- Burung kapasan kemiri merupakan salah satu jenis burung yang mempunyai kualitas kicauan yang tinggi.
- Burung berpostur sedang dengan pola warna bulu khas hitam dan putih ini kerapkali bersembunyi di balik daun maupun ranting pohon untuk menghindari manusia dan satwa pemangsanya. Tipikal jenis burung yang celingus.
- Serangga kecil merupakan makanannya seperti semut, laba-laba, jangkrik, ulat maupun larva kumbang.
- Secara umum persebaran jenis burung insektivora ini cukup luas. Selain di Lombok, burung kapasan kemiri dapat dijumpai di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra.
Meski tak terlihat jelas wujudnya, namun suara kicauannya terdengar begitu dekat, melengking tinggi dan tajam. Gerakan burung ini juga nampak lincah meloncat-loncat dari ranting satu ke ranting pohon yang lain. Seolah tidak betah bertengger di atas ranting, burung berpostur sedang itu kemudian bermanuver turun ke permukaan tanah.
Dialah kapasan kemiri (Lalage nigra), salah satu jenis burung yang mempunyai kualitas kicauan yang tinggi. Rupanya, perilaku bermanuver ke permukaan tanah itu dilakukan untuk mencari serangga kecil yang merupakan makanannya. Seperti semut, laba-laba, jangkrik, ulat maupun larva kumbang.
Untuk menghindari manusia maupun satwa pemangsanya, burung ini kerapkali terlihat bersembunyi di balik daun maupun ranting pohon, tipikal jenis burung yang celingus. Dalam habitatnya, burung ini bisa menyendiri, berpasangan, maupun berkelompok kecil.
Sementara sarangnya berbentuk seperti cawan yang dangkal. Bahannya mereka buat dari rerumputan kering, dedaunan, akar yang halus, maupun ranting-ranting kecil yang lentur. Sedangkan jumlah telurnya hanya dua butir, ciri-cirinya berwarna putih dengan bintik-bintik coklat.
Warna bulu burung kapasan kemiri tergolong sederhana, untuk yang jantan warna bulunya hitam dan putih khas, dengan alis putih, bercak sayap yang putih lebar, dan tubuh bawah yang putih bersih. Sedangkan yang betina dan remaja nampak lebih kusam, dengan abu-abu coklat menggantikan sebagian besar tubuh bawah yang hitam agak suram atau tampak kotor.
baca : Hilang Sudah, Burung Woody Woodpecker Resmi Dinyatakan Punah
Meski warna bulunya sederhana, namun bagi Mujahar (52), penghobi fotografi burung asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, spesies burung dari keluarga Campephagidae ini tetap elegan saat diabadikan.
Menurut pria penghobi fotografi sejak 2008 ini, keanggunan burung kapasan kemiri terlihat dari kombinasi kedua warna pada bagian sayapnya yang berselang-seling itu
“Selain itu, garis hitam memanjang dari pangkal paruh sampai ke belakang kepala dibagian matanya itu menurut saya juga unik. Seperti musang tapi bisa terbang,” katanya ditemui Minggu (10/12/2023).
Karakter lain yang dia kagumi dari burung kapasan kemiri ini yaitu kepalanya bisa memutar hingga ke belakang.
Lebih lanjut Mujahar mengungkapkan, meskipun burung kapasan tergolong gesit. Namun dari pengalamannya memotret burung ini tidaklah sulit, karena burung ini sangat mudah dijumpai di area pemukiman, persawahan maupun perkebunan.
Selain itu, bertenggernya burung kapasan juga sudah bisa ditebak, selagi tidak ada ancaman mereka pasti akan kembali terbang ke ranting atau pohon yang sama.
baca juga : Cerita Dewi Prawiradilaga Menamai Burung Temuan dengan Iriana Widodo
“Di Lombok sendiri, persebaran burung kapasan kemiri masih banyak dijumpai,” terang pria yang bekerja sebagai kontraktor ini. Meskipun masih melimpah, namun ia berharap keberadaan burung dari genus lalage ini bisa terus lestari.
Sebab, saat dia sedang memotret, seringkali mendapati pemburu burung, baik itu untuk konsumsi maupun diperjualbelikan. Terlebih, beberapa peristiwa yang dia lihat, burung ini hanya dijadikan objek latihan menembak.
Maka dari itu, baginya cara terbaik untuk melestarikan burung-burung di alam yaitu dengan mengabadikannya dalam bentuk foto. Bukan untuk dikonsumsi atau dijadikan peliharaan.
Bukan Jenis Burung yang Umum
Secara umum persebaran jenis burung insektivora ini cukup luas. Selain di Lombok, burung kapasan kemiri dapat dijumpai di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra. Sedangkan di Asia burung yang persebarannya bisa sampai ketinggian 1.000 mdpl ini juga bisa dijumpai di Filipina, Sunda Besar dan Semenanjung Malaysia.
Imam Taufiqurrahman, penulis buku Atlas Burung Indonesia saat dihubungi Sabtu (23/12/2023) mengatakan, khusus di Pulau Jawa keberadaan burung ini agak terpencar-pencar. Bisa ditemukan di berbagai tempat dari yang kawasan urban perkotaan seperti taman kota atau di pekarangan rumah, area pesisir, dan tepi hutan.
Meski begitu, menurut Imam, burung ini kecenderungannya tidak mudah dijumpai. Hal ini dikarenakan karakternya yang tidak bisa melimpah, sehingga tidak selalu bisa ketemu.
baca juga : Urusan Pengamatan Burung, Rahmadiyono Selalu Ada Waktu
“Secara alami burung ini bukan tipikal burung yang bisa berkembang dengan cepat. Meski sama-sama dekat dengan manusia, namun dalam berkembang biaknya berbeda dengan burung gereja ataupun burung bondol jawa,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, secara global status konservasi burung kapasan kemiri bukan termasuk burung yang terancam punah, status konservasi berdasarkan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) masuk kategori least concern (resiko rendah). Selain itu, juga bukan termasuk burung yang dilindungi undang-undang. Tidak tercantum dalam daftar Appendix CITES.
“Di kalangan peneliti burung nasional maupun internasional burung kapasan kemirin ini belum banyak dikaji secara khusus,” katanya. Untuk itu, penting kiranya burung ini untuk diperhatikan, diamati, dan didata.
Sebab, di alam keberadaan burung memiliki peran yang vital sebagai penyeimbang lingkungan dalam komponen ekosistem. Selain itu juga bagian dari keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. (***)