,

Titik Api ‘Kepung’ Sumatera dan Kalbar

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Padang mendeteksi 239 titik api (hot spot) di Sumatera pada Senin(12/8/12). Cuaca kering dan panas memberi sumbangan atas kemunculan titik-titik api itu.

“Keberadaan titik api  ini tersebar di Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung dan Sumatera Barat menyebabkan daerah diselimuti kabut asap,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang, Syafrizal, di Padang, Senin(12/8/12), seperti dikutip dari Antara.

Sebagian besar titik api dari Sumatera Selatan yang memicu kabut asap hingga ke Sumatera Barat, karena angin bertiup dari arah timur Australia menuju Asia. Namun, BMKG tidak dapat memastikan titik api itu dari kebakaran hutan atau aktivitas masyarakat yang sengaja  membakar untuk membuka lahan.

Kabut asap  ini bisa diatasi jika ada hujan.  BMKG memprediksi kabut asap berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Sebab, sedang berlangsung siklus angin kering berhembus dari Australia menuju Asia hingga cuaca menjadi panas.  “Dalam kondisi cuaca panas dan kering kebakaran hutan sangat mudah terjadi karena itu masyarakat diminta waspada,” ujar dia.

Untuk Sumatera Barat,  kabut asap merata tersebar menyelimuti seluruh daerah itu menyebabkan jarak pandang hanya berkisar tujuh kilometer. Saat ini, kendati jarak pandang hanya tujuh kilometer masih aman untuk aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padangpariaman. Bandara baru itu dilengkapi sejumlah alat bantu navigasi, antara lain INS, VOR, dan ILS.

Di Kalimantan Barat (Kalbar), kabut asap kembali menyelimuti Kota Pontianak, terutama pada malam dan pagi hari. Seperti dikutip dari Warta 3 Volare FM, pantauan BMKG Supadio Pontianak, pada 8 Agustus 2012 terdapat 270 titik api di Kalbar, tersebar pada beberapa daerah.

Di Kota Pontianak terdeteksi satu titik api, Kabupaten Sambas (2), Bengkayang (4),  Kabupaten Pontianak (8), Kubu Raya (30), Landak  (26), Sanggau (59), Sekadau (4 ), Sintang (42 ), Melawi (6 ), Kapuas Hulu (28), Ketapang (47 ), dan Kayong Utara (13).

Prakirawan, Sutikno mengatakan, jika dilihat pada 7 Agustus, di Kalbar hanya ada 105 titik api. “Ada penambahan 165 titik api.” BMKG belum bisa memastikan beberapa hari ke depan akan terjadi penambahan titik api atau tidak. Sebab, berkaitan langsung aktivitas manusia yang membakar lahan. Namun BMKG memperkirakan, tiga hari ke depan belum terjadi hujan di Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, dan Kubu Raya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,