Benda yang sebelumnya diperkirakan kapal kandas oleh warga di desa Sungai Jambat, Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur telah dipastikan oleh BKSDA Jambi adalah seekor paus. Paus yang sudah terdampar sekitar 10 hari ini sudah mati dan mulai membusuk. Menurut Nurazman Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi mengatakan “Paus yang terdampar ini adalah jenis paus Bongkok, sama seperti yang pernah terdampar di daerah Tabanan Bali”.
Terdamparnya paus di Desa Sungai Jambat ini terjadi untuk pertama kalinya di Jambi. Hingga saat ini BKSDA Jambi belum bisa memastikan jenis kelamin paus karena memang selama ini pihak BKSDA belum pernah melakukan penelitian mengenai paus. Nurazman memperkirakan paus bongkok ini terdampar akibat kesalahan navigasi atau terlalu jauh mencari makan sehingga masuk ke dalam cekungan daratan karena lokasi ditemukannya paus ini adalah cekungan.
Paus Bungkuk dikenal dengan nyanyian magisnya yang dapat terdengar hingga jauh dikedalaman laut. Paus ini dapat ditemukan hampir diseluruh garis pantai dunia dan melakukan migrasi hingga 25.000 kilometer setiap tahunnya. Paus Bongkok hanya makan pada saat musim panas dan mencari makan di perairan kutub dan pada musim dingin paus ini bermigrasi ke perairan bersuhu lebih hangat dekat garis khatulistiwa untuk berkembangbiak dan melahirkan anak.
Paus bungkuk adalah salah satu spesies dilindungi di dunia, meski dalam Daftar Merah IUCN spesies ini masuk kategori beresiko rendah. Ancaman bagi si besar ini umumnya bertabrakan dengan kapal, bersangkutan dengan alat pancing, dan perburuan untuk diambil dagingnya. Jepang adalah salah satu negara yang banyak memburu paus untuk kepentingan konsumsi.