Laporan: Tokek, Obat Tak Manjur Primadona Perdagangan Satwa Ilegal

Reptil masih menjadi salah satu primadona dalam perdagangan satwa ilegal di Asia Tenggara, hal ini terungkap dalam laporan terkini yang dirilis oleh TRAFFIC Southeast Asia tanggal 11 April 2013 silam. Dalam laporan yang menyoroti perdagangan reptil kecil, yaitu Tokay Gecko (Gecko gecko) atau tokek rumahan ini berhasil ditemukan berbagai fakta mengejutkan.

Jutaan individu Tokay Gecko atau yang dikenal di Indonesia sebagai tokek ini setiap tahun diperdagangkan di Asia Tenggara pada saat penggunaan Tokay Gecko untuk Novel Medicinal Claims (NMC), termasuk khasiat yang diyakini  dalam pengobatan AIDS telah berkurang sangat signifikan.  Khasiat ini pun sudah dibantah secara langsung oleh lembaga PBB untuk kesehatan dunia, WHO, saat angka perdagangan daging tokek ini terus menanjak.

Tokek yang sudah dikeringkan.

Kehebatan tokek yang bisa berdaptasi di nyaris seluruh wilayah Asia ini, kini akan semakin hilang dari alam seiring dengan tingginya minat manusia untuk mengonsumsinya sebagai bahan obat-obatan. Di Asia, tokek rumah ini diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti asma, diabetes, dan penyakit kulit, dan juga sebagai satwa peliharaan.

Sejak tahun 2009 silam, permintaan terhadap tokek rumah ini memang melesat tajam seiring dengan gosip yang beredar bahwa satwa rumahan ini memiliki khasiat nyata untuk menyembuhkan AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Khasiat yang belum terbukti secara medis ini kemudian dibantah oleh World Health Organization (WHO).

Menindaklanjuti laporan-laporan lapangan tersebut, TRAFFIC kemudian melakukan penelusuran langsung ke lapangan untuk menemukan berbagai bukti seputar perdagangan tokek rumah ini, termasuk di negara-negara di seputar Semenanjung Melayu, yang menjadi pusat dari perdagangan tokek terjadi. Namun saat isu soal pengobatan untuk AIDS itu bergaung kencang, angka eprdagangan tokek rumahan untuk pengobatan AIDS ini kemudian mengalami penurunan drastis.

Berbagai produk yang dihasilkan dari tokek, dan diyakini memiliki khasiat pengobatan. Foto: TRAFFIC Southeast Asia

Sebaliknya, perdagangan tokek untuk pengobatan tradisional, jutsru melonjak sangat tajam. Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian yang berjudul The Trade in Tokay Geckos Gekko gecko in South-East Asia: With a case study on Novel Medicinal Claims in Peninsular Malaysia.” Hasil penelitian gabungan antara WWF Malaysia dan Wildlife Reserves Singapore.

Dalam penelitian ini, tokek umumnya dikonsumsi secara luas sebagai obat tradisional di Cina, Hong Kong, Taiwan,  dan Vietnam. Di Cina dan Vietnam, tokek ditangkarkan  setelah ditangkap; namun demikian, suplai yang ada tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang demikian besar dan harus menambah pemenuhan atas permintaan tersebut dari alam liar.Hal ini menyebabkan hancurnya populasi tokek di beberapa wilayah, terutama di Thailand dan di Jawa, yang merupakan dua tempat utama yang menjadi sumber tokek untuk perdagangan.

Sumber: TRAFFIC Southeast Asia

“Penelitian lebih lanjut sangat perlu untuk memahami dampak dari perdagangan tokek yang diambil dari alam liar,” ungkap Direktur Eksekutif TRAFFIC Southeast Asia, Dr. Chris R. Shepherd. “Penetapan peraturan dan kuota yang dibuat berbasis penelitian ilmiah harus dijadikan landasan dan memaksa setiap bentuk perdagangan ini menjadi lebih seimbang dan berkelanjutan.”

Berdasar data yang didapat dari pihak imigrasi di Taiwan, sekitar 15 juta tokek sudah diekspor ke Taiwan sejak 2004. Lebih dari duapertiga tokek ini atau sekitar 71% datang dari Thailand. Sisanya dari pulau Jawa, dimana peraturan yang ada sebetulnya hanya mengizinkan ekspor tokek hidup untuk dijadikan peliharaan. Tahun 2011 pengiriman tokek yang sudah dikeringkan dari pulau Jawa secara ilegal sebanyak 6,75 ton (atau sekitar 1.200.000 individu) dari pulau Jawa berhasil digagalkan dalam perjalanannya menuju Hong Kong.

Sumber: TRAFFIC Southeast Asia

Para pedagang yang diwawancara dalam penelitian TRAFFIC ini mengatakan bahwa praktek penipuan dan kejahatan seringkali terjadi dalam perdagangan tokek ini. Misalnya yang terjadi dalam forum online, dimana banyak sekali beredar pedagang palsu, dan berbagai praktek penipuan berat barang dagangan denga menambahkan logam dan silikon dalam bungkusan yang dikirimkan kepada pembeli.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,