- Juli 2017, gunung es terbelah dari lapisan es Larsen C di timur Semenanjung Antartika di Kutub Selatan
- Terdapat hamparan besar samudra yang berada dalam kegelapan di bawah es tersebut lebih dari 100 ribu tahun
- Para ilmuwan yakin, samudra ini menyimpan petunjuk evolusi dan kehidupan laut
- Sebuah tim coba mengeksplorasi untuk pertama kalinya bagian Antartika tersebut, A-68, dan berharap banyak menemukan spesies baru. Sekitar 10 persen yang ditemukan di dasar laut merupakan ilmu pengetahuan baru
Pada Juli 2017, gunung es raksasa terbelah dari lapisan es Larsen C di sebelah timur Semenanjung Antartika di Kutub Selatan. Kejadian itu menyingkap hamparan besar samudra yang telah ada dalam kegelapan di bawah es lebih dari 100 ribu tahun.
Para ilmuwan meyakini, samudra yang belum pernah dijelajahi ini menyimpan petunjuk bagi evolusi dan mobilitas kehidupan laut dan responnya terhadap perubahan iklim.
Sebuah tim yang dipimpin Boris Dorschel, bersama Alfred Wegener Institute, Helmholtz Center for Polar and Marine Research (AWI), dari tim internasional yang beranggotakan 45 orang di kapal pemecah es penelitian Jerman, Polarstern, berangkat dari Chile mengeksplorasi pertama kali bagian Antartika itu, A-68, dalam ekspedisi berdurasi 9 minggu.
“Manusia telah mempelajari Antartika sejak lama, bahkan di daerah yang kita pikir dikenal dengan baik. Sekitar 10% dari apa yang kami temukan di dasar laut adalah hal baru dalam ilmu pengetahuan. Harapannya, di daerah yang belum pernah dikunjungi itu, ada lebih banyak spesies baru, “kata Huw Griffiths dari British Antarctic Survey [BAS] kepada BBC News.
Baca: Data Satelit Ungkap Lempeng Benua yang Hilang di Bawah Es Antartika
Lempeng beku seluas 5.800 km persegi yang memisahkan diri dari Benua Antartika itu, mengungkap dasar samudra yang telah tertutup selama 120.000 tahun. Gunung es yang hampir seukuran Pulau Bali tersebut, berubah ketika retakan di lapisan es Larsen C mencapai Laut Weddell. Dalam citra satelit September 2018, celah terlihat di es dan awan membayangi gunung es baru.
Para ilmuwan tertarik untuk mengeksplorasi spesies apa saja yang mungkin bisa hidup dan berkembang biak di bawah es, dan juga bagaimana ekosistem menghadapi perubahan yang tiba-tiba terjadi. Upaya pertama gagal dilakukan tahun lalu, ketika es laut setebal 5 meter memaksa kapal James Clark Ross, yang dioperasikan BAS balik kanan.
Polarstern, yang dioperasikan oleh Alfred Wegener Institute, adalah kapal penjelajah kutub andalan Jerman dan salah satu pemecah es penelitian berperalatan paling lengkap di dunia.
Baca: Bongkahan Es yang Terlepas dari Kutub Selatan Itu, Mengungkap Eksosistem Baru
Pencitraan satelit dan penerbangan renaisans oleh dua helikopternya memandu kapal melalui ketebalan es yang mengambang di laut, yang dibentuk oleh potongan-potongan kecil yang membeku bersama.
Jika kondisi es dan cuaca memungkinkan, tim dapat mencapai lokasi dari Chile hanya dalam beberapa hari. Para ilmuwan akan memiliki waktu beberapa minggu musim panas selatan untuk secara ekstensif memetakan dasar laut yang belum pernah diketahui. “Kami akan bekerja sepanjang waktu untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin,” kata Dorschel. “Kami memiliki alat di atas kapal yang harus memberikan tampilan sempurna dari laut dan dasarnya.”
Baca juga: Lagi, Lapisan Es Raksasa di Kutub Selatan Bersiap untuk Pecah
Sampel yang akan dikumpulkan nanti dari daerah yang benar-benar tidak terpengaruh oleh penangkapan ikan komersial atau kegiatan manusia lainnya. Hal ini akan menjadi sumber daya tak ternilai bagi para peneliti keanekaragaman hayati.
Data tersebut dapat membantu para ilmuwan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimana komunitas laut berkembang. Juga, seberapa cepat spesies baru menjajah daerah yang sebelumnya tertutup es.
Temperatur yang meningkat dengan cepat di udara dan laut di sekitar semenanjung Antartika, menambah penting penelitian tersebut. Setiap perubahan dalam komposisi spesies dan struktur jaring makanan setelah hilangnya es dapat menjelaskan nasib ekosistem kutub di dunia yang memanas. Layak ditunggu beberapa bulan ke depan, spesies apa saja yang tersembunyi dari matahari selama ratusan ribu tahun tersebut. [Berbagai sumber]