Dinilai Lemah Pengawasan, Kebakaran & Perambahan Tembus Cagar Biosfer di Riau

Kasus perambahan dan kebakaran di berbagai wilayah di propinsi Riau yang terus terjadi saat ini, juga menimpa wilayah yang semestinya bebas dari intervensi manusia, karena memiliki nilai ekologis yang sangat penting. Seperti yang terjadi dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis dan Siak, Propinsi Riau.

Kawasan seluas 106.467 hektar ini terus mengalami perambahan yang parah. Seperti yang disaksikan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam kunjungannya ke Posko Tanggap Darurat Riau di Pelabuhan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru hari Rabu 5 Maret 2013 silam. Berdasar keterangan yang didapatnya, sekitar 2.000 orang kini merambah ke kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil ini. “Sekarang ada 2.000 orang warga asal Sumatera Utara yang membuka kawasan hutan di cagar biosfer di Riau. Mereka merambah kawasan hutan kemudian lahannya dibakar untuk perkebunan sawit,” ungkapnya, seperti dilansir oleh Antaranews.com.

Sisi lain perambahan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Riau. Foto: Aji Wihardandi
Sisi lain perambahan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Riau. Foto: Aji Wihardandi

Melihat kondisi alam yang ada di lokasi Giam Siak Kecil, menteri kehutanan menduga bahwa perambahan ini kuat dugaan disengaja untuk melakukan penebangan dan membakar lahan untuk membuka perkebunan kelapa sawit.

Hal senada juga diungkapkan oleh Komandan Satgas Tanggap Darurat Riau, Birgjen TNI Prihadi Agus Irianto. Melihat kondisi banyaknya gubuk-gubuk pembalak dan tumpukan kayu, dirinya menduga mereka sudah berada cukup lama di dalam cagar biosfer ini. “Saya dapat laporan, perambah di dalam sana juga ada yang sudah berkebun cabai,” kata Brigjen Prihadi Agus yang juga Danrem 031/WB kepada AntaraNews.com.

Sisi lain perambahan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Foto: Aji Wihardandi
Sisi lain perambahan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. Foto: Aji Wihardandi

Luas wilayah yang dirambah sendiri kini sudah mencapai sekitar 3.000 hektar dan kini menjadi salah satu kontributor terbesar dalam kebakaran hutan yang menimpa Propinsi Riau yang meliputi wilayah seluas 11.138 hektar.

Cagar biosfer pertama di dunia yang dikelola oleh sektor swasta bersama pemerintah ini, memiliki fungsi beragam, yaitu sebagai kawasan konservasi, hutan produksi, hutan terbatas serta terdapat kewenangan masyarakat dan pemerintah di dalamnya. Terkait hal ini, penjagaan kawasan konservasi menjadi wewenang pemerintah melalui BKSDA setempat, sementara untuk kawasan non-konservasi menjadi tanggung jawab Grup Sinar Mas sebagai pemegang izin konsesi.

Salah satu keragaman hayati di Bukit Batu, Riau. Foto: Aji Wihardandi
Salah satu keragaman hayati di Bukit Batu, Riau. Foto: Aji Wihardandi

Menurut Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan, Sonny Partono kepada Antara di Pekanbaru, pihak perusahaan seharusnya bisa mendeteksi untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan, terutama di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil. “Kalau perusahaan (Sinar Mas Group), saya kira semua punya tanggung jawab. Saya tidak bermasuk membela, melainkan sebagai akibat saja sebetulnya,” kata Sonny kepada Antara.

Dari temuan lapangan, tim Satgas Penanggulangan Bencana Asap Riau menemukan sejumlah tenda yang dibuat para pelaku pembakaran  sudah dalam kondisi ditinggalkan. Tim juga menemukan sejumlah peralatan seperti gergaji mesin di lapangan. Salah satu kendala untuk menangani kebakaran di cagar biosfer ini adalah sulitnya akses untuk memasuki kawasan ini, lalu juga sumber air yang terbatas.

Pihak Sinar Mas sendiri melalui juru bicaranya, Nurul Huda menyatakan kepada Antara, bahwa pengelolaan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Bukit Batu memang dilakukan oleh dua pihak, yaitu perusahaan dan BKSDA Riau. Kepada Antara Nurul mengatakan bahwa jika kebakaran di cagar alam terjadi di wilayah yang dikelola oleh Sinar Mas, pihak akan menjaga dan akan segera dipadamkan jika terjadi kebakaran. Namun jika terjadi di lokasi BKSDA Riau, pihaknya hanya bersifat membantu untuk memadamkan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,