- Hiu merupakan satwa purba yang telah menghuni bumi semenjak 450 juta tahun lalu, jauh mendahului dinosoaurus, yang baru muncul sekitar 245 juta tahun lalu.
- Dalam keluarga hiu, pemegang rekor usia terpanjang adalah hiu Greenland (Somniosus microcephalus), yang setidaknya bisa berumur 272 tahun.
- Detak jantung saat istirahat pada hiu Greenland terbilang rendah. Pada manusia yang sehat, misalnya atlit, detak jantung saat istirahat mereka angkanya lebih kecil dibanding manusia normal.
- Hiu Greenland memiliki laju metabolisme basal yang rendah pada semua umur. Hiu Greenland bergerak pelan. Ini merupakan cara hiu Greenland beradaptasi terhadap periode makan yang tidak menentu akibat kelangkaan makanan
Dalam soal waktu, hiu memiliki banyak keistimewaan. Leluhur hiu diperkirakan sudah menghuni bumi semenjak 450 juta tahun lalu. Keberadaannya bahkan jauh mendahului dinosoaurus, yang baru muncul sekitar 245 juta tahun lalu. Hiu juga diketahui menjadi binatang yang berhasil melewati periode lima kepunahan massal. Sementara spesies lain mungkin hanya bisa direka dari fosil yang ditinggalkan.
Dalam keluarga hiu, hiu martil (Sphyrna mokarran) menjadi spesies yang paling pendek umurnya. Rata-rata umur hiu martil adalah 44 tahun. Sementara hiu putih besar (Carcharodon carcharias) bisa berumur sampai 70 tahun. Namun, seperti dikutip dari Livescience, hiu pemegang rekor usia terpanjang adalah hiu Greenland (Somniosus microcephalus), yang setidaknya bisa berumur 272 tahun. Hiu Greenland baru mencapai usia dewasa dan siap kawin pada umur 150 tahun!
Awalnya para ahli kesulitan memperkirakan berapa usia hiu Greenland. Biasanya usia hiu Greenland dihitung dari panjangnya. Setiap tahun, tubuh ikan ini bertambah panjang kurang dari 1 cm. Padahal panjang ikan ini bisa mencapai 600 cm. Belakangan ilmuwan menemukan cara mengukur usia hiu dengan lebih cermat.
baca : Hiu Tertua di Dunia ini Berusia 512 Tahun
Julius Nielsen, ahli biologi kelautan dari Universitas Copenhagen, Denmark bersama timnya mengetahui di dalam lensa mata ikan itu terdapat protein yang terbentuk sebelum lahir, dan tidak rusak meski bertambah tua. Lantas mereka mengumpulkan contoh protein dari 28 ekor hiu Greenland berukuran 91 cm hingga 502 cm. Lewat penanggalan radiokarbon protein selanjutnya diketahui umur hiu Greenland yang berukuran 502 cm adalah 392 tahun, plus minus 120 tahun.
“Hasil penelitian kami memperlihatkan hiu Greenland merupakan satwa bertulang belakang yang hidup paling lama yang pernah diketahui, dan penemuan ini mengundang kepedulian akan kelestariannya,” tulis mereka dalam sebuah jurnal pada 2016 lalu.
Hiu Greenland bisa ditemukan di laut Atlantik Utara dan Arktik. Namun pada Juli 2022, seekor hiu Greenland tertangkap nelayan di Belize, barat Karibia yang beriklim tropis. Peristiwa itu memunculkan dugaan hiu Greenland sebenarnya menyebar ke seluruh dunia di laut dalam.
Hiu Greenland diburu untuk diambil minyak hatinya. Meski dagingnya beracun, namun penduduk Islandia mengolah dagingnya menjadi makanan. Caranya dengan melakukan fermentasi selama empat hingga lima bulan. Racun itu berasal dari trimethylamine oxide di jaringan otot hiu Greenland.
baca juga : Hiu Greenland, Si Lamban yang Berumur Panjang
Kemampuan unik yang dimiliki hiu Greenland mengundang banyak peneliti untuk membuat kajian mengapa satwa ini bisa berumur panjang dan apa manfaatnya bagi manusia. Salah satunya yang dilakukan Holly C Gates, dari Universitas Alabama. Dia antara lain menyoroti beberapa hal yang erat terkait dengan umur hidup manusia. Yaitu kanker, penyakit jantung, dan fungsi metabolisme. Gates memberi judul penelitiannya Greenland Shark Life and Implications for Human Longevity, 2023.
Membandingkan dengan manusia, seharusnya satwa yang berbadan lebih besar dan berusia lebih panjang memiliki risiko lebih besar terkena kanker. Sebab kanker berhubungan dengan replikasi dan pembelahan sel. Mengapa kanker jarang ditemukan pada satwa besar? Salah satu penyebabnya karena adanya gen penekan tumor pada hewan vertebrata besar, dengan kode TP53.
Menemukan gen penekan tumor pada hiu Greenland akan memberi gambaran lebih utuh tentang mengapa satwa ini bisa berumur panjang dan kemungkinan hal itu dimanfaatkan pada manusia. Namun saat ini gen hiu Greenland belum sepenuhnya berhasil diurai.
“Memahami struktur gen TP53 akan menjelaskan mutasi yang menguntungkan yang bisa diaplikasikan pada metode terapi gen untuk mengurangi pembentukan formasi kanker pada manusia,” tulisnya.
Penyakit jantung juga memiliki kaitan dengan usia seseorang. Risiko menderita penyakit mematikan ini lebih besar seiring bertambahnya usia. Apa yang terjadi pada hewan vertebrata berumur panjang dengan jantungnya? Hiu Greenland memberi gambaran menarik. Detak jantung saat istirahat pada hiu Greenland terbilang rendah. Pada manusia yang sehat, misalnya atlit, detak jantung saat istirahat mereka angkanya lebih kecil dibanding manusia normal.
“Hiu Greenland berenang sekitar 74 km per hari dengan intensitas rendah, yang bisa memberi kontribusi pada kekuatan sel jantung mereka. Menemukan cara untuk rutin berolah raga aerobik bisa menjadi langkah pencegahan efektif terhadap penyakit jantung.”
Agaknya, rutin bergerak, walau lamban seperti hiu Greenland adalah kunci.
baca juga : Hiu Lebih Tua dari Dinosaurus. Apa Rahasia Mereka Bisa Bertahan Hidup Selama Itu?
Hiu yang bisa ditemukan di kedalaman laut hingga 2,2 km ini juga memiliki tekanan darah yang rendah. Meski belum ada pengukuran tekanan darah pada satwa ini, namun dengan melakukan ekstrapolasi lewat pengukuran konsentrasi kolagen dan elastin pada dinding aorta ventral yang diberi tekanan didapatkan angka 17,3/21 mmHg. Tekanan darah yang rendah mungkin berkontribusi pada umur panjang hiu Greenland.
Terkait metabolisme, hiu Greenland punya kemampuan menakjubkan. Penuaan adalah salah satu dampak dari metabolisme. Ada hubungan berbanding lurus antara usia dan menurunnya laju metabolisme basal. Metabolisme basal adalah banyaknya energi yang digunakan sewaktu beristirahat.
Hiu Greenland memiliki laju metabolisme basal yang rendah pada semua umur. Hiu Greenland bergerak pelan. Penemuan terbaru menjelaskan, mungkin hal ini merupakan cara hiu Greenland beradaptasi terhadap periode makan yang tidak menentu akibat kelangkaan makanan.***