- Satu individu gajah sumatera ditemukan mati di Desa Bun Bun Indah, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Selasa, 10 Mei 2022. Saat ditemukan tubuhnya dikubur sebagian dan ditutup terpal.
- Hasil nekropsi menunjukkan, gajah ini telah mati delapan hari. Di sekitar lokasi ditemukan kawat listrik yang merupakan pagar pelindung tanaman jagung. Kuat dugaan, gajah ini mati akibat tersengat listrik yang dipasang sebagai pagar kebun.
- Sebelumnya, satu individu gajah sumatera ditemukan mati akibat jerat di aliran sungai di kawasan hutan Rabung Lima, Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, pada Jumat, 29 April 2022.
- Berdasarkan data BKSDA Aceh, sejak Januari hingga pertengahan Mei 2022, lima individu gajah sumatera ditemukan mati di habitatnya. Penyebabnya, ada yang mati alami [usia], terluka karena berkelahi dengan sesama gajah, atau karena ulah manusia.
Satu individu gajah sumatera ditemukan tak bernyawa di Desa Bun Bun Indah, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Munawar, masyarakat Desa Bun Bun Indah, kepada Mongabay mengatakan, saat ditemukan Selasa, 10 Mei 2022, kondisi satwa dilindungi itu mulai membusuk.
“Sebagian tubuhnya dikubur dan ditutup terpal.”
Munawar menjelaskan, petani di sejumlah Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, masih memasang pagar listrik di kebunnya guna menjaga serangan babi hutan.
“Pada 12 Mei 2022, dokter hewan dan sejumlah pihak datang ke lokasi untuk memeriksa bangkai itu,” ungkapnya, Minggu [14/05/2022].
Hasil nekropsi yang dilakukan dokter hewan Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Aceh, personil Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser [BBTNGL] dibantu Sat Reskrim Polres Aceh Tenggara, dan Kodim Aceh Tenggara menunjukkan gajah telah mati lebih dari delapan hari.
“Saat diperiksa, pada skeleton kepala, ditemukan rongga yang seharusnya ada gading. Bagian peritoneum atau isi perut dan rongga dada sudah terburai. Diduga upaya ini dilakukan agar proses pembusukan bisa lebih cepat,” sebut Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, Senin [16/05/2022].
Agus mengatakan, saat ditemukan bangkai gajah dikubur sebagian dan ditutup terpal plastik.
“Di sekitar lokasi ditemukan kawat listrik yang merupakan pagar pelindung tanaman jagung,” terangnya.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono, di Kabupaten Aceh Tenggara kepada Mongabay mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kami telah meminta keterangan beberapa saksi. Pemilik kebun juga kami panggil untuk keperluan penyelidikan, karena ada dugaan gajah tersebut mati akibat arus listrik yang dipasang di pagar kebun,” ujarnya Senin [16/05/2022].
Baca: Sebulan, Tiga Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Hutan Aceh
Mati di aliran sungai
Sebelumnya, satu individu gajah sumatera ditemukan mati di aliran sungai di kawasan hutan Rabung Lima, Desa Peunaron Lama, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.
Kapolsek Serbajadi, Iptu Hendra Sukmana mengatakan, informasi penemuan bangkai berdasarkan laporan masyarakat, Jumat, 29 April 2022.
“Lokasinya sangat jauh. Perjalanan diawali dengan sepeda motor trail selama lebih dua jam, dilanjutkan jalan kaki sekitar tujuh jam,” ungkap Hendra, awal Mei 2022.
Diperkirakan, gajah itu mati akibat jerat.
“Berdasarkan hasil nekropsi tim medis BKSDA Aceh, kaki kiri depan gajah satu tahun mengalami infeksi. Kami terus berkoordinasi dengan Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penyelidikan,” sambungnya.
Hendra menyatakan, pihaknya tidak bosan mengimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian gajah sumatera.
“Caranya, jangan merusak hutan, membunuh, dan melakukan kegiatan yang menyebabkan kematian gajah,” paparnya.
Baca: Vonis 3 Tahun Penjara untuk Pembunuh 5 Individu Gajah Sumatera, Terlalu Ringan?
Rustam, masyarakat Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur mengatakan, jerat hingga saat ini masih banyak bertebaran di kawasan hutan di Aceh Timur, baik yang dipasang masyarakat untuk menjaga kebun terlebih yang dipasang pemburu.
“Numun, ada juga yang iseng memasang jerat untuk menangkap rusa.”
Rustam mengatakan, jerat sangat mudah dibuat.
“Tali nilon misalnya, gampang didapat. Sementara untuk kawat sling ukuran kecil, bisa menggunakan kawat rem motor. Kawat seling ukuran besar untuk menangkap gajah atau babi, harus dibeli khusus,” ujarnya.
Baca: Catatan Akhir Tahun: Menanti Hukuman Maksimal untuk Pembunuh Gajah Tanpa Kepala di Aceh Timur
Jerat maut
Gajah yang terluka akibat jerat babi juga terjadi di Desa Ukhat Peseluk, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, pada Minggu [10/04/2022]. Namun, gajah betina 17 tahun itu dapat diselamatkan.
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, kembali menjelaskan, karena tidak ada luka parah tim langsung melepaskan gajah tersebut ke habitatnya. “Tim telah memastikan kesehatannya.”
Berdasarkan data BKSDA Aceh, sejak Januari hingga pertengahan Mei 2022, lima individu gajah sumatera ditemukan mati di habitatnya. Penyebabnya, ada yang mati alami [usia], terluka karena berkelahi dengan sesama gajah, atau karena ulah manusia.
Lima gajah yang mati itu ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tenggara.