- Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) ditemukan terdampar hidup di kawasan wisata Pantai Batu Kalang, Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
- Nofri Boby (24) salah seorang pemuda yang menyelamatkan penyu tersebut mengatakan awalnya ia dan saudaranya akan membuat konten tentang salah satu tempat wisata di Sumbar saat menemukan penyu terdampar itu.
- Ahli penyu dari Universitas Bung Hatta Padang Harfiandri Damanhuri mengatakan penyu yang ditemukan itu merupakan penyu hijau, jenis penyu yang cukup banyak mendarat di pantai di Sumatera Barat.
- Dari tujuh jenis penyu di dunia, enam diantaranya ditemukan di Indonesia dan empat jenis ditemukan di Sumbar.
Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) ditemukan terdampar hidup di kawasan wisata Pantai Batu Kalang, Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
Beruntung satwa laut dilindungi ini ditemukan sejumlah pemuda yang sedang berwisata di kawasan tersebut, yang kemudian mengembalikannya ke laut. Nofri Boby (24) salah seorang pemuda yang menyelamatkan penyu itu menceritakan awalnya ia dan saudaranya akan membuat konten tentang salah satu tempat wisata di Sumbar untuk diunggah di platform sosial media.
“Disaat beristirahat kami dikejutkan dengan kepakan sirip penyu di bebatuan pantai. Awalnya kami kira itu batu karena cangkangnya kering dan berlumut. Namun setelah dilihat lagi ternyata seekor penyu. Nah disitu kami berpikir mungkin penyunya terbawa ombak ke arah bebatuan tersebut setelah bertelur, kemudian terdampar di bebatuan. Kami berinisatif untuk membantu penyu kembali kelaut. Jarak tempat terdamparnya penyu hingga sampai ke laut sekitar 40 meter,” jelas Boby saat dihubungi Mongabay, Selasa (16/4/2024).
Boby yang juga travel vlogger ini memposting video penyelamatan penyu tersebut melalui akun tiktoknya pada Jumat, (12/04/2024), dan mendapat lebih dari 46.000 like dan dikomentari oleh 1.178 orang. Rata-rata komentar mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Boby dan teman-temannya.
Dalam video itu terlihat ukuran penyu cukup besar sehingga para pemuda tersebut tampak kelelahan mengangkatnya. Ditambah lagi sirip penyu yang terus bergerak sehingga mereka harus berhenti beberapa kali untuk sekedar menghela napas, sebelum akhirnya penyu kembali berenang ke laut.
Baca : Masih Terjadi, Penyu Ditangkap untuk Dijual di Flores Timur
Boby yang sering melakukan perjalanan wisata mengaku sudah tiga kali bertemu penyu di pesisir Sumbar bagian barat. Namun baru pertama kali menyelamatkan penyu.
“Kalau ketemu penyu sudah tiga kali. Pertama saat mancing di bagan (perahu) orang di kawasan wisata Mandeh tahun 2020. Kedua di pantai Salido tidak sengaja penyu terpancing orang dan yang ketiga yang terdampar itu,” jelasnya.
Boby yang masih berstatus mahasiswa mengaku menyelamatkan penyu karena memang menyukai penyu dan tahu kalau penyu merupakan satwa dilindungi. “Saya menyelamatkan penyu itu karena diambil dan dijual orang lain karena saya pernah mendengar tentang keira atau gelang dari cangkang penyu,” ungkapnya.
Sebaran Penyu di Sumbar
Peneliti penyu dari Universitas Bung Hatta, Harfiandri Damanhuri mengatakan penyu yang ditemukan di Pantai Batu Kalang, Kabupaten Pesisir Selatan merupakan penyu hijau (Chelonia mydas). Jenis penyu yang cukup banyak mendarat di pantai di Sumbar.
Penyu hijau dewasa, jelasnya, berukuran sedang dibandingkan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Sementara penyu lekang berukuran lebih kecil dibanding penyu hijau dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). “Ini termasuk jenis penyu yang dilindungi di dunia dan di Indonesia,” sebutnya.
Harfiandri menjelaskan ada tujuh jenis penyu dunia, yakni penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang, penyu belimbing, penyu tempayan dan penyu Pipih. Dari tujuh jenis penyu itu, enam diantaranya ditemukan di Indonesia dan empat jenis ditemukan di Sumbar. Sedangkan penyu pipih hanya bermigrasi pakan di lautan Indonesia arah timur Indonesia.
“Jadi upaya perlindungan penyu harus dilakukan secara terintegrasi oleh semua wilayah dan semua stakeholder. Eksploitasi juga sudah menurun dampak dari sosialiasai dan aturan yang terus di kampanyekan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan para pihak, termasuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautam (FPIK) Univeristas Bung Hatta Padang,” ulasnya.
Menarik dibaca : Pati Hariyose, Penyelamat Penyu di Pantai Pasir Jambak
Dia menjelaskan ada di 140 site pendaratan penyu di pantai dan pulau kecil mulai dari jalur pantai Padang sampai ke pesisir selatan. Semua site itu merupakan lokasi ruaya penyu/jalur migrasi selama bulan April sampai dengan Juli dari arah utara ke selatan.
Sambil bergerak beruaya, penyu mencari makan dan bertelur di pantai. Khusus penyu belimbing hanya ditemukan di perairan Mentawai dan memiliki keterkaitan genetik dengan penyu-penyu di Brazil dan laut Andaman.
Pantai Sikulo di Batu kalang, lanjutnya, tempat ditemukannya Penyu hijau oleh Nofri Boby memang termasuk pantai peneluran. “Jadi penyu terlambat naik ke pantai pilihan, dan terbawa arus sehingga berada di perairan dangkal. Kalau ia terperangkap air surut memang sulit untuk berenang bebas karena banyak karang,” ungkapnya.
Harfiandri menceritakan tahun lalu saat ke Pulau Cubadak di Pesisir Selatan juga terlihat penyu hijau di laut dangkal, tepatnya di kawasan teluk setelah nagari Sungai Pinang, Pesisir Selatan.
Ia menjelaskan daerah teluk sepanjang pantai dari arah Kota Padang ke arah selatan, Penyu akan berenang di perairan permukaan pada perairan laut yang agak dangkal karena banyak sumber makanan berupa alga laut-rumput laut dan lamun. (***)
Ratusan Ribu Produk Perdagangan Penyu dan Turunannya Dijual Di Kanal Jual Beli Online