: Mengenal Akar Bahar, Hewan Laut yang Sering Dijadikan Gelang

 

Karang Pavona cactus yang mirip kaktus. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Menurut dia, masyarakat Suku Bajo di Togean biasanya mengambil karang ini seperlunya saja. Lalu dikeringkan dan digantung di depan atau belakang pintu rumah. Tujuannya, agar pemilik rumah terlindung dari hal-hal buruk dan jahat, terutama yang berbau mistis dan magis.

Masyarakat Bajo yang hidup di pesisir dan pulau memiliki kepercayaan tentang makhluk halus, seperti genderuwo bagi masyarakat Jawa. Sebutannya pongko.

“Kami percaya bahwa karang kulape bisa mengusir setan-setan seperti pongko. Kepercayaan ini sudah lama ada,” ungkap Terperi.

Baca: Benarkah Akar Bahar Memiliki Khasiat Sebagai Obat?

 

Karang kaktus yang sejauh ini belum diteliti mendalam terkait manfaatnya untuk kesehatan. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Karang Pavona sp juga digunakan untuk menyembuhkan penyakit aneh yang diderita anak-anak Bajo. Caranya, karang dibakar kering seperti kemenyan. Bau pembakaran ini dianggap bisa mengusir dan menyembuhkan penyakit aneh.

Jika dilihat dari rumah-rumah warga Suku Bajo di Pulau Papan hingga Pulau Kabalutan di Kepulauan Togean, masih banyak yang menggantung karang Pavona sp di atas pintu depan rumah mereka, bersamaan akar bahar.

Meski, bila ditinjau dari sisi konservasi tentu saja hal ini kurang baik bagi kelangsungan hidup karang tersebut dan juga ekosistem laut.

Baca juga: Beringin, Pohon Kaya Manfaat Kesukaan Satwa Endemik Sulawesi

 

Karang Pavona cactus yang digantung di atas pintu rumah masyarakat Suku Bajo di Kepulauan Togean. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Sebuah publikasi ilmiah mengenai karang Pavona sp dapat ditelusuri pada buku “Jenis-Jenis Karang di Indonesia” oleh Suharsono yang diterbitkan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI [2008].

Dalam buku tersebut dijelaskan, Pavona sp masuk Suku Agariciidae dengan Marga Pavona. Marga ini mempunyai 12 jenis dan tersebar di seluruh perairan Indonesia.

“Ciri-ciri karang ini adalah berkoloni, mempunyai bentuk pertumbuhan masif atau lembaran yang tebal serta encrusting atau bentuk daun tipis. Sementara koralit, tidak mempunyai dinding yang jelas. Septokosta, antara koralit yang berdekatan saling bersatu dengan lainnya. Septokosta ini berkembang dengan baik sehingga menjadi penampakan yang dominan,” ungkap penulis.

Dari berbagai jenis karang Pavona, yang mudah diidentifikasi adalah karang Pavona cactus karena memiliki kemiripan dengan kaktus. Dalam buku tersebut dijelaskan, karakter Pavona cactus adalah koloni yang berupa lembaran tipis tegak. Sedangkan koralit berada pada kedua sisi dengan ukuran kecil, dangkal dengan alur-alur yang teratur, sejajar, serta memiliki warna cokelat muda.

Secara umum distribusinya dapat dijumpai di tempat yang relatif tenang dan tersebar di seluruh perairan Indonesia. Karang Pavona cactus memiliki kemiripan dengan jenis karang Pavona frondifera, yang mempunyai koralit dengan lempeng-lempeng lebih menonjol.

 

Exit mobile version