- Meski terlihat lucu menggemaskan, paus pembunuh atau orca ternyata merupakan satwa laut yang buas karena dapat memangsa paus yang ukurannya jauh lebih besar darinya
- Untuk pertama kalinya peneliti mendokumentasikan sekelompok orca yang membunuh paus biru di perairan Australia pada tahun 2022. Hal itu menjadikan orca sebagai pemuncak piramida makanan di laut
- Orca terdokumentasi memakan cumi-cumi, ikan, dan paus berparuh. Orca bahkan dilaporkan memangsa paus balin, dan puas minke di perairan Australia
- Akhir-akhir ini banyak laporan mengenai serangan orca terhadap perahu yang ditumpangi manusia. Setidaknya dalam tiga tahun sudah ada 500 kali kejadian, tiga kapal tenggelam, dan lusinan rusak. Kenapa orca makin sering menyerang perahu?
Di panggung pertunjukkan SeaWorld, makhluk laut ini seperti hewan manis yang menuruti apa saja yang diperintah pelatihnya. Apalagi warnanya yang dominan hitam dan putih, segera mengingatkan orang pada sosok panda, hewan darat yang imut dan menggemaskan. Namun siapa sangka, jika orca (baca: orka) ternyata bisa beringas di alam liar.
Paus pembunuh atau orca sebenarnya bukan termasuk paus. Mamalia laut dengan nama latin Orcinus orca ini lebih tepat dimasukkan ke dalam keluarga lumba-lumba. Meski paus dan lumba-lumba secara taksonomi berada dalam ordo yang sama, yaitu Cetacea. Nama paus pembunuh disematkan oleh para pelaut zaman dulu karena menyaksikan orca ini berburu dan makan paus yang lebih besar. Kini kebuasan orca benar-benar nyata karena peneliti telah mendapatkan bukti rekamannya.
Tak diragukan lagi, orca berada di puncak piramida makanan di laut. Bahkan paus biru yang menjadi mamalia terbesar di laut sekaligus di dunia pun dimakannya. Padahal bobot paus biru bisa mencapai sekitar 150 ton, dan panjangnya mencapai 20 meter. Orca sendiri punya berat rata-rata 10 ton, dengan panjang 10 meter.
Untuk pertama kalinya peneliti mendokumentasikan orca membunuh paus biru di perairan Australia beberapa waktu lalu. Peristiwa itu dilaporkan dalam jurnal Marine Mammal Science, 2022. Para peneliti sebenarnya telah mengamati perilaku orca ini sejak 2019. Kala itu, sekitar 12 hingga 14 ekor orca diketahui menyerang paus biru dan meninggalkan luka serius pada paus pemakan plankton, udang, dan hewan kecil lainnya ini.
Mengutip CNN yang merujuk pada laporan itu, sekawanan orca terus menyerang paus biru sekitar satu jam, hingga akhirnya paus malang itupun mati. Perburuan dipimpin oleh orca betina dewasa. Kawanan orca kemudian bertambah jumlahnya sampai mencapai 50 ekor.
Ada luka di bagian moncong paus biru hingga tulangnya terlihat, kata laporan itu. Banyaknya bekas gigitan di sirip punggung paus biru menandakan bagian itu juga dimakan oleh kawanan orca. Selama serangan, menurut para peneliti, paus biru dewasa itu menampar dan mengibaskan ekornya sebagai mekanisme pertahanan diri.
Ketika paus biru tenggelam ke dasar samudera, kawanan orca kemudian membawa potongan daging paus biru ke atas dan mereka beramai-ramai menyantapnya, seperti diberitakan Discover Wildlife.
Di sekitar lokasi yang sama, para peneliti kembali menyaksikan sekawanan orca membunuh paus biru 16 hari kemudian. Para peneliti menemukan ada 26 ekor orca yang terlibat dalam perburuan kali itu. Pada kesempatan berbeda, peneliti juga menyaksikan kawanan orca itu lagi-lagi membunuh paus biru setelah melakukan serangan selama hampir tiga jam. Kali terakhir itu jumlah orca yang terlibat lebih banyak jumlahnya, yaitu mencapai sekitar 50 hingga 70 ekor. Setidaknya ada 16 ekor orca yang sama, yang teridentifikasi ikut dalam tiga serangan itu.
“Orca diketahui ganas ketika makan cumi-cumi, ikan, dan paus berparuh. Akhir-akhir ini jumlah paus berparuh yang dimangsa meningkat, di area ini orca juga dilaporkan memangsa paus balin, dan puas minke,” kata John Totterdell, dari the Cetacean Research Centre yang terlibat dalam penelitian itu, seperti dikutip CNN.
baca juga : Hati-hati dengan Paus Orca, si Pemakan Hati Hiu
Orca merupakan mamalia laut yang punya kemampuan berburu mengagumkam. Mereka mampu bekerja sama dalam kelompok untuk menaklukkan mangsa yang jauh lebih besar seperti paus minke, paus balin, bahkan hiu putih. Namun belum diketahui seberapa sering orca berburu paus biru.
“Jika anda mampu, mengapa tidak mencoba makan binatang terbesar di dunia? Itu cukup bagus untuk memberi makan seluruh keluarga anda,” seloroh Isabella Reeves, ahli biologi dari Flinders University, yang juga terlibat dalam penelitian seperti dikutip Discover Wildlife.
Akhir-akhir ini banyak laporan mengenai serangan orca terhadap perahu yang ditumpangi manusia. Mereka menabrak dan menggigit lambung kapal. Misalnya di Gibraltar, kebiasaan itu diketahui muncul sejak 2020 lalu. Setidaknya dalam tiga tahun sudah ada 500 kali kejadian, tiga kapal tenggelam, dan lusinan rusak, seperti dikutip Guardian.
Sejumlah spekulasi penyebab peristiwa itu pun bermunculan. Barangkali orca hanya ingin bermain mengingat mamalia ini memang suka bermain dan punya intelegensi tinggi. Kemungkinan lain, orca ingin menggosokkan badannya di lambung kapal yang terbuat dari fiberglas. Tindakan ini boleh jadi meniru perilaku singa laut yang suka berbuat hal yang sama, kata laporan itu.
baca juga : Hebatnya Paus Orca, Bisa Meniru Suara Manusia
Bagaimana jika motifnya balas dendam?
Seperti diketahui beberapa hewan mampu mengingat dengan baik para penganggunya. Misalnya, seperti yang ditunjukkan kawanan gajah, atau burung gagak. Memang gangguan terhadap kehidupan orca di alam liar terus meningkat. Terutama gangguan suara atau akustik yang berasal dari mesin kapal, mesin diesel, bahkan sonar militer. Bagi orca, lautan kini bertambah bising dan itu bisa menjengkelkan bagi mereka.
Di Indonesia, laporan penampakan orca sudah sering terjadi. Nelayan nusantara juga tidak asing dengan mamalia laut satu ini. Nelayan Gorontalo menyebut orca sebagai paupausu untuk membedakannya dengan papau untuk paus pilot. Salah satu museum di Lamalera, Nusa Tenggara Timur (NTT) bahkan mengoleksi spesimen orca. Nelayan di laut Sawu, NTT sudah berabad-abad mempraktikan penangkapan paus dan lumba-lumba secara tradisional. Kerangkanya menjadi hiasan dan asesoris di rumah-rumah warga.***