Setiap hari, satelit Landsat yang mengorbit di planet ini, menangkap gambar berbagai hal seperti perubahan kota-kota dunia yang dilihat dari angkasa, kebakaran besar, mencairnya gletser, dan lainnya.
Di antara foto-foto yang membuat penasaran tersebut adalah populasi penguin Adélie di Antartika. Tugas tak biasa ini adalah karya ilmuwan NASA Mathew Schwaller, yang beralasan pada 1984 penguin banyak menghabiskan kotoran organik, sehingga para ilmuwan dapat memperkirakan ukuran populasinya dari luar angkasa, dengan memeriksa banyaknya noda guano di atas es yang putih.
Beberapa waktu lau, para ilmuwan menggunakan data ini untuk mengumumkan beberapa kabar baik, sebagaimana dikutip dari Inverse Science.
Dalam sebuah makalah yang bisa diakses publik di Scientific Reports, para ilmuwan mengumumkan penemuan mega-koloni 1,5 juta penguin Adélie di ujung paling utara Semenanjung Antartika. Tepatnya, di sebuah kepulauan dari sembilan pulau yang dikenal sebagai Danger Islands.
Pemeriksaan noda guano yang tersebar di lanskap yang tak rata tersebut membuat para ilmuwan menyimpulkan bahwa mungkin ada hampir 200.000 sarang penguin di kawasan itu. Ini menunjukkan Danger Islands sebagai hotspot penguin Adélie yang sebelumnya tidak dikenal.
ISSN 2045-2322 (online)
“Begitu banyaknya penguin yang terlihat dari angkasa begitu membuat kami terperanjat ” kata rekan penulis Heather Lynch, seperti dilansir BBC. ” Jika yang kami lihat itu benar, ini akan menjadi koloni penguin Adélie terbesar di dunia, dan ini akan sepadan dengan usaha selama ini mengirim ekspedisi untuk menghitungnya dengan benar.”
Para ilmuwan menggabungkan gambar satelit dengan survei foto yang diambil oleh pesawat tak berawak dan penghitungan langsung di darat oleh tim ekspedisi yang melakukan survei burung laut komprehensif pertama di Danger Islands. Mereka menemukan bahwa kepulauan tersebut menampung 751.527 pasang penguin Adélie, yang menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan tempat koloni penguin Adélie ketiga atau keempat terbesar di dunia.
