- Seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) jantan dengan panjang 4,7 m terdampar di Pantai San Juan, Kota Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Hiu Paus ini pun berhasil dilepaskan di tengah laut dengan menariknya menggunakan perahu nelayan. Arus laut yang kencang serta kondisi air laut surut jauh membuat proses pelepasannya sedikit terkendala
- Kondisi perairan Flores Timur yang sangat subur makanan alami menjadikan perairan ini sebagai penyebaran megafauna termasuk hiu paus untuk mencari makan. Untuk itu perlu peningkatan pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap perlindungan dan pelestarian biota laut dilindungi
- Di Indonesia, Hiu Paus termasuk dalam kategori perlindungan penuh yang berarti tidak boleh diperdagangkan menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus)
Warga Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terlihat berkerumun di pesisir pantai.
Sekitar pukul 08.00 WITA hari Minggu (5/3/2023), seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) ditemukan terdampar oleh seorang warga bernama Budi di pesisir pantai San Juan, Lebao.
Kepala Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT wilayah Kabupaten Sikka, Flores Timur dan Lembata, Antonius Andy Amuntoda kepada Mongabay Indonesia, Minggu (5/3/2023) membenarkan hal ini.
Andy sapaannya mengatakan, berdasarkan laporan dari warga, pihaknya bersama personal Polairud Polda NTT Flores Timur, Dinas Perikanan Kabupaten Flores Timur serta Satuan Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Satwas SDKP) Flores Timur turun ke lokasi.
“Saat kami tiba di lokasi, terlihat warga sedang berkerumun di pesisir pantai dan menyaksikan hiu paus yang sedang terdampar di pinggir pantai,” terangnya.
baca : Dalam Sebulan, Seekor Hiu Paus dan Paus Sperma yang Mati Dagingnya Dikonsumsi Warga
Andy mengatakan, hiu paus tersebut sedang diikat tali oleh para nelayan. Pihaknya khawatir bila tidak segera ditangani, hiu paus itu stres dikerumuni warga dan bisa mati.
“Kami pun segera beraksi agar hiu paus tersebut segera dilepas ke laut. Kondisi air laut yang sedang surut menyulitkan untuk proses pengembalian hiu paus ke tengah laut,” ucapnya.
Berhasil Diselamatkan
Saat hiu paus ditemukan terdampar, kondisi air laut sedang surut jauh dan kodisi Selat Gonsalu yang terkenal berarus deras.
Andy menjelaskan, awalnya pihaknya mencoba mendorong badan hiu paus tersebut ke dalam laut dan berhasil. Namun tidak berselang lama, hiu paus tersebut kembali terdampar di pinggir pantai.
“Air lautnya sedang surut jauh dan arus laut sangat kencang sehingga hiu paus kembali terdampar. Kami akhirnya berinisiatif menarik hiu paus dengan kapal nelayan ke tengah laut baru dilepaskan pada titik koordinat 08°31’91″S 123°02’03″E sekitar pukul 10.00 WITA,” ucapnya.
Andy bersyukur hiu paus tersebut pun berhasil dilepasliarkan. Dirinya menduga, derasnya arus dan surutnya laut membuat hiu paus terdampar. Bisa juga akibat navigasinya mengalami gangguan.
baca juga : Hiu Mulut Besar yang Paling Langka Mati Terdampar di Adonara dan Dikonsumsi Warga
Dari hasil identifikasi, hiu paus berkelamin jantan itu memiliki panjang keseluruhan 4,7 m, lebar tubuh 1,03 m, panjang sirip punggung 0,56 m dan panjang sirip ekor 0,45 m.
Perairan di Flores Timur terutama Laut Sawu yang berada di selat antara Pulau Flores bagian timur dan Pulau Adonara serta Solor merupakan habitat dan tempat migrasi mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba.
Hiu Paus yang merupakan ikan laut terbesar di dunia ini bersama Pari Manta serta beberapa jenis penyu seperti Lekang, Hijau, Belimbing dan Sisik sering juga ditemukan di wilayah perairan ini.
Habitat Megafauna
Dalam penelitian yang dilakukan Yayasan Misol Baseftin tahun 2016 – 2017 berjudul Megafauna Laut di Perairan Solor, Flores Timur disebutkan di Perairan Solor, hiu paus cukup sering ditemukan oleh nelayan sekitar, meskipun selama periode penelitian hiu paus hanya menduduki 3% komposisi kemunculan megafauna laut.
Disebutkan, hiu paus yang dikenal juga dengan sebutan “hio bodoh” dan “kiko” telah 18 kali ditemukan dengan total 19 individu, dimana ukurannya bervariasi mulai dari 4 meter hingga 9 meter.
Ukuran yang relatif kecil menunjukan bahwa Perairan Solor menjadi salah satu habitat penting hiu paus remaja.
baca juga : Perburuan Hiu-Pari yang Tak Pernah Mati
Perairan Selat Gonsalu tempat terdamparnya hiu paus tergolong sempit dan berarus deras. Jarak terdekat antara ujung timur Pulau Flores dan Pulau Adonara sekitar 300 meter.
Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangaji pernah menjelaskan, kondisi perairan Flores Timur yang sangat subur dan kelimpahan makanan alami menjadikan perairan ini sebagai penyebaran megafauna termasuk hiu paus untuk mencari makan.
Ikram mengatakan untuk itu pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap perlindungan dan pelestarian biota laut dilindungi terus ditingkatkan dan diperluas sehingga menjadi suatu kebiasaan, bukan lagi arahan.
baca juga : Berkah Teluk Saleh: Hiu Paus, dan Harta Karun Kerapu Kakap untuk Warga
Dikutip dari kkp.go.id, hiu paus memiliki habitat pelagis yang berarti bahwa hiu paus lebih banyak menghabiskan waktu di permukaan atau kolom perairan (Colman, 2007).
Ikan ini dapat dijumpai di perairan lepas hingga perairan pantai, bahkan kadang masuk ke daerah laguna di pulau atol. Hiu paus di Indonesia dapat ditemui antara lain di perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.
Di Indonesia Hiu Paus termasuk dalam kategori perlindungan penuh yang berarti tidak boleh diperdagangkan menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.18/2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus), dengan status perlindungan penuh pada seluruh siklus hidup dan atau bagian-bagian tubuhnya.