- Pohon Avicennia merupakan pohon jenis mangrove sejati yang paling sering ditemukan di pesisir negara-negara tropis termasuk di Indonesia
- Avicennia yang erat dikaitkan dengan nama filsuf, dokter dan juga ilmuwan muslim Ibnu Sina (Avicenna) ini tersebar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dan bernama lokal yang berbeda-beda, seperti api-Api, mangi-mangi putih, boak, koak dan sia-sia.
- Pohon Avicenna merupakan tumbuhan pionir/awal pada habitat rawa mangrove dengan beragam fungsi ekologis seperti penahan gelombang dan abrasi pantai, serta sebagai habitat berbagai hewan seperti ikan dan kepiting
- Biji Avicennia bisa dijadikan alternatif bahan pangan sehingga masyarakat pesisir di di beberapa tempat mengolahnya menjadi produk cemilan, kue kering seperti nastar dan kue salju, keripik, bahkan sirup. Seperti apa bentuk produknya?
Bagi mangrovers, tentu familiar dengan sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia ini. Di Indonesia pohon ini tersebar dari Sabang sampai Merauke, dan mempunyai nama lokal yang berbeda-beda, seperti Api-Api, mangi-mangi putih, boak, koak dan sia-sia.
Avicennia dikaitkan erat untuk menghargai seorang filsuf, dokter dan juga ilmuwan yang bernama Ibnu Sina, di dunia barat dikenal sebagai Avicenna.
Sejauh ini, diketahui ada sekitar 8 jenis spesies yang menyebar di dua kawasan perairan utama di wilayah tropis, yaitu Avicennia alba (api-api hitam), Avicennia marina (api-api putih), Avicennia officinalis (api-api daun lebar, api-api ludat), Avicennia bicolor, Avicennia germinans, Avicennia integra, Avicennia rumphiana dan Avicennia schaueriana.
baca : Tanpa Harus Menebang, Hutan Mangrove dapat Dimanfaatkan, Seperti Apa?
Tumbuhan Pionir
Merujuk pada buku Panduan Pengenalan mangrove di Indonesia, pohon Avicenna, secara ekologis merupakan tumbuhan pionir pada habitat rawa mangrove di lokasi pantai yang terlindung. Juga daerah muara sungai berair payau yang dipengaruhi pasang surut, serta disepanjang garis pantai. Pohon ini umumnya menyukai bagian muka teluk.
Akarnya dapat membantu pengikatan sedimen dan mempercepat proses pembentukan daratan. Bentuk akarnya seperti pensil, timbul ke permukaan tanah berlumpur. Karakternya bergerombol, padat dan relatif banyak, sehingga sangat efektif sebagai penahan lumpur dan sampah yang akan hanyut diperairan.
Akar tongkat api-api memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery (tempat pertumbuhan) bagi berbagai jenis ikan dan hewan avertebrata seperti kepiting. Ada pula capung, maupun berbagai jenis hewan lainya, yang hidup baik itu hanya sekedar berlindung atau bertengger untuk mencari makanan.
baca juga : Begini Perempuan Pesisir Langkat Memanfaatkan Sekaligus Menjaga Hutan Mangrove
Perbungaannya terjadi sepanjang tahun. Marga ini kadang-kadang bersifat vivipar, dimana sebagian buah berbiak ketika masih menempel di pohon.
Pohon api-api mempunyai cara hidup yang unik. Umumnya bisa tumbuh dan berkembang di tambak garam atau tambak ikan pada kadar garam yang tinggi. Banyak pula tumbuh dan berkembang di bibir pantai.
Pohon yang status konservasinya masih aman ini mempunyai banyak manfaat. Bagi nelayan, batang pohon api-api yang masih hidup bisa digunakan sebagai tempat untuk menyandarkan perahu, dengan mengikatkan tali perahunya ke batang.
Juga pohon peneduh jalan dan sekitar tambak. Jika tumbuhannya melimpah, bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata edukasi. Seperti wisata mangrove di Pulau Mangare, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
menarik dibaca : Batik Mangrove, Cara Baru Eksploitasi Hutan Bakau
Olahan Avicennia
Cecep Kusuma, et al. (2009) yang telah meneliti Avicenia, menjelaskan bagian bijinya mengandung 10,8% protein dan 21.4% karbohidrat. Sehingga biji tanaman bisa dijadikan alternatif bahan pangan.
Sudah banyak pengembangan produk olahan dari buah mangrove, termasuk jenis api-api. Di Aceh, buah api-api dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan berbagai macam kue, seperti nastar dan putri salju.
Soni Mohson, penggagas sirup mangrove jenis bogem (Sonneratia Alba) di Desa Wonorejo, Kota Surabaya, Jatim yang ditemui Mongabay, Senin (17/6/2019) mengatakan pemanfaatan mangrove itu tergantung pada daerahnya. Di Rembang misalnya, ada kelompok Tani Mangrove yang memanfaatkan mangrove jenis api-api sebagai kripik api-api, emping api-api, dan klepon api-api.
“Saya kebetulan sering diminta untuk menjadi pemateri tentang mangrove, kemarin pas di Rembang kami memanfaatkan jenis Api Api sebagai salah satu produk olahan pangan, karena di daerah sana banyak,” kata sosok dibalik lebatnya Mangrove di Wonorejo.
menarik dibaca : Gurihnya Kerupuk Jeruju dari Hutan Mangrove Lubuk Kertang
Sedangkan Patria Rahmawati, dkk. Dalam jurnal Pengembangan Produk Olahan Buah Mangrove Jenis Api-Api (Avicennia spp) menjelaskan Kelompok Kreasi Mangrove Lestari di Kelurahan Margomulyo, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, sudah bisa mengolah buah mangrove jenis api-api menjadi snack, kue bolu dan sirup. Hal itu karena melihat potensi komoditas mangrove yang ada di daerah tersebut melimpah.
Kelompok ini berhasil mengolah buah si Api-api api dalam bentuk kering sebagai bahan makanan olahan. Tahapannya dengan pengupasan kulit, lalu dicuci dengan air mengalir, kemudian diredam dengan air kapur atau abu gosok, setelah itu direbus, dikeringkan kemudian digiling atau dihancurkan.
***
Citation : Kusmana,C., A. Suryani, Y. Hartati dan P. Oktadiyani. 2009. Pemanfaatan jenis pohon Mangrove api-api (Avicennia spp.) sebagai bahan pangan dan Obat-obatan. IPB.