Pemburu Rangkong Diringkus Tim Patroli TNKS Jambi

Perburuan burung Rangkong tidak hanya marak terjadi di Kalimantan namun juga terjadi di Sumatra ini terbukti pada tanggal 8 Mei 2014 lalu patroli resort Balai Besar TNKS berhasil menangkap 3 pemburu burung rangkong yang tengah melancarkan aksinya di Bukit Calu, kawasan hutan penyangga TNKS yang terletak di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi. Dari ketiga pemburu ini tim patroli berhasil mengamankan barang bukti berupa 5 buah balung (struktur tambahan yang terdapat diatas paruh rangkong) Rangkong Gading (Rhinoplax Vigil) dan senapan angin.

Ketiga pemburu yang berasal dari Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat ini mengaku diberi modal berupa senjata, makan dan transportasi oleh seorang bernama Adi yang juga merupakan warga Kabupaten Sijunjung. Menurut mereka balung rangkong yang mereka dapatkan tersebut dihargai Rp 50,000 hingga Rp 100,000 per gram.. Di tingkat pemburu satu balung rangkong dapat bernilai 2 hingga 2,5 juta rupiah.

“Kami telah menyerahkan para pemburu beserta barang bukti ke Polres Kabupaten Bungo” jelas Dian Risdianto, Kepala Seksi Pengelolaan TNKS Wilayah II. Dian juga mengatakan bahwa ini bukan kali pertama tim patrolinya menemukan kawanan pemburu rangkong. “Beberapa waktu yang lalu tim patroli kami juga bertemu dengan 8 orang pemburu rangkong di kawasan TNKS. Namun sayangnya kami tidak dapat menahan mereka karena kami tidak berhasil menemukan barang bukti balung rangkong sehingga kami hanya bisa menyita senjata dan mengeluarkan mereka dari dalam kawasan” kata Dian. Menurutnya para pemburu rangkong ini rata – rata berasal dari Sijunjung dan menjual hasil buruan mereka ke penampung di Sijunjung juga.

Rangkong Gading adalah spesies burung yang berukuran besar, panjang tubuh burung dewasa berkisar antara 110 hingga 120 cm. Rangkong Gading jantan memiliki berat rata – rata 3,1 kg sedangkan Rangkong Gading betina memiliki berat rata – rata 2,7 kg. Balung seekor Rangkong Gading memiliki  berat rata – rata 95 gram. China adalah target utama pemasaran balung – balung Rangkong dari Indonesia. Di negara ini balung Rangkong digunakan untuk bahan ukiran dan obat. Tingginya permintaan Balung Rangkong ini menyebabkan perburuan rangkong di Sumatra kian marak.

Burung rangkong mampu terbang hingga 100 km jauhnya dan kemampuannya untuk terbang jauh ini membuat rangkong memiliki peran penting sebagai penebar biji tumbuhan hutan. Adanya populasi rangkong didalam kawasan hutan juga dapat dijadikan sebagai indikator bahwa hutan tersebut adalah hutan yang sehat. Habitat asli burung jenis ini adalah hutan hujan tropis Sumatra dan Kalimantan serta beberapa negara di Asia Tenggara seperti Myanmar, Malaysia dan Thailand. Dalam daftar merah IUCN (International Union Conservation of Nature) Rangkong Gading berada pada kategori spesies burung yang hampir terancam (near threatened) karena populasinya yang terus menurun akibat perburuan dan hilangnya habitat.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,