- Serangga air raksasa memiliki cara menyeramkan saat makan mangsanya. Bersembunyi di antara tumbuhan air, dia akan menyergap apa saja yang lewat di depannya dengan kaki depan yang kuat.
- Serangga air raksasa yang panjangnya bisa mencapai 12 cm ini, kerap memangsa hewan yang lebih besar darinya. Mulai dari ikan, ular, kura-kura, bahkan bebek.
- Meski menyeramkan dalam soal makan, serangga air raksasa ini punya pola pengasuhan yang unik, terutama dalam merawat telurnya. Sebagian besar jantan jenis ini menyediakan diri menggendong telur-telur dari sang betina di atas punggungnya.
- Sang jantan akan menjaganya dari hewan lain, termasuk dari sang betina sampai menetas. Uniknya, telur yang dibawa di atas punggungnya bisa berasal dari lebih dari satu betina.
Serangga air raksasa atau giant water bug memiliki cara menyeramkan saat makan mangsanya. Bersembunyi di antara tumbuhan air, dia akan menyergap apa saja yang lewat di depannya dengan kaki depan yang kuat.
Serangga air raksasa yang panjangnya bisa mencapai 12 cm ini, kerap memangsa hewan yang lebih besar darinya. Mulai dari ikan, ular, kura-kura, bahkan bebek.
Begitu tertangkap, serangga ini akan menyantap buruannya dengan cara brutal. Memakai bagian tubuh bernama proboscis atau belalai, ia akan menyuntikkan enzim dan cairan kimia lain ke tubuh korban. Laksana vampir, serangga air raksasa ini perlahan menyedot isi tubuh korban hidup-hidup.
Dalam klasifikasi hewan, serangga air raksasa berada dalam Keluarga Belostomatidae, Ordo Hemiptera, Kelas Insecta, Divisi Artrhopoda, dan Kerajaan Animalia.
Secara umum, perbedaan bug dan insect adalah bug menggunakan proboscis untuk makan dan tidak memiliki bagian lain di mulutnya.
Perbedaan lainya, insect menjalani empat tahapan metamorfosis yaitu telur, larva, pupa, dan serangga dewasa. Sementara bug punya tiga tahapan saja yaitu telur, nimfa, dan serangga dewasa. Dengan demikian, semua bug adalah insect namun tidak semua insect adalah bug.
Baca: Serangga Air ini Bagai Monster yang Memangsa Apa Saja Termasuk Bebek
Tugas sang jantan
Meski menyeramkan dalam soal makan, serangga air raksasa ini punya pola pengasuhan yang unik, terutama dalam merawat telurnya. Sebagian besar jantan jenis ini menyediakan diri menggendong telur-telur dari sang betina di atas punggungnya. Sang jantan akan menjaganya dari hewan lain, termasuk dari sang betina sampai menetas. Uniknya, telur yang dibawa di atas punggungnya bisa berasal dari lebih dari satu betina.
Shin-ya Ohba, peneliti dari Biological Laboratory, Fakultas Pendidikan, Universitas Nagasaki, Jepang bersama rekannya mengamati perilaku serangga air raksasa dari jenis Kirkaldyia deyrollei. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Insect Behavior, 2023, itu terungkap serangga air jantan akan naik ke atas air saat betina lain hadir. Ini dianggap sebagai strategi melindungi telur dari gangguan sang betina.
Seperti diketahui, betina serangga air raksasa punya kebiasaan infantisida atau membunuh keturunannnya sendiri. Serangga air raksasa jantan tidak merawat telur di punggungnya, tapi meletakkan pada tanaman di permukaan air. Si jantan akan membasahi telur-telur dengan cara meneteskan air dari badannya supaya telur tetap lembab.
Baca: Ternyata Insects dan Bugs Itu Berbeda
Dalam penelitian Shin-ya Ohba sebelumnya, teramati serangga air jantan yang membawa telur di punggungnya, ternyata lebih menarik bagi betina dibanding yang tidak membawa telur sama sekali. Dalam laporan penelitian yang diterbitkan di Jurnal Royal Society Open Science, 2016, bersama rekannya Shin-ya Ohba mengamati perilaku serangga air jenis Appasus major dan Appasus japonicus.
“Betina diberi kesempatan memilih antara dua jantan. Pada tes pertama, satu jantan membawa telur di punggungnya dan satunya lagi tidak. Keberadaan telur dialihkan pada tes kedua. Eksperimen mengungkapkan bahwa betina kedua spesies lebih menyukai jantan yang peduli [dengan telur] ketimbang yang tidak,” tulis laporan itu.
Serangga air jenis Appasus, betinanya akan bertelur di punggung si jantan, yang akan menjaganya hingga menetas. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan bagi telur itu untuk menetas pada musim semi dan hanya satu minggu pada pertengahan musim panas. Setelah telur menetas, sang jantan bisa kembali kawin dengan beberapa betina.
Penelitian itu juga mengamati, jumlah telur yang bisa dibawa seekor jantan lebih banyak dari yang bisa dihasilkan seekor betina. Pada A. major jumlah maksimal telur yang bisa diangkut sekitar 117 butir. Sementara jumlah telur yang bisa dihasilkan betina adalah 46 butir.
Pada jenis A. japonicus, jumlah telur yang dibawa bisa mencapai 155 butir, sementara betina tidak pernah bertelur lebih dari 50 butir. Uniknya, telur yang dibawa seekor jantan belum tentu dibuahi olehnya. Pada spesies A. major, 28,4 persen telur di punggung seekor jantan justru dibuahi pejantan lainnya.
Baca juga: Ilmuwan: Perubahan Iklim Mempercepat Kiamat Serangga
Serangga air raksasa dalam keluarga Belostomatidae memiliki sekitar 160 spesies. Jenis yang terbesar adalah Lethocerus maximus. Di Asia Tenggara serangga air raksasa ini dimanfaatkan sebagai sumber protein. Penjual kaki lima di Thailand biasa menjajakan serangga air raksasa yang bentuknya seperti kecoa tapi lebih besar ini sebagai camilan.
Salah satu spesies serangga ini, bisa mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah. Dalam sebuah penelitian di Filipina, nimfa spesies Diplonychus rusticus diketahui memangsa larva nyamuk Aedes aegypti.