David Beckham & Pangeran William Melawan Perdagangan Satwa Ilegal

Berhenti dari aktivitas di lapangan hijau tak membuat David Beckham mengurangi kesibukan pria Inggris ini dalam kehidupannya sehari-hari. Ayah empat anak ini baru saja bergabung dengan putra mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran William berkampanye anti-perdagangan satwa secara ilegal. Keduanya, bersama dengan legenda bola basket dari Cina, Yao Ming, baru saja merekam sebuah iklan layanan masyarakat yang bertujuan agar mengurangi permintaan gading gajah dan cula badak, terutama di Cina dan Vietnam, yang menjadi pasar terbesar di dunia untuk perdagangan satwa dan bagian tubuhnya.

Akibat permintaan yang tinggi di kedua negara ini, ribuan gajah dan badak dibunuh setiap tahunnya  dan mengakibatkan keduanya kini berada diambang kepunahan. Kampanye serupa juga dilakukan untuk menekan permintaan terhadap sirip ikan hiu, dan iklan layanan masyarakat yang kedua ini diharapkan akan lebih sukses dibanding iklan layanan masayarakat tentang gajah dan badak yang lebih dahulu dibuat. Video baru yang dibintangi oleh David Beckham dan Pangeran William ini akan tayang jelang akhir tahun ini sebagai bagian dari kampanye lembaga WildAid.

Gajah berumur lima tahun ini mati di areal perkebunan di Kabupaten Tebo, Jambi. Foto: FZS
Gajah berumur lima tahun ini mati di areal perkebunan di Kabupaten Tebo, Jambi. Foto: FZS

Aktivitas Pangeran William terkait perlindungan satwa ini langsung dimulai sejak dirinya keluar dari Angkatan Darat Inggris, dengan membentuk United for Wildlife, yang menyatukan tujuh organisasi konservasi yang paling berpengaruh di dunia, bersama dengan Yayasan Kerajaan atau The Royal Foundation yang dijalankan oleh pria bergelar Duke of Cambridge ini bersama sang istri, Kate Middleton, atau Duchess of Cambridge bersama adik mereka, Pangeran Harry. Organisasi yang tergabung dalam kesatuan ini adalah Conservation International, Fauna & Flora International, International Union for Conservation of Nature, The Nature Conservancy, Wildlife Conservation Society, WWF-UK dan Zoological Society of London (ZSL).

Badan yang dibentuk ini fokus dalam isu perdagangan satwa liar ilegal, dan nampaknya akan menyita sebagian besar waktu milik sang pangeran setelah dirinya mengumumkan secara resmi pengunduran drinya dari kemiliteran tanggal 12 September 2013 silam setelah tujuh tahun mengabdi.

Sekitar 25.000 ekor gajah dibunuh setiap tahunnya demi diambil gadingnya oleh para pemburu dan 618 badak sudah dibunuh tahun ini untuk memenuhi permintaan cula badak yang dipercaya oleh sebagian orang memiliki khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan sebagai obat kuat.

Seekor badak di India yang sengaja dipotong culanya untuk menghindari perburuan liar. Pemotongan cula ini dilakukan untuk mencegah para pemburu, namun tetap tak menjamin bahwa badak ini tidak diburu. Foto: Rhett A. Butler
Seekor badak di India yang sengaja dipotong culanya untuk menghindari perburuan liar. Pemotongan cula ini dilakukan untuk mencegah para pemburu, namun tetap tak menjamin bahwa badak ini tidak diburu. Foto: Rhett A. Butler

“Saat saya mempelajari soal tingkat perburuan di Afrika, saya langsung setuju untuk membantu menyebarkan pesan ini. Sangat mengejutkan melihat fakta ini bahwa kita suatu saat bisa kehilangan satwa-satwa ini dari alam liar dalam kehidupan kita,” ungkap David Beckham dalam pernyataannya seperti dikutip The Telegraph.

Hal senada juga diungkapkan oleh mantan pebasket NBA yang lebih dahulu merilis video layanan masyarakat tentang gajah, Yao Ming. “Kita harus menekan permintaan jika kita berniat menyelamatkan satwa-satwa ini. Kita membuat perkembangan yang luar biasa untuk menekan permintaan terhadap sirip ikan hiu melalui kampanye serupa dan pelarangan yang dilakukan oleh pemerintah untuk sirip ikan hiu juga sangat membantu. Para pedagang mengatakan bahwa permintaan terhadap sirip ikan hiu sudah berkurang sekitar 50% lagi. Saya harap kita bisa melakukan hal yang sama dengan gading gajah dan cula badak.”

Pangeran William sendiri meyakini bahwa kolaborasi yang dilakukan bersama oleh sejumlah organisasi tersebut akan memperbarui komitmen dan aksi untuk melindungi satwa-satwa terancam dan habitat mereka untuk generasi mendatang,”Akar dari perdagangan ilegal satwa adalah permintaan terhadap produk yang berujung pada kematian puluhan ribu satwa-sawtwa ini setiap tahun, dan menekan mereka menuju kepunahan lebih jauh. Kita harus bekerja sama untuk mencegah bencana ini dan memberikan kesempatan kepada anak-anak kita untuk menikmati alam liar dalam berbagai bentuknya.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,