,

Presiden RI Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan di Atas Rainbow Warrior

Setelah menolak kehadiran Kapal Greenpeace Rainbow Warrior di perairan Indonesia pada tahun 2010 lalu, Jumat (7/6/2013), Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke kapal dan mengadakan pertemuan dengan Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo dan Kepala Greenpeace Indonesia, Longgena Ginting.

Kedatangan Presiden SBY bersama para menteri termasuk Menteri Kehutanan ke kapal untuk memenuhi janjinya ketika menerima undangan dari Kumi Naidoo pada akhir tahun 2012 lalu. Saat pertemuan di ruang VIP terminal penumpang, nusantara pura satu, pelabuhan tanjung priok, Kumi memaparkan sejumlah hal termasuk dorongan agar pemerintah Indonesia mengambil peran penting dalam kepemimpinan regional untuk mengatasi krisis pemanasan global dan melindungi keanekaragaman hayati Indonesia.

“Saya senang dapat bertemu kembali dengan teman saya, Kumi Naidoo. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Greenpeace atas berbagai usaha yang telah dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan Indonesia dan juga dunia,” kata Yudhoyono, dalam pertemuan dengan Kumi Naidoo di ruang VIP.

Serah terima buku Down to Zero dari Direktur Eksekutif Greenpeace, Kumi Naido kepada Presiden RI. Foto: Greenpeace

Yudhoyono menambahkan, sebagai negara yang berkembang, Indonesia tentunya butuh pembangunan ekonomi, tetapi pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan. Meskipun, nengaranya menghadapi beberapa tantangan, namun ia yakin bisa melakukan kedua hal tersebut. “Saya ingin mewariskan lingkungan yang bersih dan aman kepada cucu-cucu saya di kemudian hari,” imbuhnya.

Sementara itu Kumi Naidoo mengatakan bahwa kedatangan presiden di atas Rainbow Warrior merupakan suatu kehormatan dan berharap di akhir kepemimpinannya, SBY bisa mewujudkan perlindungan atas keanekaragaman hayati luar biasa ini dengan yang lebih kuat lagi, termasuk kelompok masyarakat yang hidup dari keanekaragaman hayati tersebut.

“Presiden juga harus mendapatkan ucapan selamat atas kemajuan yang terjadi selama pemerintahannya. Kemajuan yang membawa perlindungan pada hutan sejak pertemuan pertama kami pada tahun lalu. Tentu masih ada pekerjaan rumah krusial yang harus diselesaikan, dan kami di Greenpeace memberi dukungan penuh terhadap komitmen pemerintah untuk mewujudkan hutan tanpa deforestasi.”kata Kumi.

“Kami bekerja untuk meyakinkan terwujudnya perlindungan atas keanekaragaman hayati Indonesia bukan sekadar kepentingan lingkungan itu sendiri. Perlindungan keanekaragaman hayati adalah perwujudan keadilan sosial, sebab masyarakat termiskin di pedalaman adalah pihak pertama yang akan menderita saat alam binasa lantaran mereka menggantungkan hidupnya pada alam,” tambah Kumi Naidoo.

Kumi Naidoo bertemu dengan cucu Presiden RI, Almira Tunggadewi dala kunjungan Rainbow Warrior di Jakarta. Foto: Greenpeace

Setelah pertemuan, Kumi mengajak Yudhoyono tur ke sejumlah bagian kapal yang didampingi kapten kapal, Pep Barball Bardia. Dalam rombongan itu juga ikut Ani Yudhoyono dan cucunya Almira Tunggadewi. Kepada sang presiden, Kumi memberikan buku berjudul “Down to Zero” yang merupakan dokumentasi perjalanan Greenpeace menyelamatkan hutan Indonesia selama satu dekade terakhir. Kumi juga memberikan hadiah secara simbolis kepada Almira yang diartikan sebagai generasi berikutnya yang akan mewarisi kebijakan sang kakek.

“Kami juga berharap presiden akan terus memberi ruang bagi pertumbuhan masyarakat sipil yang kuat dan dinamis. Hanya dengan itulah kita dapat memastikan tercapainya kemajuan dalam mewujudkan masa depan hijau di Indonesia sebagaimana visi Presiden Yudhoyono,” kata Longgena Ginting, Kepala Greenpeace Indonesia.

Merapatnya Rainbow Warrior ke Jakarta ini sekaligus menutup rangkaian perjalanan selama satu bulan di perairan nusantara dari Papua, Bali hingga ke Jakarta.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,