Wah! Merchandise Piala Dunia Mengandung Zat Berbahaya

Zat-zat ini tak hanya merusak lingkungan, juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebagian produk ini diproduksi di Indonesia.

Perhelatan akbar piala dunia di depan mata. Para pecinta sepak bola seolah tak sabar menanti. Namun,  di tengah selebrasi piala dunia mewah ini, menyimpan permasalahan lingkungan serius. Merchandise piala dunia seperti kaos, sarung tangan, sepatu dan bola mengandung zat kimia berbahaya!

Investigasi Greenpeace dalam laporan berjudul “Kartu Merah untuk Merek-merek Perlengkapan Olahraga” mengungkapkan, temuan zat-zat berbahaya dalam merchandise piala dunia oleh tiga industri besar yakni Adidas, Nike dan Puma.

“Greenpeace meneliti kandungan bahan berbahaya dari 33 produk tiga perusahaan itu,” kata Ahmad Ashov Birry, juru kampanye detox Greenpeace Indonesia, di Jakarta, Senin (19/5/14).

Produk yang diuji antara lain, 21 pasang sepatu bola, tujuh kaos, empat sarung tangan dan satu bola dari 16 Adidas, 15 Nike dan dua Puma.

Hasil pengujian menunjukkan kandungan PFC ionik pada 17 dari 21 sepatu bola.  Konsentrasi PFOA tertinggi pada sepatu Adidas “Predator”. Sepatu ini diproduksi di Indonesia dan dijual di Swiss. Lalu Nike Tiempo mengandung  PFOA, produksi di Vietnam dijual di Meksiko.

Foto: Greenpeace
Foto: Greenpeace

Kandungan Nonylphenol ethoxylates (NPEs) ditemukan pada bola resmi Piala Dunia FIFA dan 16 dari 21 pasang sepatu bola serta empat pasang sarung tangan plus satu dari tujuh kaos bola. Bahan kimia ini materi toksik yang menyebabkan gangguan pada kinerja  hormon, persisten serta bioakumulatif.

“Zat berbahaya ini mencemari sungai dan masuk rantai makanan kita. Bisa dibayangkan, produk digunakan jutaan orang. Tak hanya pemain bola juga supporter.”

Penggunaan bahan berbahaya ini, memang tidak langsung merusak tubuh saat pertama kali terpapar. “Jika terakumulasi dan jangka waktu panjang menyebabkan gangguan hormon bahkan bisa kanker,”kata Hilda Meutia, koordinator water partol Greenpeace Indonesia.

“Merek-merek seperti Adidas mungkin sponsor beberapa pemain terhebat di dunia dan mengaku memperjuangkan permainan indah. Penyelidikan kami mengungkapkan mereka bermain kotor. Kami menuntut merek-merek ini berhenti mencurangi sepak bola dan membersihkan permainan,” kata Manfred Santen, juru kampanye detox Greenpeace Jerman.

Foto: Greenpeace
Foto: Greenpeace
Artikel yang diterbitkan oleh
, ,