Pemerintah Amerika Serikat melalui direktur misi USAID di Indonesia, Glenn Andres, tampak sangat menikmati sajian tarian tradisional multietnis di ballroom Hotel Aston Ketapang di Kalimantan Barat hari Senin silam (30 April 2012) saat peresmian proyek Indonesia Forest and Climate Support (IFACS) di Kalimantan.
IFACS adalah sebuah proyek bantuan senilai 40 juta Dollar, yang meliputi Kalimantan, Aceh dan Papua selama empat tahun. Untuk Kalimantan Barat, USAID-IFACS akan bekerja di lima Kabupaten, yaitu Ketapang, Melawi, Kayong Utara, Sekadau dan Sintang.
“Kerjasama antara USAID dan Pemerintah Indonesia sudah terbentuk selama 20 tahun. Nota ksepahaman antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden AS, Barack Obama telah membuat kerjasama ini menjadi semakin komprehensif,” Ucap Glenn.
Kendati tak menyebutkan data, Glenn mengklaim bahwa kerjasama kedua negara telah meningkatkan manajemen dalam pengelolaan taman nasional dan area hutan. Satu-satunya Bupati yang ahdir dalam acara ini adalah Bupati Sintang, Regent Milton Crosby.
“Kami sadar akan dampak pemanasan global, jadi kami butuh strategi yang presisi dan kebijakan untuk menekan deforestasi. Di sisi lain, jika dikelola dengan baik, sumber-sumber kehutanan, yang menyokong kehidupan akan bisa bermakna untuk pembangunan dan menyerap tenaga kerja,” Ucap Milton.
Dia juga menjelaskan seputar Kabupaten Sintang, yang memiliki area berhutan sekitar 1.32 juta hektar atau 61% dari keseluruhan area Kabupaten Sintang sendiri, dan memiliki taman ansional, hutan wisata, area lindung, hutan produksi, hutan industri dan hutan berbasis masyarakat.
Kesepahaman USAID-IFACS sebelumnya ditandatangani dengan Propinsi Kalimantan Barat pada Agustus 2011. Deputi Gubernur Kalimantan Barat bidang ekonomi, pembangunan dan sumber daya manusia, Lensus Kandri menyatakan bahwa propinsi ini bernilai penting dan merupakan paru-paru dunia, yang memiliki 14.687 kilometer persegi atau 7.5% dari seuruh luas wilayah Indonesia. “Propinsi ini yang memiliki luas 1.13 kali pulau Jawa, kini menhadapi berbagai isu kehutanan, seperti kebakaran hutan, ilegal logging dan perburuan liar,” Kata Lensus.
Dalam peluncuran USAID-IFACS juga ditandatangani kerjasama teknis antara organisasi donor ini dengan lima perwakilan dari Kabupaten terkait.
Sumber: www.thejakartapost.com