Mau Nama Anda Terabadikan Jadi Nama Spesies Endemik?

Seseorang peneliti Amerika, Meg Lowman, yang sering disebut sebagai “Meg si Kanopi”,  saat ini sedang menjalani misi untuk menyelamatkan hutan-hutan yang ada disekitar situs gereja (forest church) di Ethiopia Utara.  Uniknya, untuk menggalang dana bagi penyelamatan hutan tersebut Lowman menawarkan nama ilmiah untuk satwa yang ditemukan. Rhett Butler, pendiri Mongabay pun akhirnya diabadikan sebagai nama spesies kumbang!

Cactopinus rhettbutleri, demikian nama kumbang badak tersebut dinamai, ditemukan oleh ahli biologi University of Texas, Austin yang sekarang sudah pensiun, Thomas H. Atkinson.

Atkinson dan ahli entomologi lain menawarkan hak penamaan spesies baru mereka kepada Lowman untuk kemudian dilelang secara umum, dengan tujuan akhir untuk melestarikan hutan Ethiopia yang saat ini mulai mulai terjamah parah oleh aktivitas manusia dengan tingkat kerusakan yang mengkuatirkan.

Hasil dari pelelangan atas nama kumbang tersebut sebesar $ 1.700 akan digunakan oleh Lowman dan koleganya untuk membuat pembatas di sekitar hutan gereja di Ethiopia untuk melindunginya dari aktivitas perambahan. Terdapat sekitar 3.500 area-area kecil hutan di sekitar gereja-gereja di Ethiopia utara, yang merupakan oasis alami hidupan liar yang saat ini sebagian besar hutannya sudah habis ditebang dan berganti menjadi kawasan pertanian.

Secara ekologis, kelompok hutan-hutan gereja di Ethiopia utara dianggap sebagai kawasan konservasi yang amat kritis. Hutan-hutan tersebut adalah rumah bagi ratusan spesies yang tidak bisa ditemukan di tempat lain di dunia, dan hingga kini spesies-spesies baru masih terus ditemukan.

Kelompok hutan-hutan kecil di sekitar gereja South Gondar, Ethiopia. Courtesy: Google Earth

“Saya memulai program pelelangan nama ini untuk menyelamatkan hutan Ethiopia. Karena negara ini tidak hanya kurang terwakili oleh para ilmuwan dan LSM pada umumnya, namun juga karena hutan di utara Ethiopia sedang mendekati kepunahan. Sebagai seorang ilmuwan, saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari kalau saya hanya menemukan spesies satwa dan menamakannya, namun jika saya tidak terlibat untuk melestarikan habitat aslinya,” jelas Lowman seorang ahli ekologi kanopi hutan dan direktur ilmu pengetahuan dan keberlanjutan dari California Academy of Sciences di San Fransisco kepada Mongabay.com.

“Sekarang kita bisa melakukan ketiganya, yaitu menemukan, menamai serta melestarikan spesies dan habitat mereka.”

Saat memulai misinya, Lowman mengadakan lelang untuk hak penamaan untuk spesies kumbang kecil endemik yang berada di lembah Oaxaca, Meksiko. Dia kemudian memberikan hak penamaan tersebut kepada penawar tertinggi, sebesar $ 1.700 pada Rhett Butler, pendiri mongabay.com, lewat pesan Butler adalah “ikon hutan hujan” dan sumbangan tersebut adalah sebuah bentuk “penghargaan dari para ahli biologi konservasi di seluruh dunia.”

Cactopinus rhettbutleri adalah kumbang kulit badak yang hanya hidup di pohon-pohon kaktus, dan berasal dari dua genera, Escontria dan Polaskia. Tanduk, jambul keemasannya  dan ukurannya yang kecil membedakannya dari kumbang badak kulit lainnya. Ukuran C. rhettbutleri lebih kecil dari ujung sebuah pena.

Meg Lowman "Meg si kanopi",  Photo by: Carlton Ward Jr
Meg Lowman “Meg si kanopi”. Foto: Carlton Ward Jr

Cara Baru Penggalangan Dana

Biasanya, spesies baru yang ditemukan akan dinamai dengan nama ilmuwan yang menemukannya, anggota keluarga atau rekan ilmuwan, atau lokasi di mana ia ditemukan. Namun, kebiasaan lama ini tak membuka ruang untuk pelelangan hak penamaan. Hal ini mungkin kedepannya perlu diubah. Misalnya, pada tahun 2014, ahli biologi kelautan Charles Messing berhasil mendapatkan $ 6.150 melalui lelang eBay untuk penamaan hak spesies lily laut yang ia temukan . Pada tahun 2007, hak penamaan untuk 10 jenis ikan berhasil mengumpulkan lebih dari $ 2 juta untuk upaya konservasi di Indonesia. Pada tahun 2005, Wildlife Conservation Society (WCS) berhasil mengumpulkan $ 650.000 dari melelang hak penamaan untuk monyet di Bolivia.

Kini Lowman menjalankan misinya lewat website Tree Foundation, sebuah organisasi konservasi hutan yang ia dirikan di Florida. Saat ini Lowman menawarkan hak penamaan spesies baru lain kumbang kecil, kumbang penggerek pygmy dari genus Hypothenemus. Spesies ini umumnya hidup di ranting-ranting pohon dari mulai Florida hingga Texas, namun para ahli taksonomi mengabaikannya hingga belum lama ditemukan oleh Andrew J. Johnson, mahasiswa University of Florida.

Lelang akan dibuka sampai tengah malam pada tanggal 15 Mei 2015 waktu Amerika bagian timur, atau sekitar pukul 12 siang hari di Indonesia.  Diterjemahkan oleh Akhyari Hananto.

Kumbang pygmy yang namanya akan dilelang. Anda tertarik? Foto: Andrew J. Johnson

Tautan asli artikel:

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,