- Ahli paleontologi menemukan sejumlah bukti bahwa Gurun Sahara yang terletak di Benua Afrika merupakan tempat paling berbahaya di Bumi di masa purba.
- Diperkirakan, 100 juta tahun lalu, predator ganas hidup bersamaan di wilayah ini.
- Kondisi ini diketahui berdasarkan penelitian bebatuan di wilayah perbatasan antara Maroko dan Aljazair atau Kem Kem Group.
- Dua fosil dinosaurus yang ditemukan adalah Carcharodontosaurus dan Deltadromeus panjang tubuh keduanya sekitar 8 meter.
Baru-baru ini, para ahli paleontologi menemukan sejumlah bukti bahwa Gurun Sahara yang terletak di Benua Afrika merupakan tempat paling berbahaya di Bumi di masa purba. Diperkirakan, 100 juta tahun lalu, predator ganas, termasuk reptil terbang dan kucing bergigi pedang hidup bersamaan di wilayah ini.
Hal ini terungkap berdasarkan penelitian bebatuan di wilayah perbatasan antara Maroko dan Aljazair yang disebut sebagai Kem Kem Group. Lokasi itu, sebagiamana dikutip dari IFL Science, menyimpan begitu banyak formasi batuan yang menyimpan sejarah Bumi, puluhan juta tahun silam. Termasuk begitu banyaknya karnivora raksasa yang ditemukan di tempat-tempat tersebut, dibuktikan dalam catatan fosil.
Studi yang diterbitkan dalam Jurnal ZooKeys tersebut menyimpulkan bahwa sekitar 100 juta tahun lalu, Gurun Sahara dipenuhi berbagai spesies hewan air dan darat.
Baca: Sahara, Gurun Pasir yang Dulunya Danau Raksasa
Beberapa fosil yang ditemukan di Kem Kem Group termasuk tiga dinosaurus predator terbesar yang pernah ada. Dua dari tiga dinosaurus itu adalah Carcharodontosaurus yang memiliki panjangnya tubuh lebih dari 8 meter dan memiliki gigi tajam laksana gergaji sepanjang 20 cm. Juga Deltadromeus sepanjang 8 meter yang merupakan keluarga raptor.
Ada juga reptil terbang seperti pterosaurus dan predator yang mirip buaya moderen.
Baca: Peristiwa Langka… Salju Turun di Gurun Sahara
Bayangkan, sebuah tempat di mana binatang berukuran raksasa bergentayangan di daratan yang memangsa ikan berukuran raksasa. Di masa itu, tempat ini dihuni ikan berukuran raksasa, termasuk coelacanth dan salamander. Coelacanth purba kemungkinan berukuran 4 hingga 5 kali lebih besar daripada sekarang.
“Ada juga ikan hiu gergaji air tawar bernama Onchopristis dengan gigi tajam mengerikan seperti belati berduri,” ujar Profesor David Martill, salah satu anggota tim peneliti dari Universitas Portsmouth.
Baca juga: Setelah 2.000 Tahun, Biji-biji Ini Tumbuh Saat Ditanam
Penelitian ini juga menyimpulkan, di masa itu keanekaragaman kawasan Afrika Utara jauh lebih tinggi dibandingkan tempat lain di benua tersebut. “Ini bisa dibilang tempat paling berbahaya dalam sejarah Planet Bumi. Tempat di mana seorang penjelajah waktu manusia [jika ada] tidak akan bisa bertahan lama,” kata penulis utama studi tersebut, Dr. Nizar Ibrahim, asisten Profesor Biologi di University of Detroit Mercy, Michigan, AS, dikutip dari EuricAlert.
“Ini adalah karya paling komprehensif tentang fosil vertebrata dari Gurun Sahara dalam kurun waktu sebadan terakhir, sejak ahli paleontologi Jerman, Ernst Freiherr Stromer von Reichenbach, menerbitkan karya besar terakhirnya pada 1936,” ujar David Martill.