Ular Purba Pertama Tenyata Punya Kaki Belakang

Ular purba pertama yang hidup di daratan, berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan dari Yale University, diklaim memiliki kaki belakang. Ular purba ini dipercaya pertama kali mulai muncul di permukaan bumi sekitar 128,5 juta tahun silam, di zaman Cretaceous (kapur) pertengahan. Ketika itu daratan berupa benua mulai terbentuk dan jumlah dan berbagai spesies dinosaurus mulai bermunculan dan meningkat.

Kaki itu dipercaya adalah sisa evolusi, mengingat ular adalah salah satu hasil evolusi kadal purba. Yang lebih mengejutkan, kaki belakang ular itu masih dilengkapi dengan pergelangan kaki dan jari-jari. Sementara itu, kaki depan ular purba sudah hilang saat pertama berevolusi di daratan, bukan di air seperti yang selama ini diperkirakan ilmuwan.

“Kami telah merekonstruksi nenek moyang ular modern. Ular-ular pertama itu adalah hewan malam yang memangsa hewan lain dengan tubuh lebih besar.  Kemungkinan mereka hidup di belahan bumi selatan” ujar Allison Hsiang, pimpinan penelitian ular pra sejarah Universitas Yale.

Seperti dikutip dari phys.org, awalnya para ahli berdebat panjang lebar tentang bagaimana dan dimana ular purba pertama hidup. Ilmuwan Universitas Yale berhasil mengungkap rupa ular pertama setelah meneliti gen ular dan anatomi ular modern, serta fosil-fosil ular purba yang ada. Hal ini tentulah suatu pekerjaan yang tidak mudah, sebab di bumi diperkirakan terdapat sekitar 3.400 spesies ular yang hidup.

“Analisis kami terbaru menunjukkan bahwa nenek moyang dari semua ular hidup telah kehilangan anggota tubuh bagian depan, tetapi masih akan memiliki kaki belakang kecil, dengan pergelangan kaki lengkap dan jari-jari kaki. Itu akan pertama kali berevolusi di darat, bukan di laut,” kata Daniel Field, rekan penulis dari Yale menjelaskan.

Salah satu fosil langka ular purba dari spesies Archaeophis proavus. (Photo: Raimond Spekking/Wiki Commons)
Salah satu fosil langka ular dari spesies Archaeophis proavus. Foto: Raimond Spekking/Wiki Commons

Banyak ahli percaya bahwa nenek moyang ular mulai meninggalkan habitatnya di air karena ada hubungannya dengan faktor semakin berkurangnya makanan di habitat alami mereka. Para ahli meyakini ular memiliki beberapa anggota badan ketika mereka masih tinggal di dalam air, termasuk kelopak mata seperti kadal. Rahang berengsel yang sekarang ada di ular diyakini menjadi bagian dari evolusi agar ular dapat mengkonsumsi mangsa yang lebih besar dari ukuran tubuh mereka di daratan.

Bentuk tubuh ular yang panjang dan berliku-liku memiliki reputasi yang menakutkan dan selalu menangkap imajinasi manusia. Secara alami, otak primata termasuk manusia, dalam perkembangan evolusi alam bawah sadar cenderung untuk menghindari ular. Meskipun saat ini ribuan spesies ular hidup di muka bumi, namun amat sedikit penelitian dan pengetahuan tentang kapan, dimana dan bagaimana ular modern muncul.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,