,

Inilah Kolaborasi Para Musisi Suarakan Peduli Lingkungan

“Si cantik biru, ku juang bersedu…Percayalah kau indah tak terbayang…Cemerlang di hutan hijau, kau indah…Sri Ratu penari biru…”

Begitulah sepenggal bait dalam lagu berjudul “Si cantik biru” karya penyanyi asal Belanda, Heleen Van den Hombergh. Ini satu dari 12 lagu dalam album jazz hijau “Masih ada cinta untuk lingkungan” hasil kolaborasi beberapa musisi jazz bekerjasama dengan Walhi.

“Saya senang bisa teribat dengan musisi Indonesia. Saya terinspirasi dengan musik mencintai dan mengapresiasi lingkungan di Indonesia dan tempat lain,” kata Heleen melalui video conference di Jakarta, Selasa (10/3/15).

Bagi Heleen, kampanye peduli lingkungan melalui musik jazz bisa menginspirasi orang lain terhubung dengan keindahan alam. Sebab, hidup tergantung apa yang diberikan alam. Bagi dia, ini salah satu cara saling terhubung lewat seni. Lagu Heleen lain dalam album itu berjudul “City Life”.

Dia berharap, bisa datang dan bekerjasama dengan musisi Indonesia lain. Dia juga bekerjasama dengan musisi Amerika Latin untuk proyek serupa.

Mike dari Marginal mengatakan, kampanye peduli lingkungan melalui musik jazz dilakukan karena cara konvensional sudah tidak efektif.

“Karakrer masyarakat kita lebih senang mendengar musik atau menonton televisi. Musik bisa dijadikan menggerak dan memotivasi masyarakat.”

“Berbahasa dengan media musik. Kita sangat senang. Lagu banjir lagi yang kami bawakan menceritakan keadaan saat ini walaupun tak hujan tapi tetap banjir. Ini sangat menarik.”

Begitupula penyanyi Margie Segers. Dia senang terlibat dalam album ini. Sejak awal peduli kebersihan lingkungan. Untuk menjaga lingkungan, katanya, tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua harus bahu membahu melakukan tindakan nyata.

Ada juga Bonita, vokalis Bonita and The Hus-Band. Dia merasa beruntung mendapat kehormatan bergabung dalam album kompilasi ini. Dengan ikut berkampanye lingkungan melalui musik, dia mendapatkan banyak pembelajaran.

“Ini kontribusi dari musisi untuk memberikan awareness kepada masyarakat. Sebab masalah lingkungan bukan cuma masalah Walhi. Masalah kita semua. Tiap profesi punya kontribusi masing-masing menjaga lingkungan,” kata penyanyi Iwa K ini. Lagu yang dia bawakan berjudul “Hijau Kemilau”, bercerita tentang alam indah yang harus terjaga.

Beberapa musisi lain ikut serta dalam kompilasi jazz hijau diantaranya Bintang Indrianto, Chaka Priambudi, Bianglala, Reza Saleh, BDG, Solomonth dan Arief Setiadi. Total ada 12 lagu.

Gideon Momongan, pelaksana produksi dan Show Jazz Hijau mengatakan, proses pembuatan album selama satu tahun.

“Ini membuktikan musisi Indonesia punya kepedulian lingkungan hidup. Pergerakan melalui musik. Kami memilih jazz karena jenis musik ini sangat internasional dan terbuka,” katanya.

Bagi Walhi, album ini bentuk ekspresi perjuangan yang melampaui batas dan sekat geografis, kelas sosial, etnis, dan pembatas lain di bumi ini. “Ini untuk mengambil tindakan lebih berarti dalam menjaga dan menyelamatkan bumi,” kata Direktur Eksekutif Walhi Nasional, Abetnego Tarigan.

Ferdinand Rachim dari Walhi mengatakan, kolaborasi ini bukan sekali terjadi. Pada 2010, Walhi pernah meluncurkan album genre musik beragam.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,