Selebriti Ramai-ramai Serukan Setop Konsumsi Daging Anjing

 

“Dog Are Not Food.” Begitu bunyi tulisan putih dan merah pada bendera hitam tersablon yang selalu terikat di stand mic, tepat di hadapan Oddysey Sanco alias Bandizt. Pada setiap penampilan di panggung, pembetot bass grub musik Ska Shaggydog asal Yogyakarta itu, selalu mengajak penggemar ikut menghentikan konsumsi dan perdagangan daging anjing. Di rumah pun, pria ini selalu menghabiskan waktu dengan merawat anjing dan kucing, serta bertani organik.

“Aku benci siapapun yang menelantarkan satwa dan merusak alam. Apalagi pedagang dan pengkonsumsi daging anjing,” katanya, awal November lalu.

Sejak Oktober 2013, Shaggydog didapuk sebagai duta Animal Friends Jogja, ikut berkampanye stop konsumsi daging anjing hampir setiap panggung di berbagai kota, hingga mancanegara.

Menurut Bandizt, satu alasan Shaggydog mau terlibat dalam gerakan kampanye itu karena anjing satwa domestik, bisa jadi sahabat manusia serta anjing sangat setia pada manusia. Anjing, katanya, bukan ternak konsumsi. Belum lagi, banyak anjing mengidap penyakit seperti rabies, bakteri ecoli dan distemper.

“Penyakit itu bisa menular ke manusia. Kami heran, apa tidak ada makanan selain makan  anjing? Pemerintah wajib membuat aturan hukum tegas untuk melarang perdagangan anjing untuk di konsumsi,” kata Bandizt.

Sebelumnya, Shaggydog juga pernah menjadi duta Centre for Orangutan Protection, bahkan menciptakan lagu khusus berjudul “Selamatkan atau Hilang” untuk mengkampanyekan penyelamatan orangutan dan hutan sebagai habitatnya.

 

Ajakan para pecinta satwa untuk setop makan anjing di Yogyakarta. Foto: Tommy Apriando/ Mongabay Indonesia

 

Tak hanya Bandizt, semua personil Shaggydog, aktif kampanye lingkungan macam, selamatkan Kendeng, tolak reklamasi Teluk Benoa sampai setop makan daging anjing.

“Manusia wajib mencintai alam dan satwa agar hidup kita lebih berharga.”

Shaggydog tak sendiri. Beberapa artis dan musisi lain juga ikut kampanye setop makan anjing dengan memberikan dukungan pada Koalisi Indonesia Bebas Konsumsi Daging Anjing terdiri dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Change For Animals Foundation (CFAF), AFJ dan Humane Society International (HSI). Mereka antara lain Chelsea Islan dan Sophia Latjuba, juga penyanyi Gamaliel Tapiheru. Di internasional dukungan selebriti datang dari aktris seperti Ricky Gervais, Joanna Lumley, dan Peter Egan.

Para selebriti ini tampil dalam sebuah video baru iklan layanan masyarakat dengan judul, “Saya Tidak Tahu” (“I Didn’t Know”), yang diharapkan oleh para pengkampanye dapat menggugah hati dan pikiran untuk menghentikan perdagangan daging anjing.

Seperti dikutip dari siaran pers koalisi stop makan daging anjing, Ricky Gervais mengatakan, tidak bisa membayangkan berapa banyak anjing dibantai untuk makanan di Indonesia setiap tahun. “Ini salah. Kita harus menghentikannya. Sekarang Anda sudah tahu, tolong bantu kami membantu mereka.”

Gamaliel Tapiheru mengatakan, awalnya tak tahu kalau pengangkutan dan penyembelihan anjing menimbulkan risiko signifikan, bisa tularkan rabies dan penyakit mematikan. Setelah tahu, diapun ikut menyuarakan setop makan daging anjing.

“Saya tidak bisa bayangkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami anjing-anjing ini. Tolong buat suaramu didengar,” kata Sophia Latjuba. Seruan serupa dari Chelsea. “Saya tak bisa bayangkan puluhan ribu anjing menanggung penderitaan. Tolong dukung kami, untuk Indonesia bebas daging anjing.”

Karin Franken, Jakarta Animal Aid Network juga mengatakan, meskipun daging anjing hanya dikonsumsi minoritas dari orang Indonesia (sekitar kurang 7%) dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mengandalkan sebagai sumber pendapatan utama, perdagangan ini mengancam kesehatan dan keselamatan bangsa.

Apabila Indonesia ingin mencapai bebas rabies 2020, katanya, tindakan mendesak dari pemerintah dan masyarakat untuk setop konsumsi daging anjing.

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,