Kisah Para Pemburu Matahari yang Tumpah Ruah di Pulau Rempah

Sebagai salah satu tempat yang dilalui oleh Gerhana Matahari Total (GMT) 2016, Ternate, Maluku Utara, bisa jadi adalah salah satu tempat terbaik menikmati fenomena alam yang langka tersebut.  Pulau ini dikelilingi oleh lautan dan pulau-pulau kecil yang ‘muncul’ dari permukaan laut, dengan Gunung Gamalama yang melatarbelakangi kota, juga karena pagi ini langit di atas Ternate, Tidore dan Halmahera yang cerah.

Sejak pagi, puluhan ribu warga Ternate berbaur dengan ribuan wisatawan domestik dan mancanegara, berbondong-bondong menuju penggir pantai terutama di sekitar Taman Nukila dan Masjid Al Munawwar di pesisir timur pulau tersebut, menantikan moment-moment GMT.

Seminggu terakhir, pemerintah, media, akademisi, dan masjid-masjid melakukan sosialisasi besar-besaran terkait GMT ini, termasuk bagaimana cara aman melihat matahari waktu gerhana. Dan sosialisasi ini benar-benar diikuti oleh masyarakat yang membawa pelindung atau kacamata khusus melihat matahari, yang sebagiannya dibagikan gratis oleh beberapa organisasi dan instansi.

Pukul 06.00 WIT, antrean mulai mengular menuju pesisir-pesisr pantai, padahal ‘proses’ gerhana sendiri baru benar-benar mulai sekitar pukul 8.35 WIT, sedangkan puncak gerhana baru akan terjadi pada 9:52 WIT.

Masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara pada Rabu (09/03/2016) antusias melihat peristiwa gerhana matahari total (GMT). Foto : Akhyari Hananto
Masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara pada Rabu (09/03/2016) antusias melihat peristiwa gerhana matahari total (GMT). Foto : Akhyari Hananto

Turis-turis mancanegara dari negeri negeri yang jauh seperti Eropa Barat, Rusia, Amerika, bahkan beberapa negara Afrika berbaur dengan masyarakat sambil membawa perlengkapan fotografi dan perlengkapan melihat matahari.

Ada 13 titik yang dipersiapkan untuk menampung animo masyarakat dan wisatawan ini, dan dipusatkan di sekitar Taman Nukila, dimana pemerintah menjamu para tamu-tamu dari dalam dan luar negeri, termasuk Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand.

Warga Kota Ternate, Maluku Utara pada Rabu (09/03/2016) melihat gerhana matahari total (GMT). Foto : Akhyari Hananto
Warga Kota Ternate, Maluku Utara pada Rabu (09/03/2016) melihat gerhana matahari total (GMT). Foto : Akhyari Hananto

Sesuai perkiraan, bulan mulai menutup matahari pada pukul 08.35 WIT. Masyarakat mulai riuh, saat sirene dari kapal-kapal yang membuang jangkar di sekitar pantai, dan doa-doa mulai dipanjatkan dari pengeras suara dari masjid-masjid.

Lambat laun, kapal-kapal patroli polisi menghidupkan lampu-lampunya, dan dimulailah ‘prosesi’ GMT selama 2 menit 39 detik di Ternate yang disambut sorak sorai masyarakat.

Inilah ‘kegelapan’ selama beberapa menit yang melingkupi beberapa wilayah nusantara selama beberapa menit, sebelum matahari bersinar kembali.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,