, ,

Inilah Dua Begonia Jenis Baru dari Leuser

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dua spesies baru begonia, flora endemik Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara dan Aceh. Mereka diberi nama Begonia olivacea ardi dan Begonia simolapensis ardi.

Wisnu H Ardi, peneliti LIPI dihubungi Mongabay mengatakan, TNGL Sumut, salah satu situs warisan dunia yang menyimpan kekayaan flora dan fauna. Kedua temuan ini , katanya,akan menambah keragaman flora Indonesia.

“Jenis baru ini tumbuh berkelompok, berdekatan dengan bebatuan karst,” kata pria juga Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya LIPI, Senin, (18/1/16).

Kedua temuan itu, hasil ekplorasi ke Gunung Leuser, pada 2011, berkerja sama dengan Mark Hughes dari Royal Botanic Gardens Edinburgh. Kedua jenis ini diterbitkan bersama 13 jenis baru lain dalam satu makalah di European Journal of TAxonomy pada 23 Desember 2015 berjudul “Further discoveries in the ever-expanding genus Begonia (Begoniaceae): fifteen new species from Sumatra.”

Tanaman ini tak memiliki popularitas besar seperti anggrek, hingga luput dari perhatian taksonomi. Baru kurun 10 tahun terakhir—kala penelitian taksonomi begonia kembali berjalan–, terutama di Indonesia, baru banyak ditemukan jenis-jenis baru. Dalam waktu itu, 25 jenis baru begonia berhasil ditemukan sejak 2009. “Penemuan ini menambah kekayaan begonia di Sumatera menjadi 65 jenis.”

Ciri khas Begonia olivacea Ardi, mirip Begonia nurii Irmsch, dari Kelantan, Malaysia, namun perawakan lebih kecil, perhiasan bunga betina tiga, dan tangkai bunga berambut jarang. Daun bulat telur melebar dan lebih asimetris, berwarna lebih gelap dan tekstur daun menonjol diantara pertulangan daun.

Sedangkan B.   simolapensis berciri, tumbuh berdekatan terkadang berdampingan dengan olivacea, ukuran daun lebih besar berwarna hijau dan permukaa mengkilap, dan tangkai daun lebih panjang dan berambut lebat.

“Perbedaan mencolok kedua jenis ini, perawakan dan ukuran daun, warna daun hijau mengkilat serta tangkai daun lebih panjang dan berambut lebat.”

Flora ini tumbuh di bebatuan karst pada ketinggian 250-600 mdpl tersebar di Sumut dan Nangroe Aceh Darussalam.

Wisnu menjelaskan, kedua flora ini berpotensi menjadi tanaman hias. Menurut The International Union for Conservation of Nature (IUCN), mereka masuk status konservasi risiko rendah. “Status mereka tak termasuk terancam punah atau mendekati kepunahan.”

Begonia simolapensis. Foto: Wisnu H. Ardi
Begonia simolapensis. Foto: Wisnu H. Ardi
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , , , , ,