Mongabay Travel : Padang Bai, Destinasi Menyelam yang Menawan

Selalu ada hal yang baru, jika menyelam di tempat ini. Setidaknya itu yang saya rasakan, setelah beberapa kali menyelam di Padang Bai, Bali Timur. Setiap ada kesempatan untuk menyelam di bali, saya pasti menyempatkan waktu, untuk menyambangi dan menikmati keindahan dalam laut Padang Bai yang menawan.

Berjarak kurang lebih 60 km dari Kuta ke arah Kabupaten Karang Asem, dengan waktu tempuh 1 – 1,5 jam berkendara mobil, Padang Bai merupakan salah satu destinasi selam dunia, terutama bagi para penggemar fotografi macro underwater.

Padangbai secara geografis adalah sebuah desa di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sisi timur Pulau Bali. Kota ini, pada awalnya hanya terkenal sebagai pelabuhan feri untuk berbagai pelayaran ke Pulau Lombok, Nusa Penida, Kepulauan Gili dan pulau-pulau lainnya di Nusa Tenggara Barat. Tetapi pada tahun 2008, Padang Bai mulai harum namanya sebagai salah satu tempat menyelam yang kaya dengan berbagai macam makhluk-makhluk unik.

 

 

Ada beberapa pantai kecil yang indah dan tenang di daerah Padang Bai yang berupa teluk, di mana di sebelah timurnya terdapat sebuah tanjung yang dinamakan Tanjung Sari, yang namanya diambil dari nama sebuah tempat suci  pura  pemujaan  Empu Bharadah yang bernama Pura Tanjung Sari.

Selain pantai utama yang berpasir putih, di sini juga terdapat 2 pantai lain yang berpasir putih yaitu pantai Padang Kurungan di sebelah timur dan pantai Bias Tugel di sebelah barat.

Pantai Padang Kurungan merupakan pantai yang indah yang terkenal karena keindahan bawah lautnya yang didominasi oleh ikan hias berwarna-warni dan soft coral, serta keberadaan laguna biru di tengah pantainya yang indah sehingga pantai dan destinasi selam ini juga dikenal para penyelam sebagai pantai blue lagoon.

 

Pelabuhan Padang Bai, Bali Timur. Foto : Wisuda

 

Sedangkan pantai Bias Tugel (White Sand Beach) yang terletak di sebelah barat pantai utama Padangbai, terkenal keindahannya karena pasir putihnya yang terhampar luas dan lautnya yang biru dan jernih.

Banyak mahluk unik yang saya abadikan gambarnya di sana, yang juga susah saya temukan di tempat lain. Saya sangat menyukai spot underjeti Padang Bai, untuk memotret. Walaupun tidak banyak tumbuh terumbu karang yang berwarna warni di sana, dan hanya hamparan pasir di sana-sini, tetapi underjeti Padang Bai ini, menawarkan sensasi yang berbeda.

Ketika saya pertama kali menyelam di underjeti ini, ditemani dive buddy saya, Made Widana, saya ditunjukan dunia yang berbeda. Saya merasa berada di daerah kembarannya Selat Lembeh di Sulawesi Utara.

 

Seorang penyelam sedang menikmati keindahan bawah laut di perairan Padang Bai, Bali Timur. Foto : Wisuda

 

Dengan kontur bawah air yang kurang lebih sama dengan Selat Lembeh, saya pun menemukan banyak hewan-hewan mungil yang sangat indah. Saking banyaknya obyek unik , dalam penyelaman saya selama 1 jam lebih, hampir tidak pernah henti saya memotret. Saya hanya berhenti memotret ketika saya berpindah tempat saja. Banyak spesies unik yang ditemukan di bawah air Padang Bai ini.

Dan karenanya, dari rentang waktu 2008 sampai sekarang, perkembangan Padang Bai sebagai salah satu wisata selam telah berkembang dengan begitu pesatnya.

 

Moray eel, salah satu satwa laut di perairan Padang Bai, Bali Timur. Foto : Wisuda

 

Hanya yang perlu diperhatikan adalah dampak negatif dari perkembangan pariwisata yang pesat, yaitu menjaga kelestarian pertumbuhan terumbu karang dan perkembangan dari makhluk-makhluk unik bawah air Padang Bai.
Karena tidak bisa dipungkiri, semakin banyak wisatawan selam, maka kontrol terhadap pengrusakan habitat dan ekosistem bawah air, baik yang disengaja ataupu tidak, juga berkurang.

Oleh karena itu, perlu dipikirkan bagaimana caranya agar perkembangan wisata selam Padang Bai ini juga diikuti dengan kontrol baik terhadap alamnya, terutama bawah lautnya.

 

Blennie fish, salah satu satwa laut di perairan Padang Bai, Bali Timur. Foto : Wisuda

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,