Jerat Pemburu, Harimau Kerinci Seblat Banyak Buntung

Harimau  Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di  Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), banyak buntung akibat jerat laso yang dipasang pemburu di hutan. Jerat itu berisiko kematian atau cacat fisik pada harimau. Bahkan, harimau tak hanya terjerat sekali.  Sekitar 60 persen harimau terjerat yang ditemukan petugas sudah buntung di salah satu kaki.

Komandan dan Manajer lapangan PHS TNKS, Dian Risdianto di Jambi, Selasa(11/12/12) seperti dikutip Antara, mengatakan, sebagian harimau yang terjerat berhasil melepaskan diri dan cacat.”Umumnya yang terkena jerat sling itu kaki harimau, karena itu mereka masih bisa meronta dan berusaha melepaskan diri, namun banyak yang berhasil melepaskan diri akhirnya buntung,” ujar dia.

Harimau buntung seringkali kembali terjerat namun beberapa kali petugas lebih dahulu menemukan satwa liar itu sebelum pemburu datang. Harimau buntung,  akan mengalami kesulitan menangkap mangsa bahkan tidak sedikit mati kelaparan atau terserang penyakit infeksi akut. “Bahkan kalah berkelahi dengan harimau dahan atau beruang bahkan babi hutan.”

Guna terus menekan perburuan harimau, PHS sampai saat ini dibantu LSM internasional Fauna Flora Internasional (FFI) mempergencar patroli lapangan guna menyapu jerat-jerat yang masih dipasang pemburu.

Dalam empat bulan terakhir dari patroli yang dilakukan masih menemukan dan mengumpulkan sekitar 30 jerat di hutan TNKS di Bungo, Bengkulu, Merangin dan Kerinci. “Ini artinya perburuan satwa ini masih terus berlangsung, perlu perhatian dan kepedulian semua pihak guna menangani masalah ini,” ucap Dian.

Artikel yang diterbitkan oleh
,