Video: Hiu Paus di Papua Diselamatkan dari Ikatan Jaring

Sebuah video berisi aktivitas para peneliti menarik seekor hiu paus remaja dari jaring nelayan setelah si besar ini terjebak sebuah jala nelayan, menyebar seperti sebuah virus. Video yang dimuat di YouTube.com ini menyebar begitu cepat dan sudah ditonton oleh sekitar 1.2 juta orang. Potongan video ini diambil di sela-sela memasang tag pada 30 ekor hiu paus (Rhincodon typus) di Taman Laut Teluk Cendrawasih dalam rangka penelitian tentang ikan terbesar di dunia ini.

“Ikan besar ini bisa tumbuh hingga 15 meter panjangnya,” jelas Greg Stone adri Conservation International (CI). “Untuk menyokong kebutuhan pangannya di tubuh raksasanya, mereka harus memakan berton-ton plankton atau ikan-ikan kecil setiap hari. Perilaku yang dilakukan oleh hiu paus di Teluk Cendrawasih ini adalah sebuah upaya adaptasi terhadap alam sekitar.”

Hiu paus di wilayah ini telah belajar untuk mengikuti nelayan lokal untuk mencari makan, kendati praktek ini juga berbahaya bagi mahluk besar ini. Paus hiu ini terkadang juga terjerbak di jaring dan membutuhkan bantuan atau penyelamatan (seperti yang terlihat di video kedua). Para ahli kini sedang bekerjasama dengan para nelayan lokal untuk memodifikasi jaring agar memudahkan paus hiu meepaskan diri.

Nelayan di Indonesia tidak mengambil hiu paus dalam tangkapan mereka, menurut ahli biologi kelautan, Mark Edmann: “para nelayan di Teluk Cendrawasih, seperti juga di sebagian besar area di Indonesia, melihat hiu paus ini sebagai keberuntungan dan kawan.”

Stone, Edmann dan peneliti lainnya menandai hiu paus ini dengan alat identifikasi gelombang radio. Teknologi ini memungkinkan para peneliti di masa mendatang untuk mengidentifikasi tiap individu dengan cara memindai mereka dengan alat penerima gelombang. Para ahli berharap radio transmiter ini akan memudahkan mereka untuk memperkirakan populasi di wilayah-wilayah dimana ikan besar ini mudah ditemui saat mereka terjebak jaring nelayan.

Hiu paus ini kini ada daam status ‘Rentan’ dalam daftar merah IUCN -dan terus berkurang- terkait masih maraknya perburuan hiu paus ini di beberapa negara, kendati banyak negara juga telah melarang praktek ini.

Conservation International bekerjasama dengan WWF Indonesia dalam program ini, juga dengan Hubbs Sea World Research Institute dan Universitas Negeri Papua.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,