,

Curi Ikan, Polda Tenggelamkan 1 Kapal Asing di Perairan Belawan

Pada Kamis siang (8/1/15),  satu kapal asing berbendera Malaysia, diledakkan dan ditenggelamkan Kepolisian Air (Polair) Polda Sumatera Utara di perairan Belawan. Kapal asing diduga mencuri ikan  itu, diamankan di 16 mil Timur Laut dari Pulau Pandan. Penenggelaman, dikomandoi Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.

Kapal yang disidik kasus pencurian ikan ini, hancur. Suara ledakan terdengar kuat. Tidak berapa lama, kapalpun perlahan tenggelam ke dasar laut.

Eko menjelaskan, dalam operasi ini Polair mengamankan empat awak kapal warga Myanmar. Dari penyidikan, menemukan barang bukti ikan 1,5 ton. Juga bahan bakar minyak, dan ratusan bal pakaian bekas yang akan diseludupkan ke Indonesia melalui jalur laut Belawan. “Penangkapan pada 9 Desember 2014. Ikan 1,5 ton dilelang, dan uang masuk kas negara,” kata Eko.

Setelah diperiksa dan mendapatkan izin Ketua PN Medan, kapalpun ditenggelamkan. Empat tersangka, Chen, kapten kapal dan tiga ABK, yakni Kyaw, Banmin, dan Htyata, menjalani proses hukum.

“Kami berharap nelayan dan masyarakat umum bisa memberikan bantuan untuk memberitahukan dan memerangi illegal fishing. Kita tidak ingin kekayaan alam Indonesia dicuri terus. Mari sama-sama perangi, supaya nelayan gak lagi sulit mencari ikan.”

Ketika tatap muka dengan presiden, dia menyampaikan penting memperkuat Polair di jalur Sumut, karena wilayah ini daerah perbatasan dengan lalulintas paling ramai di Selat Malaka. “Kita selalu koordinasi dengan TNI AL.”

Yahya Sikumbang, Ketua Ikatan Nelayan Batubara, mengapresiasi tindakan Polda Sumut. Dia menyatakan, ratusan ton ikan di Selat Malaka, tiap hari dicuri. Sikap tarik ulur dari oknum penegak hukum, yang memberikan hukuman ringan, menjadi faktor kapal asing berani masuk mencuri ikan dan kekayaan laut.

Di Kabupaten Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, 187 nelayan protes sejak lima tahun terakhir, soal pencurian ikan ini. Namun, hanya pengabaian. Pendapatan mereka terus menurun tajam. Nelayan tradisional hanya mampu mencari ikan di pinggir laut. Belum lagi pukat grandong dan kapal penghancur bawah laut saat ini terus beroperasi, mengakibatkan tempat ikan bertelur dan menetaskan anak- hilang. Merekapun sulit mendapatkan ikan.

Kapal nelayanasing yang siap ditenggelamkan hasil tangkapan Polair Polda Sumut, bulan lalu. Foto: Ayat S Karokaro
Kapal nelayanasing yang siap ditenggelamkan hasil tangkapan Polair Polda Sumut, bulan lalu. Foto: Ayat S Karokaro
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,