Kesempatan menyaksikan bunga Rafflesia arnoldii yang mekar sempurna merupakan fenomena langka dan patut untuk didokumentasikan. Apalagi lokasi tumbuhnya bunga ini berada di dalam hutan yang terkadang sulit untuk dijumpai. Jika tidak dalam masa berbunga, Rafflesia arnoldi akan berdiam selama berbulan-bulan dalam tubuh batang inangnya, yaitu sejenis tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma.
Bunga yang mekar sempurna hanya bertahan sekitar seminggu, dengan diameternya maksimal dapat mencapai 70-110 cm. Dengan tinggi mencapai 50 cm dan berat hingga 11 kg, bunga ini memiliki lima kelopak berwarna oranye berbintik-bintik. Namun karena tidak memiliki akar, daun dan batang maka tumbuhan ini tidak memiliki kemampuan fotosintesa dan bergantung dalam penyerapan unsur anorganik dan organik kepada inangnya
Di dasar bunga, terdapat piringan berduri yang berisi benangsari atau putik tergantung kepada jenis kelamin bunga. Serangga seperti lalat merupakan agen penyerbuk karena tertarik dari bau busuk yang keluar dari bunga. Meskipun demikian persentase keberhasilan pembuahan sangat kecil karena faktor peluang datangnya serangga penyerbuk yang belum tentu dan tidak menentunya peluang dua bunga beda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.
Haerudin R. Saedjudin alias “mang Eeng”, peneliti biologi senior dan peneliti badak yang sering keluar masuk hutan di Sumatera, menemukan dan mendokumentasikan Rafflesia arnoldii yang sedang mekar di habitat aslinya di TN Bukit Barisan Selatan.
Silakan simak foto-fotonya di bawah ini. Foto-foto ini dipersembahkan kepada pembaca Mongabay-Indonesia agar semakin mencintai kekayaan alam Indonesia.





