Ratusan Trenggiling Sitaan, Ada yang Dikubur, Ada Kembali ke Alam

 

 

Ratusan trenggiling sitaan tim gabungan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Satu (Lantamal Satu), dan tim libas Dinas Pengamanan TNI Angkatan Laut (Dispamal) Mabes AL Jakarta, pekan lalu lepas liar ke alam. Sedangkan, trenggiling mati bersisik dan tanpa sisik, dan dua karung goni kecil sisik dimusnahkan dengan dikubur.

Kasus ini dilimpahkan ke Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PamGakum LHK) Sumatera. Petugas Gakum, BKSDA Sumut bersama tim Wildlife Crime Unit (WCU), terus memantau kondisi ratusan trenggiling hidup.

Kala menuju lokasi pelepasliaran yang memakan waktu sekitar delapan jam, setiap satu jam, mobil pengangkut trenggiling berhenti dan menyiramkan air ke kandang sementara. Tujuannya, agar satwa nokturnal ini, tak kekurangan cairan.

Baca juga: Upaya Penyeludupan Ratusan Trenggiling di Medan Terbongkar, Ada Video Hasil Sitaan

Tim dokter hewan dari Vesswic dipimpin Anhar Lubis, ikut memeriksa kondisi kesehatan satwa-satwa yang diamankan dari aksi penyelundupan ke Malaysia melalui laut Belawan ini.

Halasan Tulus, Kepala Balai PamGakum LHK Wilayah Sumatera, kepada Mongabay mengatakan, setelah memeriksa kesehatan, ratusan trenggiling hidup dalam keadaan stabil.

 

Trenggiling sitaan yang masih hidup dilepasliarkan. Foto: Ayat S Karokaro

 

Untuk penyidikan kasus, katanya, ada sebagian bukti belum dimusnahkan, seperti sisik, trenggiling mati bersisik dan tanpa sisik.

Dari penyidikan awal, para pelaku diduga jaringan lama yang dikuatkan pengungkapan kasus Balai PamGakum LHK Wilayah Sumatera 2016, dan kasus yang terbongkar KLHK bersama Mabes Polri 2015.

“Dugaan kami dua pelaku itu jaringan lama yang pernah diungkap. Kita akan terus dalami ini hingga tuntas, ” katanya.

Namun, hingga kini status kedua pelaku yang tertangkap tangan di Pergudangan 77 Titi Papan, Jalan Kolonel Yos Sudarso, Medan Belawan, Medan, masih terperiksa atau saksi. Target utama penyidik Gakum adalah membongkar jaringan lebih luar lagi, khusus otak pelaku yang belum tertangkap.

Untuk membongkar kasus ini, dia bersama Dirjen Gakum akan berkoordinasi dengan interpol di negara yang diduga menjadi bagian jaringan perdagangan satwa dilindungi terutama trenggiling dari Indonesia. Dia bilang, ingin membongkar kasus hingga ke otak pelaku.

Tulus mengatakan, kasus-kasus tumbuhan dan satwa liar, seperti trenggiling ini,  jadi prioritas penanganan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun ini. Dalam 2016-2017, ada 6.413 kasus ditangani.

“Jadi untuk yang dua orang masih kita sidik dan dalami siapa otaknya. Penegakan hukum memberantas kejahatan akan terus kita tingkatkan.”

 

Trenggiling mati dan sisik dikuburkan. Foto: Ayat S Karokaro

 

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,