- Kombucha merupakan minuman fermentasi berupa teh yang dikonsumsi karena khasiatnya untuk kesehatan tubuh manusia.
- Menurut Dosen Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Kusnadi, manfaat nyata Kombucha adalah sebagai detoksifikasi-antioksidan, memperbaiki fungsi hati, dan aktivitas antimikroba. Kombucha juga dapat menstimulus sistem imun tubuh dari COVID-19.
- Kombucha merupakan minuman fermentasi tradisional yang memakai symbiotic culture of bacteria and yeast [SCOBY] dengan metode back-slooping atau kultur murni. Proses fermentasi ini dilakukan selama 10 hingga 14 hari untuk menghasilkan produk asam-asam organik, alkohol dan lapisan nata.
- Kombucha memang dipercaya memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh, namun beberapa manfaat tersebut masih belum terbukti secara medis. Efek samping Kombucha adalah sakit kepala dan mual, jika diminum terlalu banyak.
Kombucha adalah minuman menyegarkan yang diperoleh dari fermentasi teh bergula dengan kultur simbiosis bakteri asetat dan jamur. Teh ini dikonsumsi karena khasiatnya untuk kesehatan tubuh manusia.
Menurut Dosen Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, Kusnadi, manfaat nyata Kombucha adalah sebagai detoksifikasi-antioksidan, memperbaiki fungsi hati, dan aktivitas antimikroba.
“Kombucha juga menstimulus sistem imun tubuh dari COVID-19, mengatasi masalah pencernaan, mengatasi radang sendi, dan dapat digunakan sebagai diet juga menurunkan tekanan darah,” jelas Kusnadi dikutip dari ITB.ac.id, pada 31 Agustus 2021.
Sesungguhnya, minuman menyegarkan ini hasil bantuan konsorsium mikroba seperti ragi [Saccharomyes dan Schizosaccharomyces], bakteri asam laktat [Lactobacillus], dan bakteri asam asetat [Gluconobacter dan Acetobacter].
Proses fermentasi ini dilakukan selama 10 hingga 14 hari untuk menghasilkan produk asam-asam organik, alkohol dan lapisan nata.
Kombucha merupakan minuman fermentasi tradisional yang memakai symbiotic culture of bacteria and yeast [SCOBY] dengan metode back-slooping atau kultur murni.
Istilah Kombucha berasal dari kata “kombu” diambil dari penemu ramuan minuman teh untuk tentara Jepang Inyoko yakni Dr. Kombu dan “Cha” dari Bahasa China yang berarti teh.
Baca: Kecombrang, Tumbuhan Khas Indonesia yang Kaya Manfaat
Manfaat Kombucha
Berdasarkan Food Research Internasional 33, berjudul “Tea, Kombucha, and Health: A Review” karya C. Dufresne dan E. Farnworth, dijelaskan bahwa manfaat Kombucha dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kanker, mencegah penyakit kardiovaskular, meningkatkan fungsi pencernaan, merangsang sistem kekebalan tubuh, juga mengurangi masalah peradangan.
“Penelitian ini dilakukan di Rusia,” tulis C. Dufresne dan E. Farnworth dalam laporan terbitan tahun 2000 itu.
Dari jurnal itu diketahui riwayat penggunaan Kombucha diperkirakan sudah ada sejak tahun 220 SM. Minuman ini juga popular selama kejayaan Dinasti Tsin, dimanfaatkan sebagai sumber energi.
“Teh ini diperkenalkan ke Rusia oleh pedagang oriental dan kemudian ke Eropa Timur dan Eropa sekitar pergantian abad ini,” lanjut tulisan itu.
Sejak saat itu, minuman Kombucha diproduksi di rumah dengan fermentasi menggunakan jamur teh. “Minuman ini terasa seperti sari apel bersoda.”
Baca: Penelitian: Jahe Merah dan Jambu Biji Potensial Tangkal Corona
Antara obat mujarab dan efek samping
Mengkonsumsi Kombucha secara umum tidak menimbulkan efek samping. Namun, menurut C. Dufresne dan E. Farnworth ada beberapa kasus kesehatan gangguan yang telah dilaporkan.
Misalnya sakit perut, beberapa reaksi alergi, terutama bagi mereka yang cenderung sensitif asam, dan insufisiensi ginjal biasanya ditingkatkan dengan menghentikan atau menurunkan konsumsi.
“Empat kasus kemungkinan reaksi toksik dan dua kasus asidosis metabolik parah yang tidak dapat dijelaskan.”
Sedangkan ada satu kasus kemungkinan hepatotoksisitas dan satu lainnya kasus penyakit kulit.
Dalam jurnal itu juga dijelaskan, bagi penggila Kombucha, mereka sering mengklaim minuman ini sebagai obat untuk segalanya penyakit. Minuman ini seperti ramuan ajaib. Bahkan dipercayai bisa menghilangkan uban, meningkatkan gairah seks, membuat penglihatan lebih awas, dan sebagainya.
“Namun, dari tinjauan kami dari berbagai literatur ilmiah, klaim tersebut kurang bukti dan menimbulkan keraguan tentang validitasnya dari yang lain,” tulis C. Dufresne dan E. Farnworth.
Menurut dua peneliti itu, pendekatan yang lebih ilmiah diperlukan untuk memisahkan kegiatan nyata dan tidak langsung dari klaim yang tidak dapat dibenarkan.
Baca juga: Antara Tanaman Obat, Sumber Daya Genetik, dan Biopiracy
Memperhatikan prosedur pembuatan kombucha
Mengutip dari situs Aladokter, hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Kombucha adalah prosedur pembuatannya.
“Jangan sampai kepopuleran Kombucha membuat sebagian orang tertarik untuk membuat teh fermentasi ini sendiri di rumah,” jelas dr. Kevin Adrian.
Hal ini tidak disarankan. Ini dikarenakan untuk menghindari kesalahan dalam proses pembuatan yang bisa menyebabkan Kombucha terkontaminasi bakteri berbahaya, yang dapat menyebabkan keracunan.
“Kombucha juga memiliki beberapa efek samping, seperti sakit kepala dan mual, jika diminum terlalu banyak.”
Kombucha didapat melalui fermentasi teh, ragi, dan gula. Selama proses tersebut, zat asam, bakteri, dan alkohol akan terbentuk di dalam minuman. Inilah yang membuat Kombucha bercita rasa tajam, asam, serta beraroma mirip cuka.
Teh ini juga mengandung alkohol, sehingga bisa memunculkan beberapa efek buruk dari kandungan tersebut. Alkohol terbentuk dari proses fermentasi alami.
Minuman ini juga tidak dianjurkan dikosumsi ibu hamil, bayi dan anak-anak, pecandu alkohol, penderita penyakit hati, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
“Kombucha memang dipercaya memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh, namun beberapa manfaat tersebut masih belum terbukti secara medis,” jelas tulisan tersebut.