Sempat Kejar-kejaran, KKP Kembali Tangkap Kapal Asing Pencuri Ikan

Belum satu bulan Satpolair Polda Sumatera Utara menangkap kapal  berbendera Malaysia, pada Selasa (9/6/15) petugas Pengawas Sumberdaya Kelautan Perikanan (PSDKP) Belawan, Kementerian Kelautan Perikanan, menangkap lagi kapal pencuri ikan di Selat Malaka.

Kali ini, petugas sempat kejar-kejaran sekitar 30 menitan dengan kapal yang ditumpangi lima anak buah kapal (ABK) ini. Nahkoda kapal menghindar dan mencoba kabur.

Basri, Kepala PSDKP Belawan, mengatakan,  ketika pemeriksan, lima ABK tak memiliki dokumen masuk perairan Indonesia. “Kelima ABK langsung masuk tahanan sementara PSDKP Belawan, kapal diamankan di salah satu gudang pengolahan ikan di Belawan.”

Lima ABK di kapal itu, warga Thailand. Mereka mengaku, baru dua hari di laut mencari ikan. ABK bilang, tak mengetahui jika kapal sudah masuk wilayah Indonesia. Dokumen mereka dari Jabatan Perikanan Kementerian Pertanian Malaysia, berisikan soal penangkapan ikan. “Keaslian dokumen itu, masih dalam pemeriksaan,” katanya.

Hingga Jumat siang (12/6/15), lima ABK masih pemeriksaan intensif. Sedangkan ikan hasil tangkapan diamankan sebagai barang bukti.

Rawan pencurian

Basri mengatakan,  setiap hari ada ratusan kapal asing melintas di perairan Selat Malaka, Indonesia. Di antara kapal itu, ada hanya melintas menuju ke sejumlah negara tujuan, ada yang memanfaatkan mencuri kekayaan laut.

Untuk itu, tim mereka terus berjaga di wilayah rawan pencurian ini. Tak hanya sendiri, KKP bersama Polair dan TNI AL.

Kombes Pol Tubuh Musyareh, Direktur Ditpolair Polda Sumut,  mengatakan, pengamanan petugas dengan bersenjata lengkap 24 jam penuh. Mereka siap bergerak jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Sesuai intruksi Presiden, dan kebijakan KKP, katanya, Polair membantu penuh, dan berharap ketika penindakan nanti, dalam tuntutan untuk peledakan dan penenggelaman kapal.

Kolonel Laut (P), Yudo Margono, Komandan Lantamal I Belawan, Medan, menambahkan, dengan tindakan tegas pemerintah lewat penenggelaman kapal diharapkan ada efek jera.

Lantamal I Belawan, katanya, membawahi Tanjung Balai, Aceh Pidi, hingga Sumut, menempatkan kapal patroli di perairan itu yang siap 24 jam penuh.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , , , ,